IST. Deretan beberapa kepala daerah yang terjaring operasi tangkap tangan KPK. (dari berbagai sumber)JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kian gencar melakukan pemberantasan korupsi yang melibatkan kepala daerah. Sebagian besar, kepala daerah terjaring operasi tangkap tangan KPK.
Sebagian lagi ditetapkan KPK sebagai tersangka setelah kasus korupsinya diusut lembaga antirasuah tersebut. Teranyar, Rabu (25/10), Satgas KPK kembali melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di wilayah Nganjuk, Jawa Timur. Menurut informasi, ada sekitar sembilan orang yang ditangkap dalam operasi senyap tersebut.
Satu diantaranya adalah Bupati Nganjuk, Taufiqurrahman.
Kabarnya, orang nomor satu di Kabupaten Nganjuk ini diciduk KPK di sebuah hotel di Jakarta Selatan bersama sejumlah pihak. Mulai dari kepala dinas hingga kepala sekolah.
Informasi yang dihimpun Radar Nganjuk (Radar Depok Grup), penangkapan itu dilakukan pukul 10.00. Dimana ada sejumlah uang suap yang diamankan sebagai barang bukti. Dengan total Rp500 juta. “Saat ini, sejumlah pihak itu sedang diperiksa di KPK sana,” ujar sumber yang enggan disebutkan namanya.
Menurut sumber yang dihimpun, total ada sembilan orang yang diamankan dari penangkapan itu. Mulai dari bupati sendiri, juga sejumlah pihak lainnya. Di antaranya adalah ajudan, kepala sekolah, sopir, hingga sejumlah pejabat Dinas Pendidikan Nganjuk. Termasuk Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Nganjuk, berinisial H.
Dikonfirmasi terkait hal ini, juru bicara KPK Febri Diansyah belum memberi jawaban kepada Radar Nganjuk.
Sementara itu, KPK menyegel beberapa kantor dinas di Kabupaten Nganjuk. Ada empat ruangan yang disegel garis KPK berwarna merah tersebut. Penyegelan itu terkait dengan kabar operasi tangkap tangan (OTT) lembaga antirasuah itu terhadap Bupati Nganjuk.
Kabaghumas Pemkab Nganjuk Agus Irianto membenarkannya. Ada dua kantor organisasi perangkat daerah (OPD) yang disegel. Yakni Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Kantor Dinas Pendidikan (Disdik). "Hanya ruangan mana yang disegel, kami belum mengikuti perkembangan," kata Agus.
Siang kemarin, ruang Kepala DLH Haryanto telah tersegel. Sementara di kantor disdik, ada tiga ruangan. Yakni ruangan kepala disdik Ibnu Hajar, ruang Kabid Ketenagaan Cahyo Sarwo dan ruang Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Nganjuk, Suroto.
Menurut sumber koran ini, KPK datang ke kantor DLH sekitar pukul 13.30. Empat orang masuk ke ruangan kepala dinas dengan mengenakan sandal. Dua laki-laki dan dua perempuan. Setelah itu, petugas mengamankan Kepala DLH Haryanto dan stafnya dari ruangannya. "Ruangan disegel. Tapi tidak membawa berkas apa-apa," katanya.
Informasi yang dihimpun, penangkapan itu dilakukan pukul 10.00. Dimana ada sejumlah uang suap yang diamankan sebagai barang bukti, dengan total Rp500 juta. (rk/baz/die/JPR)