RADARDEPOK.COM - Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan untuk menolak permohonan yang dilayangkan Tim Hukum Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, maupun Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Tentunya, putusan ini mendapatkan respon positif dari Tim Kemenangan Daerah (TKD) Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga: Kelangkaan dan Kenaikan Harga Gula Pasir Sapa Kota Depok, Ini Pernyataan Pedagagang
Ketua TKD Prabowo Gibran Kota Depok, Pradi Supriatna mengatakan, jajarannya merasa bersyukur dengan putusan MK yang menolak permohonan tersebut. Hal itu berarti Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden jagoannya akan memimpin selama lima tahun ke depan.
“Saya sangat bersyukur sekali, artinya Pak Prabowo dan Mas Gibran diberikan kesempatan memimpin bangsa, dan negara ini untuk lima tahun ke depan, tentu harapannya bisa jadi lebih baik,” ungkap Pradi Supriatna kepada Radar Depok, Senin (22/4).
Baca Juga: Imam Budi Hartono Lanjutkan RPJMD Depok 2021 – 2026 : Janji Kampanye Diselesaikan
Ketua DPC Partai Gerindra Kota Depok itu menilai, keputusan MK itu telah melewati sejumlah proses. Sehingga, hasilnya harus diterima dengan lapang dada.
“Ini masalah hukum. Masalah hukum ini kan pasti telah melewati sejumlah proses, dan semua diikuti, pendapat, saksi, dan sudah diputuskan berarti sudah berkuatan hukum. Yang pasti jadi mau apalagi, kita kasih kesempatan, kita harus siap menang dan siap kalah,” jelas Pradi Supriatna.
Selanjutnya, Pradi Supriatna mengapresiasi, partai hingga relawan yang telah berjuang sepenuh hati memenangkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
Baca Juga: Ketua DPRD Rudy Susmanto: Pemkab Bogor harus Gandeng Ahli Pertanian
“Saya ucapkan ribuan terima kasih, kepada seluruh rekan-rekan yang sudah ikut memenangkan Pak Prabowo dan Mas Gibran, menang bukan karena hanya Gerindra tapi karena partai pendukung, relawan, simpatisan, ini luar biasa,” ungkap Pradi Supriatna. ***