utama

Emil-Dedi Adu Visi di UI

Jumat, 22 Desember 2017 | 11:27 WIB
ILUNI UI FOR RADAR DEPOK DIALOG: Bakal calon Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Emil) bersalaman dengan Dedi Mulyadi dalam Dialog Pembangunan Jabar Jelang Pilkada 2018, di Pusat Studi Jepang, Kampus UI, Depok, Kamis (21/12). Tampak hadir Ketua DPD Jabar Partai Demokrat, Irfan Suryanegara. DEPOK – Bakal calon Gubernur Jawa Barat (Jabar) 2018 Ridwan Kamil alias Emil dan Dedi Mulyadi, memaparkan visinya guna mengatasi sejumlah persoalan di Jabar, dalam dialog yang digelar Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI), Kamis (21/12). Tampak hadir pula, Ketua DPD Partai Demokrat Jabar, Irfan Suryanegara. Dialog berlangsung di Pusat Studi Jepang, Kampus UI, Depok, Kamis (21/12). Dalam pemaparannya, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jabar, Dedi Mulyadi mengatakan, permasalahan yang ada di Jabar disebabkan hilangnya karakter warga Jabar. Ia menilai, masalah makin bertambah dengan hilangnya identitas wilayah, menurunnya daya dukung lingkungan, dan tingginya tingkat kemiskinan. “Setiap wilayah itu harus punya identitas. Salah satunya identitas di Jabar adalah sungai, saat ini malah terpinggirkan. Padahal sungai juga bisa menjadi alat transportasi, bukan hanya kereta. Citarum Barat dan Timur itu bisa disambung, ini jauh lebih efisien,” tutur Dedi. Lebih lanjut diungkap Dedi, permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan reformasi anggaran. Dengan APBD Provinsi Jabar senilai Rp32,5 Triliun maka dapat dimanfaatkan asalkan mampu menggalang kebersatuan dan komunikasi antara gubernur, walikota atau bupati dan kepala desa atau lurah. "Anggaran itu harus berbasis wilayah dan prioritas. Harus bisa dilihat kebutuhan masing-masing daerah," tegas Dedi. Dedi juga mengingatkan pentingnya pendidikan karakter dalam pendidikan generasi penerus. Peran keluarga dalam mendidik anak harus terus ditingkatkan. Sementara itu, Walikota Bandung Ridwan Kamil (Emil) menekankan pentingnya pemekaran wilayah di Jabar. Dengan 40 persen industri di Jabar, maka Jabar menyimpan banyak pekerjaan rumah yang harus terus digali untuk memperbaiki kesejahteraan warga Jabar. "Membangun Jawa Barat membutuhkan dana Rp500 triliun. Besar memang. Apalagi APBD-nya hanya Rp32 trilliun. Besar memang. Tapi bisa diselesaikan secara bertahap," kata Emil. Emil juga mengatakan, akan mengedepankan dialog untuk menyelesaikan persoalan di Jabar. Emil menuturkan Indonesia sangat bersyukur memiliki Pancasila yang mampu mempersatukan bangsa di atas beragam perbedaan yang ada. "Kalau tidak ada Pancasila, saya tidak yakin kita semua masih berdamai seperti saat ini," ujar Emil. Terpisah, Ketua Umum Iluni UI Arief B Hardhono mengungkapkan Iluni UI mendukung proses demokratisasi di Indonesia. Sebelumnya, Iluni UI juga proaktif mengawal Pilkada DKI Jakarta. Bentuknya dalam diskusi dengan masing-masing calon gubernur di waktu-waktu yang berbeda. Khusus untuk Pilkada Jabar, Arief mengatakan Iluni UI juga berkeinginan menjaga, mengawal, dan mendukung masyarakat untuk memilih calon-calon terbaik untuk posisi Jabar 1. "Iluni UI memberikan kontribusi berupa usulan dan masukan," kata Arief. Dia menambahkan, acara dialog ini diadakan untuk mendorong proses perbaikan. Mulai dari segi kebijakan, komunikasi pembangunan, kesejahteraan masyarakat serta mengurangi kesenjangan dan mendukung keadilan sosial. Perlu diketahui, Provinsi Jabar merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia. Berdasarkan data dari laman resmi Pemprov Jabar, provinsi dengan luas 35.377,76 km2 ini didiami sebanyak 46.497.175 juta jiwa. Penduduknya tersebar di 26 kabupaten/kota, 625 kecamatan, dan 5.899 desa/kelurahan.(gun/rmol/brsc)

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB