utama

Kekurangan SSA Mesti Disempurnakan

Sabtu, 5 Agustus 2017 | 09:50 WIB
“Bangun jalan, jalan di Depok tidak pernah dilebarkan. Dan sebelum ada SSA juga sudah macet. Bisa meminta bantuan provinsi atau pusat dalam membangun jalan, kan ada DAK dan DAU,”. Anggota DPR RI, Nuroji RADAR DEPOK.COM – Sudah sepekan penerapan Sistem Satu Arah (SSA) di dua Jalan Dewi Sartika dan Nusantara diberlakukan. Hanya saja, selama diimplementasikan malah terjadi masalah baru, seperti titik macet baru. Sejumlah pihak menilai adanya SSA bisa mengurai kemacetan, namun mesti ada pembangunan jalan baru dan pelebaran jalan. Anggota DPR RI, Nuroji menyebutkan, Polresta Depok dan Pemkot Depok harus kompak. SSA diterapkan baik-baik saja, itu artinya ada upaya dari Pemkot Depok dalam mengurai kemacetan. Jika belum efektif disempurnakan lagi. “Memangnya Transmart rugi ya gara-gara SSA,” tanya politisi Gerinda ini. Kepada Harian Radar Depok, pria yang meduduk di Komisi X ini menegaskan, yang jelas pembangunan jalan raya harus ditambah. Udah tidak muat jalanannya di Kota Depok, ditambah kendaraan roda empat sudah banya. Selain itu, ketertiban lalu lintasnya juga ditingkatkan. “Bangun jalan, jalan di Depok tidak pernah dilebarkan. Dan sebelum ada SSA juga sudah macet. Bisa meminta bantuan provinsi atau pusat dalam membangun jalan, kan ada DAK dan DAU,” terang pria asli Kota Depok ini. Sementara, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Pondok Cina, Munir HM mengatakan, kemacetan lalu lintas menjadi salah satu permasalahan di Kota Depok. Namun, dia mengapresiasi Pemkot Depok melakukan penguraian kemacetan lalu lintas dengan memberlakukan SSA. Yakni di Jalan Dewi Sartika dan Nusantara yang selama ini dianggap menjadi titik kemacetan di Kota Depok saat jam sibuk maupun weekand. “Kalau tujuannya baik kami akan mendukung program SSA,” ujar Munir kepada Radar Depok, kemarin. Munir menjelaskan, dalam penerapan SSA Pemkot Depok maupun Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, perlu memikirkan penyebab titik kemacetan lainnya seperti perputaran atau U-Turn maupun sejumlah jalan penyangga. Diantaranya, Jalan Raya Sawangan, Jalan Raya Citayam, dan Jalan Raya Pitara. Selain itu, disetiap perempatan atau pertemuan jalan, Dishub dapat menempatkan petugas guna membantu pengaturan lalu lintas, dan mendisiplinkan pengguna jalan. Munir mengungkapkan, dalam mengatasi kemacetan lalu lintas tidak hanya dilakukan penerapan SSA. Pemkot Depok dapat membuka ruas jalan baru, salah satunya dengan melanjutkan Jalan Juanda menuju Jalan Raya Cinere yang selama 10 tahun belum ada kelanjutan pembangunan. Tidak hanya itu, Pemkot dapat mendorong Pemerintah pusat guna membantu membangun jalan lintas timur ke barat. Sedangkan saat ini jalan di Kota Depok hanya ada jalan dari utara menuju selatan, seperti jalan Margonda Raya, Jalan Raya Bogor, dan Jalan Raya Cinere. “Dengan membuka jalan baru, kemacetan lalu lintas dapat diminimalisir,” terang Munir. Terpisah, LPM Kelurahan Duren Mekar, Ahmad Khairul Kahfi menuturkan, penerapan SSA di Jalan Dewi Sartika dan Nusantara dinilai kurang tepat. Penerapan SSA seolah hanya memindahkan kemacetan dan memberikan dampak kepada jalan penyangga. “Selain perlu melakukan pelebaran jalan, diperlukan pembangunan jalan,” ucap Kahfi. Kahfi mengatakan, Pemkot Depok maupun Dishub perlu melakukan evaluasi dalam penerapan SSA. Apabila SSA tetap diberlakukan, harus ada upaya bersamaan dengan melakukan pembangunan jalan maupun pelebaran jalan. Apabila hanya melakukan penerapan SSA, upaya penguraian kemacetan tidak berjalan dengan maksimal. Sementara itu, secara singkat Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dishub Kota Depok, Ari Manggala menuturkan, Dishub masih mengevaluasi penerapan SSA di Jalan Dewi Sartika dan Nusantara. Tidak dapat dipungkiri SSA menyebabkan kemacetan di jalan lain.“Kami masih mengevaluasi SSA dalam penerapannya,” tutup Ari. Pantauan Radar Depok selama sepekan, kemacetan terjadi saat pagi dan sore hari selama ada SSA. Kemacetan justru timbul di ruas jalan yang tidak biasanya macet. Seperti di Jalan Arif Rahman Hakim dan Jalan Margonda Raya depan Balaikota sampai ITC serta Jalan Kartini Raya. Kemacetan paling parah saat weekand sabtu dan minggu.(dic/hmi)

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB