utama

Pembentukan Koperasi Merah Putih di Depok Ternoda, Ini Daftar Kejanggalannya : Diduga Ada Pemilih Fiktif

Senin, 16 Juni 2025 | 07:00 WIB
MUSYAWARAH : Saat proses berlangsungnya Pembentukan Koperasi Merah Putih di tngkat Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Kota Depok, Kamis (12/6). (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM – Sejumlah indikasi kecurangan ditemukan pada pemilihan Ketua Koperasi Merah Putih di Kota Depok, yang berlangsung serentak pada Kamis (12/6).

Kejanggalan demi kejanggalan ditemukan, mulai dari bukti duplikasi surat undangan peserta, dugaan pemilih titipan untuk salah satu kandidat, hingga melanggar ketetapan hukum. Indikasi kecurangan ini terendus di Kelurahan Meruyung dan Depok.

Di Kelurahan Meruyung, indikasi kecurangan tersebut menguat saat setelah ditemukannya bukti duplikasi undangan peserta dan dugaan pemilih titipan, saat berlangsungnya Pembentukan Koperasi Merah Putih Meruyung.

Berkaitan dengan hasilnya, untuk peserta Nomor Urut 1 atas nama Wahid Rosyadi meraih 37 suara. Sedangkan pesaingnya di Nomor Urut 2 atas nama Winerni hanya meraih 19 suara.

Ketua RW4 Meruyung, Ahmad Firdaus menerangkan, adanya indikasi kecurangan tersebut bermula saat ditemukannya surat undangan peserta dengan stempel palsu setelah proses pemilihan selesai.

Baca Juga: Puncak HUT ke 21 BPR Perdana Menggelegar : Undi Puluhan Hadiah hingga Perkenalkan Logo Baru

"Awal ketahuannya itu, kami menemukan surat undangan peserta dengan stempel palsu label Kelurahan Meruyung. Jadi tanda stempelnya di scan gitu. Seharusnya kan kalau stempel ya dicap gitu kan, bukan di scan," jelas Ahmad Firdaus, saat dikonfirmasi Radar Depok, Jumat (13/6).

Selain itu, sambung Firdaus, indikasi kecurangan lainnya juga ditemukan pada absensi peserta. Menurutnya, seharusnya absensi untuk peserta telah disiapkan dan sudah tertera nama peserta yang diundang di buku tamu.

"Sedangkan daftar buku tamu ini tuh kertas kosong. Jadi kalau ada tamu yang datang itu tinggal tulis nama. Seharusnya kan daftar undangan di buku tamu itu sudah tertera peserta siapa-siapa saja yang datang," jelas Firdaus.

Sementara itu Ketua RW6 Meruyung, Naimun, juga mencurigai adanya indikasi kecurangan pada pemilihan Ketua Koperasi Merah Putih tersebut. Kecurigaan ini juga menguat karena banyak ditemukan dugaan pemilih titipan.

"Kami juga menemukan bukti adanya pemilih titipan. Itu juga berkaitan dengan absensi yang tidak jelas," kata Naimun.

Di Kelurahan Depok, indikasi kecurangan menguat karena minimnya sosialisasi kepada para pengurus lingkungan, terkait pelaksanaan pemilihan Ketua Koperasi Merah Putih tersebut. Pasalnya, beberapa pengurus lingkungan tidak mengetahui adanya informasi tersebut.

Selain itu, absensi pada buku tamu undangan juga dinilai janggal. Seharusnya, daftar para peserta sudah tertera jelas pada buku tamu itu terkait siapa-siapa saja yang memilih. Sedangkan buku tamu itu berupa kertas kosong yang bisa diisi oleh siapa saja.

Berkaitan dengan hasil pemilihannya. Kandidat Nomor Urut 1 atas nama Heri Setiono meraih 4 suara. Kandidat Nomor Urut 2 atas nama Jamaludin 17 suara, dan Kandidat Nomor Urut 3 atas nama Suryadi 7 suara.

“Saya mengendus adanya kecurangan ini tuh mulanya dari daftar hadir. Jadi, buku tamunya itu kertas kosong. Seharusnya kan di situ sudah tertulis siapa-siapa saja yang diundang. Entah itu RT atau RW berapanya,” tutur Kandidat Nomor Urut 1 Calon Ketua Koperasi Merah Putih Kelurahan Depok, Heri Setiono kepada Radar Depok, Minggu (15/6).

Halaman:

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB