Senin, 22 Desember 2025

72 Santri Keracunan Sudah Pulang : Pemkot Depok Masih Tunggu Hasil Laboratorium

- Senin, 8 September 2025 | 06:30 WIB
Walikota Depok, Supian Suri menjenguk santri Pondok Pesantren Baitul Quran yang meracunanb, RS Bhayangkara Brimob.  (AGNESYA WIANDA/RADAR DEPOK)
Walikota Depok, Supian Suri menjenguk santri Pondok Pesantren Baitul Quran yang meracunanb, RS Bhayangkara Brimob. (AGNESYA WIANDA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM – 72 santri Pondok Pesantren Baitul Quran, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, sudah diperbolehkan pulang pasca menjalani rawat inap beberapa hari di RS Bhayangkara Brimob, lantaran diduga mengalami keracunan, usai menyantap makanan, Minggu (7/9).

Meski demikian Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, sampai saat ini masih menunggu hasil laboratorium dari sampel muntahan dan air, yang sudah diambil dan dikirim untuk diperiksa ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Jakarta.

“Alhamdulillah semua sudah membaik, sudah tidak ada lagi santri yang dirawat di rumah sakit,” ungkap Pimpinan Pondok Pesantren Baitul Quran, Miftah Surur saat dikonfirmasi Radar Depok, Minggu (7/9).

Baca Juga: Memuaskan! Persikad Depok Tutup Laga Pra Musim Tanpa Kekalahan : Pekan Depan Berlaga di Championship, Stadion Pakansari jadi Markas

Jadi, sambung Miftah, santri yang diduga mengalami keracunan makanan itu sudah berangsur pulang, sejak menjalani perawatan intensif di sejumlah fasilitas kesehatan sejak Senin (1/9) hingga Jumat (5/9).

“Pas Kamis (4/9) kemarin kan Pak Walikota menjenguk para santri yang masih dirawat inap di RS Bhayangkara. Waktu itu sisa sembilan orang yang dirawat inap. Sorenya sudah ada yang pulang dan besoknya juga. Selesai sudah,” jelas Miftah.

Setelah 72 santri yang dirawat inap itu dipastikan pulang dan tidak mengalami gejala kembali, Miftah mengatakan, kegiatan belajar mengajar di Pondok Pesantren Baitul Quran dipastikan berjalan seperti biasa.

“Santri yang sembuh ya langsung belajar seperti biasa. Jadi kalau anak-anak sudah sembuh, tidak ada keluhan macam-macam ya langsung ikut belajar. Tetapi sebagian santri masih ada yang di rumah,” ungkap Miftah.

Di sisi lain, Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Depok, Umi Zakiati menerangkan, bahwa saat ini sudah tidak ada lagi santri yang bergejala.

“Alhamdulillah tidak ada yang bergejala lagi, untuk hasil lab masih menunggu,” jelas Umi Zakiati.

Hasil lab tersebut, sambung Umi Zakiati, guna memastikan apakah para santri itu benar mengalami keracunan makanan atau ada faktor lainnya. Hasil lab itu akan keluar paling lama 14 hari setelah sampel diterima BBLK Jakarta.

“Jadi, untuk memastikan peristiwa ini adalah keracunan makanan. Maka kami harus menunggu hasil lab dari sampel yang kami ambilo,” jelas Umi Zakiati.

Sementara itu Lurah Tugu, Tri Sakti Anggoro menjelaskan, bahwa berdasarkan informasi per Minggu (7/9) ini sudah tidak ada lagi yang dirawat. Baik di RS Bhayangkara Brimob maupun RSUD ASA.

“Sudah tidak ada keluhan, semuanya sudah beraktivitas seperti biasa. Sementara ini hasil lab sampel air dan makanan sedang diuji,” jelas Sakti.

Adanya peristiwa ini Pemkot Depok akan mengambil langkah tegas, dengan meningkatkan pengawasan terhadap layanan makanan di pondok pesantren dan fasilitas pendidikan, pasca puluhan santri di Pondok Pesantren Baitul Quran diduga mengalami keracunan makanan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X