RADARDEPOK.COM - Ahmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie mendaftarkan diri sebagai kontestan di Pilgub Jabar. Mereka ditopang oleh tiga partai pengusung, yakni PKS, NasDem dan PPP.
Pasangan ini datang ke KPU Jabar di hari terakhir masa pendaftaran pada Kamis (29/8) siang. Disambut kesenian lengser, mereka langsung memasuki gedung untuk menyerahkan sejumlah dokumen.
Diketahui, Syaikhu adalah Presisen PKS. Sedangkan Ilham Habibie merupakan calon dari Partai NasDem. ASIH dipilih menjadi akronim untuk dikenalkan kepada para pemilih di masa kontestasi Pilgub Jabar.
Pasangan ini merupakan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur kedua yang mendaftar ke KPU Jabar. Pasangan Dedi Mulyadi-Erwan mendaftarkan diri pada hari pertama pembukaan pendaftaran, Selasa (27/8).
PKS sebelumnya dikabarkan akan mengusung Ketua DPW PKS Jabar, Haru Suandharu. Namun, Haru belakangan ditugaskan maju di Pemilihan Walikota Bandung, dipasangkan dengan mantan Sekpri Prabowo, Dhani Wirianata.
Syaikhu sudah pernah maju dalam Pilgub Jabar tahun 2018 lalu. Saat itu, ia berpasangan dengan Sudrajat dari Gerindra. Hasilnya, ia menyalip raihan suara Dedi Mulyadi yang berpasangan dengan Deddy Mizwar. Namun, pemenag kontestasi saat itu adalah Ridwan Kamil-Uu Rizhanul Ulum.
Sementara Ilham Akbar Habibie merupakan figur baru yang masuk dalam dunia politik. Ia adalah putera pertama Presiden Ketiga RI, BJ Habibie.
Ahmad Syaikhu optimistis bisa memenangkan kontestasi Pemilhan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat tahun 2024. Ia yakin bisa mengulang capaian yang pernah diraih pada kontestasi serupa tahun 2018 lalu.
Syaikhu tidak asing dengan kontestasi Pilgub Jabar. Tahun 2018 lalu, ia pun menjadi kontestan sebagai calon wakil gubernur, dipasangakan dengan Sudrajat. Hasilnya, ia kalah dari Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum. Namun, saat itu, raihan suaranya bisa mengalahkan Dedi Mulyadi yang berpasangan dengan Deddy Mizwar.
Syaikhu dan Dedi Mulyadi Kembali berkompetisi pada Pilgub Jabar tahun 2024. Namun kondisinya berbeda. Dedi Mulyadi didampingi Erwan Setiawan disokong koalisi gemuk, yakni Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat dan PSI.
Meski begitu, Syaikhu menegaskan tak terlalu mempermasalahkan hal tersebut. Peta kekuatan di atas kertas seringkali tidak berbanding lurus dengan fakta di lapangan. Ia pun sudah berpengalaman menjalani kontestasi politik
“Saya memang ikut serta dalam kontestasi satu Pilkada ini untuk yang kedua di Jawa Barat. Saya tiga kali mengikuti Pilkada, pertama di 2008 saya calon walikota Bekasi belum ditakdirkan menang, tapi 5 tahun kemudian saya diminta juga untuk maju sebagai calon wakil walikota Bekasi, Alhamdulillah menang,” ucap dia.
Baca Juga: Margonda Terancam Macet! Dua Pasangan Calon di Pilkada Depok Daftar ke KPU Pagi hingga Siang