RADARDEPOK.COM–Program Gerakan Toilet Layak (Getol) menjadi salah satu program andalan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok. Pada program ini, Pemkot Depok berencana untuk membangun toilet layak pakai yang menyasar 119 SD dan SMP di berbagai wilayah pada Oktober 2025.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah mengungkapkan, program ini termasuk dalam kegiatan pemeliharaan gedung dan ruangan sekolah.
Baca Juga: Jangan Lewatkan! Event Kuliner ala Bangkok Terbesar Akan Hadir di Bogor
Anggaran untuk pelaksanaan program tersebut, sambung Siti, bersumber dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS), yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), serta dari pergeseran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2025.
“Untuk dana BOS nilainya masih tentatif. Sedangkan untuk pergeseran anggaran 2025, akan diselesaikan pada triwulan IV dengan nilai Rp1,5 miliar. Jika tidak ada halangan, pembangunan bisa dimulai sekitar Oktober,” beber Siti Chaerijah Aurijah, Minggu (22/6).
Baca Juga: Cobain Nih! Satu-satunya Pizza Panjang di Depok yang Harganya Mulai Rp15 Ribu Aja!
Saat ini, lanjut Siti Chaerijah Aurijah, rencana pembangunan 119 toilet itu masih dalam tahap proses pengadaan. Dan ini akan menyasar jenjang pendidikan SD dan SMP yang tersebar di Kota Depok.
“Program Getol ini merupakan program yang bertujuan untuk memastikan toilet di sekolah-sekolah memenuhi standar kebersihan dan kelayakan, sebagai bagian dari pengembangan sumber daya manusia yang sehat,” tutur Siti Chaerijah Aurijah.
Baca Juga: Empat Usulan Raperda Resmi Diparipurnakan, Bambang Sutopo : Pondasi Kuat, Kota Depok Hebat
Program tersebut hadir untuk mewujudkan lingkungan belajar yang lebih sehat dan nyaman bagi para siswa, kata Siti Chaerijah Aurijah, mengingat kebersihan toilet sekolah kerap menjadi persoalan yang diabaikan. Padahal, hal ini memiliki dampak besar terhadap kenyamanan dan kesehatan siswa dan lainnya.
“Program ini tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik. Tetapi juga pada peningkatan kesadaran akan kebersihan dan kesehatan di lingkungan sekolah. Kami akan terus mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program ini, agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh siswa dan tenaga pendidik,” tutup Siti Chaerijah Aurijah.***