RADARDEPOK.COM-Melepemnya sosialisasi KPU Kota Depok dalam perheltan Pilkada serentak membuat geram para wakil rakyat dari tingkat kota hingga provinsi. Sebab saat ini juga ada pemilihan Walikota serta Gubernur.
Tampaknya KPU Kota Depok tidak mengambil hikmah dari perhelatan Pilkada Depok 2020 yang angka Golput begitu fantastis. Bahkan, suara Golput keluar sebagai pemenangan dengan raihan 481.016 jiwa atau 39,12 persen dari total 1.229.362 daftar pemilih tetap (DPT).
Jumlah itu merupakan akumulasi dari jumlah suara tidak sah sebanyak 29.391 dan pemilih yang tak mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) sebanyak 451.652 warga pemilik hak pilih.
Anggota DPRD Jawa Barat Fraksi PKB, M Faizin mengakui fakta di lapangan masih banyak masyarakat yang belum mengetahui adanya Pilkada pada 27 November mendatang.
“Iya benar begitu kenyataannya. Sosialisasi KPU ini sangat minim sekali sedangkan sisa waktu tinggal sedikit lagi,” ungkapnya kepada Radar Depok, Senin (7/10/2024).
Kenyataan di lapangan soal minimnya sosialisasi KPU Depok yang dimaksud M Faizin adalah tidak adanya spanduk dan sejenisnya untuk mengajak atau menginformasikan masyarakat terkait tanggal, Paslon, hingga visi dan misi para Paslon.
Baca Juga: Ustazah Rusmiyah Rasakan Manfaat Bimroh di Depok, Minta Imam-Ririn Lanjutkan!
“Kenyataannya memang saya belum melihat spanduk dan seperti sejenis lainnya soal ajakan atau pemberitahuan adanya Pilkada Depok,” katanya.
Bukan hanya itu, soal sosialisasi dalam bentuk ajakan melalui media sosial, maupun media cetak dan media online juga dirasa masih sangat minim. Sehingga ini menjadi ke khawatiran yang serius dan KPU Kota Depok harus dievaluasi soal sosialisasi.
“Jelas ini sangat mengkhawatirkan, karena seperti yang sudah-sudah (Pilkada sebelumnya) selalu saja angka golput sangat tinggi,” ungkap Ketua DPC PKB Kota Depok ini.
M Faizin sangat heran, padahal anggaran yang diterima KPU Kota Depok sangat besar, belum lagi memiliki data pasti soal titik wilayah yang angka Golputnya tinggi. Namun semua itu tidak terkelola dengan baik.
“Karena tentu anggaran untuk sosialisasi sudah tersedia dan anggaran itu juga cukup besar,” tambahnya.