utama

Golkar Siapkan Dua PLT

Jumat, 31 Maret 2017 | 12:11 WIB
RADAR DEPOK.COM – Terkait kisruh internal di tubuh DPD partai Golkar Kota Depok pascadigelarnya musyawarah kelurahan (Muskel), Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok, Farabi Arafiq mengaku telah menyiapkan sejumlah nama yang akan masuk menggantikan ketua pengurus kecamatan yang sudah mengundurkan diri. Farabi juga menegaskan, ketua PK Golkar di tingkat kecamatan yang mengundurkan diri hanyalah dua PK. Hal tersebut usai dirinya menerima secara tertulis surat pengunduran diri dari dua PK. Namun, Farabi enggan menyebutkan nama dua PK yang mundur itu. “Langkahnya kami menerima pengunduran diri dua PK, secara tertulis. Nantinya akan ada plt ketua PK tentunya, karena kami mau bekerja terus buat rakyat,” ungkap Farabi kepada Radar Depok, kemarin (30/3). Farabi menyebutkan, dua PK Golkar yang mengundurkan diri itu, beralasan tidak sanggup mengikuti peraturan DPD Partai Golkar Depok yang berlaku. Bahkan, kata dia, DPD telah menyiapkan pegantinya yang lebih baik untuk membesarkan Golkar. “Sudah ada dan siap kerja, yang working oriented bukan money oriented. Yang jelas, DPD sudah siap dengan penggantinya yang bombastis siap kerja,” tegasnya. Oleh karena itu pengunduran diri ini ditegaskan, tidak mengganggu stabilitas organisasi Partai Golkar Depok. Malah sambung dia, memperkuat mesin partai untuk memenangkan pemilihan umum di 2019. “Karena sesuai janji saya bahwa menjalankan Partai Golkar Depok akan kerja terus, apabila ada yang tidak bisa kerja dan turut aturan. Maka silakan mundur,” tandasnya. Terpisah, pengamat politik dari Direktur Esekutif Skala Survei Indonesia (SSI), Abdul Hakim mengatakan bahwa partai politik (Parpol) yang mengalami polemik permasalahan internal akan berdampak pada perolehan suara menurun di ajang pemilihan umum nantinya. Memang, melihat historis beberapa parpol di tingkat pusat atau daerah yang mengalami persoalan masalah internal hingga membelah pengurusanya. Ditambah lagi soal citra partai yang langsung dinilai oleh masyarakat, berakibatkan suara partai tersebut akan melemah. “Pastinya jaringan dan logistik parpol itu akan berkurang, ditambah lagi suara akan pecah,” bebernya. Berbicara parpol, sambungnya, merupakan sebuah image yang awalnya dibangun baik. Maka saat di pemilu legislatif akan baik pula dengan perolehan suara banyak untuk. Tapi beda halnya di pemilihan kepala daerah. Apa lagi kata dia, di negeri ini ada dua atau tiga parpol baru. “Otomatis jumlah suara perolehan suara di 2014 akan mengurangi jumlah suara yang didapat parpol sebelumnya. Untuk itu, parpol harus bisa menjaga kesolitan internal guna fokus untuk perolehan suara banyak,” ungkapnya. (irw)

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB