utama

Siapkan Akomodasi Jamaah di Armina

Senin, 28 Agustus 2017 | 09:16 WIB

Dok.Pri FOR RADAR DEPOK

Laporan: Moh. Badruddin Ali

(Ketua Rombongan KBIH Arrahmaniyah)

Mulai Ahad (27/8), seluruh jamaah haji Indonesia, termasuk Jamaah Haji KBIH Arrahmaniyah Pondok Terong, Kota Depok, dihentikan sementara pelayanannya untuk pengadaan catering dan angkutan gratis jamaah haji dari penginapan ke Masjidil Haram, dan akan dilayani kembali pada Selasa (05/9).

Hal ini dilakukan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Makkah untuk mempersiapkan akomodasi jamaah dalam menjalani ibadah Armina, yaitu Wukuf di Padang Arafah, Mabit di Muzdalifah, dan Mabit di Mina.

Khusus untuk catering, memang hanya disiapkan untuk 12 hari saja selama di Mekah. Saat ini jamaah mengambil kebijakan masing-masing dalam mengantisipasi masalah ini. Ada beberapa rombongan yang memesan langsung ke Petugas Kloter untuk dipesankan makan siang dan makan malam ke pihak catering, ada juga beberapa rombongan KBIH yang memesan langsung ke pihak catering, bahkan ada juga jamaah yang memasak sendiri konsumsi mereka dengan menggunakan alat seadanya.

Jamaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan menuju Arafah pada 30 Agustus 2017. Sebanyak 21 bus dipersiapkan untuk membawa mereka dari Makkah menuju Arafah dengan system taraddudi (shuttle).

Transportasi untuk Mekah-Arafah akan disiapkan 21 bus per Maktab. Kalau ada 70 maktab berarti total 1470 bus. Bus ini akan bergerak dengan sistem taraddudi, berputar sebanyak 3 kali.

Hal ini dikatakan oleh petugas transportasi di depan Hotel Rawda Al-Aseel, Mekah, tempat penulis menginap.

Bus disiapkan oleh Naqabah (organda Saudi). Dengan berputar tiga kali, kata petugas tersebut, maka satu bus cukup diisi 40 – 45 orang. Sebab, satu maktab berjumlah sekitar 3000 orang. Semua jemaah dipastikan akan mendapat tempat duduk. Jamaah agar bersabar karena mobil akan berputar sampai semua jamaah terbawa ke Arafah.

Jumlah bus dibatasi hanya 21 per maktab karena jarak Mekah ke Arafah hanya 10 km. Kalau busnya terlalu banyak, maka akan terjadi kemacetan dan bisa jadi jalanan isinya hanya bus saja. Belum lagi dengan bus yang digunakan jamaah dari negara lain.

Karena alasan yang sama, bis yang akan digunakan untuk membawa jamaah dari Arafah ke Muzdalifah juga akan dikurangi lagi, hanya 7 bus per maktab. Sebab, jarak Arafah – Muzadalifah lebih pendek, hanya 5 km. “Bus ini akan berputar terus selama 6 jam, mulai jam 18.00 – 24.00, atau sampai jemah habis terbawa semua ke Muzdalifah,” kata petugas tersebut.

Penempatan jamaah di Arafah juga akan menyesuaikan dengan sistem baru ini. Jamaah yang tinggal di lantai bawah hotel yang diberangkatkan kali pertama, akan ditempatkan di tenda paling belakang. Begitu seterusnya secara berurutan. Kloter terakhir yang berangkat ke Arafah akan ditempatkan di tenda paling depan.

Pola sama dilakukan dalam pergerakan jamaah dari Arafah ke Muzdalifah. Jamaah yang berangkat dari Mekah terakhir dan ditempatkan pada tenda terdepan, akan menjadi kloter awal yang berangkat ke Muzdalifah. Begitu seterusnya sampai kloter yang ada di tenda paling belakang menjadi kloter terakhir ke Muzdalifah.

Di Mina, jamaah akan menjalani proses menginap (mabit) dan lontar jumrah. Setelah prosesi ini selesai, jamaah akan dibawa ke hotel di Mekah secara bertahap dengan menggunakan bus. (gun)

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB