GERAM: Sekretaris DPC PDI Perjuangan Totok Sarjono menunjukan surat pelaporan kepada Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Puyono di Mapolresta Depok, kemarin. Foto : Irwan/Radar DepokRADAR DEPOK.COM – Tudingan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Arief Poyuono yang menyebut PDI Perjuangan (PDIP) sama dengan PKI terus menuai kecaman. Kader PDIP yang berasal dari sebelas PAC di Kota Depok melaporkan kasus tersebut ke Mapolresta Depok.
Ketua DPC PDIP Kota Depok, Hendrik Tangke Allo menyebutkan, komentar yang dikeluarkan seorang politikus, negarawan, dan sebagai pengurus partai sangatlah tidak pantas.
“Omongan dia (Arief, Red) tidak pakai otak. PDI Perjuangan ini partai nasionalis sejati yang mengakui Pancasila sebagai landasan negara,” ucap Hendrik usai menghadiri Musrenbang Perubahan RPJMD 2016-2021, di Hotel Bumi Wiyata, kemarin (3/8).
Hendrik juga mendukung langkah kader PDIP yang melaporkan Arief ke polisi. Karena hal ini menyangkut organisasi kepartaian. Tidak hanya itu, statement Arief dianggap ingin memecah belah partai.
“Ini jelas menyinggung kami, tentu akan kami proses secara hukum. Sikap seorang negarawan harus hati-hati bicara,” tegasnya.
Sementara itu, sekitar pukul 14.00 WIB pengurus PDIP dari sebelas PAC mendatangi Mapolresta Depok melaporkan untuk Arief Poyuono atas dugaan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian terhadap PDIP. Surat laporan tersebut bernomor: STPLP/2077/K/VIII/2017/PMJ/Resta Depok. Kedatangan pengurus sebelas PAC itu didampingi Sekretaris DPC PDI Perjuangan, Totok Sarjono.
”Keluarga besar PDIP merasa sakit dan sedih. Itu bukan hanya menghina lewat kata-kata, tetapi marwah PDIP,” kata Toto kepada Radar Depok.
Toto menegaskan, setiap kader partai telah diajarkan ideologi, yaitu Pancasila. "Jadi, jangan samakan kami dengan PKI, yang sudah dilarang dengan TAP MPR tahun 1966. Itu penghinaan," ucap Toto geram.
Selain itu, setiap kader tidak terima atas pernyataan bahwa PDIP disebut sebagai penipu rakyat. Untuk itu, dirinya bersama pengurus sebelas PAC PDIP akan menuntut Arief, yang telah menghina partainya.
Bersama puluhan kader PDIP, Toto membawa bukti berupa rilis media online dan potongan bukti penghinaan Arief kepada PDIP. Selain itu, Toto menyatakan tetap akan meneruskan laporan tersebut meski Arief, telah meminta maaf. "Permintaan maafnya merupakan bukti dia salah. Laporan kami ke polisi tanpa perintah dari pusat," ucapnya.
Untuk itu, sesuai tuntutan yang sudah diajukan ke Mapolresta Depok, Totok meminta, agar pengak hukum dalam hal ini kepolisian untuk memperoses Arief. ”Karena telah diduga melakukan pelanggaran atas hukum,” katanya. (irw)