RADARDEPOK.COM - Artificial Intelligence atau Al dalam bahasa Indonesia adalah kecerdasan buatan.
Al adalah kecerdasan yang ditambahkan pada suatu sistem dan bisa diatur dalam konteks ilmiah atau bisa disebut juga kecerdasan entitas ilmiah.
Akan tetapi sedikit banyak, suatu yang diciptakan oleh manusia tentu memiliki celah negatif.
Seorang ibu di Arizona, AS bernama Jenifer DeStefano hampir menjadi korban kejahatan yang memanfaatkan kecerdasan buatan.
Baca Juga: David Ozora Sudah Boleh Sekolah, Jornathan Latumahina Bakal Bongkar Mafia di Kemenkeu
Al pelaku memanfaatkan teknologi itu untuk meniru suara anak DeStefano seolah-olah telah terjadi penculikan.
Dikutip dari The Independent, DeStefano awalnya menerima telepon yang berisi suara putrinya yang tengah menangis dan trisak.
"Saya bilang, 'Oke apa yang terjadi?' dia menjawab, 'Bu, orang jahat menahan ku. Tolong aku," ucap dia, menirukan dialog dengan anaknya.
Setelah suara putrinya itu, seorang pria dewasa terdengar mengambil alih telepon dan mulai mengancam. "Dengar, saya menculik anakmu," kata DeStefano menirukan ucapan pria itu.
Lelaki tersebut lalu mengancam DeStefano jika ia melapor kepala polisi.
"Anda telepon polisi, anda telepon siapa pun saya akan cekoki Putri anda dengan obat-obatan. Saya akan menyiksanya dan menurunkannya di Meksiko ," kata DeStefano menirukan suara penipu.
Selain suara tersebut DeStefano mengaku mendengar suara putrinya meminta tolong. Ia pun sangat yakin suara itu berasal dari putrinya.
Penculik pun meminta uang tebusan U$$1 juta atau 14,7 miliar sebelum menurunkannya menjadi U$$50 ribu (Rp 735 juta). Beruntung, seorang teman menelpon suami DeStefano dan mengonfirmasi bahwa putri mereka aman.
FBI memperingatkan warga untuk tetap waspada dengan ancaman baru ini.