RADARDEPOK.COM - Warga setempat dan salah satu kelompok masyarakat terlibat bentrok di Jalan KSU Raya, Kecamatan Sukmajaya, Minggu (27/8).
Adapun, ratusan massa yang berasal dari dua kelompok masyarakat itu saling melemparkan batu. Bahkan, mereka membekali diri dengan senjata tajam.
Warga setempat, NN mengatakan, tawuran itu diduga bermula dari warga yang tidak terima adanya pungutan liar pada akses masuk kampungnya.
Baca Juga: Arist Merdeka Sirait Meninggal Dunia, Ketua KPAI : Dunia Perlindungan Anak Sangat Kehilangan
Pungutan liar pada akses masuk kampung itu diduga dilakukan salah satu kelompok maasyarakat.
"Awalnya, karena warga yang bawa truk pasir disuruh bayar Rp5 ribu, mereka nongkrongnya di warkop," kata dia kepada Radar Depok, Minggu (27/8).
NN menuturkan, rumah salah satu warga dihancurkan kelompok masyarakat tersebut. Parahnya lagi, mereka juga mengambil satu unit motor yang berada dalam rumah tersebut.
Baca Juga: 2.466 Penerima Bantuan Pangan KDS Pemkot Depok Tahap Tiga Semringah
Bahkan, pemilik motor yang ditarik itu diketahui merupakan anggota salah satu Ormas.
Sehingga, hal itu turut memicu terjadinya aksi tawuran tersebut yang melibatkan ratusan massa dari warga setempat dan ormas.
"Rumah warga dihancurin, terus motornya dibawa. Pelakunya langsung dibawa polisi infonya," jelas NN.
Baca Juga: Pemkot Depok Berlakukan WFH September, ASN ke Kantor Cuma 30 Persen
Menurut NN, warga setempat dan anggota ormas di lokasi kejadian berharap adanya mediasi untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Sehingga, tidak memicu adanya bentrok susulan.
"Warga inginnya kumpul sekarang, rembuk sekarang, mumpung ada TNI/Polri jadi gak ribut lagi, kalau gak diselesaiin takutnya malah ribut lagi nanti," ujar dia.***