RADARDEPOK.COM – Wahyu Raharjo, sampai Rabu (10/12) sore, masih menunggu jasad putrinya, Siti Saadah (24), yang jadi korban meninggal tragedi kebakaran, di Gedung Terra Drone, Jakarta Pusat, Selasa (9/12) siang. Warga Pancoranmas, Kota Depok itu, juga merupakan karyawan disana.
Wahyu Raharjo memaparkan, sebelum dinyatakan meninggal dunia, sang anak sempat memberi kabar melalui pesan singkat di WhatsApp sekira pukul 12:42 WIB.
"Dia sempat kasih kabar terjebak kebakaran di kantor. Kami telpon dan itu udah nggak dijawab sama sekali. Dia mengatakan, ibu, mbak terjebak kebakaran," papar Wahyu Raharjo, saat ditemui Radar Depok, Rabu (10/12).
Lebih lanjut, kata Wahyu Raharjo, awalnya dirinya mengetahui tempat anaknya kebakaran tersebut dari tayangan di televisi. Dia juga melakukan upaya mendatangi lokasi kejadian. Setibanya di lokasi kejadian, Wahyu bergegas mencari Siti. Nahas, kabar duka yang ia terima.
Baca Juga: Kejari Depok Tetapkan Tersangka Korupsi BRI Cilodong : Kerugian Negara Rp1,4 Miliar
"Awalnya tidak mengetahui pasti. Tapi begitu lihat di TV, itu positif. Bahwa itu tempat perusahaannya, saya langsung ke lokasi. Saya lihat awal itu bukan namanya. Begitu dicari, saya lihat fotonya. saya bilang ini udah positif anak saya. Terus dicari namanya. Namanya ada Siti," kata Wahyu Raharjo.
Sementara itu, ibu korban, Siti Cholisoh mengatakan, anaknya yang kerap dipanggil Yuni itu telah bekerja di Gedung Terra Drone sekira dua tahun, sebagai accounting.
“Saya sehari ini sebelum kejadian, saya sesak nafas sakit sekali tidak tahu kenapa, kirain angin. Entah itu firasat,” kata Siti Cholisoh.
Siti Cholisoh tidak mengira, tanda tersebut berujung menyayat hati. Ia ditinggalkan putr isulung dari empat bersaudara itu selamanya.
"Cuma mungkin dulu pernah terucap. Ibu, mbak kayaknya gak kuat kalau ditinggal, mendingan mbak yang duluan. Begitu dia bilang. Itu sudah lama ngomongnya," ucap Siti Cholisoh.
Baca Juga: Guru SD di Depok Tewas Misterius : Jasad Tergeletak di Tepi Jalan
Wahyu Rahajo dan Siti Cholisoh, hingga saat ini masih menunggu jenazah Yuni. Terbaru, informasi jenazah masih berada di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur karena masih proses identifikasi. Kemungkinan, jasad almarhum akan tiba malam nanti. Pihaknya, berencana memakamkan diwilayah sekitar.
"Sebenarnya katanya tadi dari siang sudah ada identifikasi sudah selesai. Dan namanya ada. Ya bisa jadi sore ini, bisa jadi malam, atau besok. Mungkin besok. Jadi, saya nggak tahu ya. Mungkin administrasi juga nggak tahu. Rencana, ingin dimakamkan di Rawageni, InsyaAllah proses pemakaman berlangsung sore, jika mayyit sudah datang,” pungkas Wahyu.
Diketahui, selain Siti Saadah, ada juga korban lainnya warga Depok, yakni Rayhansyah Pinago Sipahutar, yang bermukim di Perumahan Jatijajar, Tapos. ***