RADARDEPOK.COM - Wakil Walikota Kota Depok, Imam Budi Hartono, merespon positif atas doa Walikota Depok, Mohammad Idris, yang memberinya lampu hijau untuk menjadi Walikota Depok setelah dirinya selesai.
"Alhamdulillah, tak disangka beliau berpantun di forum resmi, memberikan semangat dan doa untuk kemajuan bersama," ujar Imam Budi Hartono kepada Radar Depok, Kamis (11/1).
Baca Juga: Masyarakat Cilangkap Depok Idolakan Hamzah : Santun dan Bertanggung Jawab sama Omongannya
Imam Budi Hartono mengungkapkan, keharmonisan kerja bersama antara keduanya sejak dilantik sebagai dwi tunggal, mendapat apresiasi dari berbagai kalangan.
"DPP PKS menyematkan julukan ini (dwi tunggal). Menggambarkan soliditas dan kerjasama yang mirip dengan Soekarno Hatta dalam membangun Indonesia saat itu," ungkap Imam Budi Hartono.
Lebih lanjut, sambung Imam Budi Hartono, menerangkan Mohammad Idris, yang juga menjabat sebagai Dewan Pakar DPD PKS Kota Depok, memberikan dukungan dan restu kepada dirinya.
Baca Juga: Kecamatan Tapos Depok Siap Maksimalkan Pekan Musrenbang : Penanganan Sampah Harus Jadi Menu Wajib
"Kehormatan tersendiri mendapat support dari beliau. Saya hanya berusaha melengkapi dan membantu tugas yang ditugaskan," terang Imam Budi Hartono.
Iman Budi Hartono menuturkan, memang belum pernah secara pribadi meminta restu, namun dirinya berkomitmen melanjutkan kebijakan kebijakan positif Mohammad Idris.
Imam Budi Hartono berkomitmen, dapat membawa Kota Depok meraih prestasi tidak hanya di tingkat Jawa Barat, tetapi juga di tingkat nasional.
Baca Juga: Infrastrusktur di Tirtajaya Depok 1 RW Rp100 Juta
"Semoga sinergi ini terus mewarnai pembangunan kota menuju kemajuan yang lebih baik," pungkas Imam Budi Hartono.
Sebelumnya, dalam sambutannya yang dinukil dari acara sosialisasi pembangunan kota Depok 2024 di YouTube Pemkot Depok. Mohammad Idris mengungkapkan dukungannya melalui sebuah pantun, yang berisi pesan dukunganya kepada Imam Budi Hartono.
"Pagi pagi makan kikil, sorenya makan uli. Sekarang wakil, moga depan jadi Wali (Walikota),” ujar Mohammad Idris. ***
Jurnalis : Irfan