DEPOK-Prahara suara untuk Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi yang diusung Partai Golkar dan Partai Demokrat, bakal terparung di Kota Depok. Keladinya satu, ada rentetan drama politik di Golkar Depok setahun belakang terakhir terkait kepengurusan partai.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok, Farabi A. Rafiq mengatakan, setelah Partai Golkar mengumumkan mengusung Dedi Mulyadi untuk maju pada Pilgub Jabar. DPD Partai Golkar Depok menyatakan seluruh pengurus, kader hingga simpatisan siap lahir dan batin memuluskan Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jabar.
"Kami segenap seluruh pengurus dewan pimpinan daerah siap 1.000 persen untuk memenangkan Kang Dedi Mulyadi jadi Gubernur Jawa Barat," kata Farabi kepada Harian Radar Depok, kemarin.
Kesiapan tersebut, sambung Farabi, dibuktikan dengan belum ditariknya surat rekomendasi dukungan DPD Golkar Depok kepada Dedi Mulyadi. "Hingga saat ini meskipun kemarin sempat ada gonjang ganjing DPP mendukung Ridwan Kamil. Namun DPD Depok tetap mendukung Kang Dedi dan surat dukungan itu telah diberikan ke DPD Jabar sejak Rapimda di Garut dan hingga saat ini belum dicabut," paparnya.
Guna memuluskan asa tersebut, Golkar Depok akan mensinergikan program di daerah, seperti program pendidikan politik dengan menghadirkan kang Dedi sebagai keynote speech untuk memberikan ilu kepada pengurus, kader dan simpatisan dari level kota hingga RT, kemudian, program bakti sosial melalui pengobatan gratis dan khitanan massal gratis, program keagamaan dan program musik dan pagelaran budaya.
“Memang untuk program musik dan budaya ini belum kami jalankan, karena saat ini momennya untuk kegiatan keagamaan,” terangnya.
Dalam Pilgub Jabar nanti, kata Farabi, Golkar Depok harus kuat dan memberikan suara sebanyak-banyaknya untuk memenangkan Dedi Mulyadi sebagai Gubernur. Sebab, kandidat lainnya juga memiliki kans yang cukup kuat.
"Intinya suara terbanyak, kami mau mencitrakan kang Dedi dari sisi intelektualnya, kapasitas dan kinerja nyata di pemerintahan kepada masyarakat. Kami akan koordinasi dengan tim pemenangan dan konsultasi ke Jabar. Pilgub ini kan juga merupakan test case untuk Pileg di Depok pada 2019 nanti, karena Golkar Depok sendiri menargetkan 11 kursi," ujarnya.
Ia menambahkan, Golkar Depok tetap patuh dan mendukung keputusan DPP, DPD Jabar 1. Untuk itu ia mengimbau kepada pengurus dan kader untuk terus bergandengan tangan dan bergotong royong untuk memenagkan Pilgub Jabar ini.
“Selama ini aspirasi bisa dibilang stag. Tetapi, ketika ada kader yang masuk di eksekutif, di legislatif akan mudah untuk menyuarakan aspirasi masyarakat,” ucap Farabi.
Namun, pendapat berbeda dilontarkan Koordinator Kaukus Kader Cinta Golkar Depok, Edmond Johan. Kata dia, saat ini Golkar Depok tengah carut marut. Tentunya, hal tersebut berdampak kepada jumlah suara yang akan dihasilkan untuk memenangkan pasangan Demiz-Demul.
“Pengaruh sekali, karena kita mesin lama yang sudah biasa mapping wilayah, Di mana kantong massa dan potensi suara kami tahu,” tutur Edmond.
Karenannya, ia meminta agar Ketua DPD Partai Golkar Jabar, Dedi Mulyadi segera mengembalikan kepengurusan yang lama (SK lama).
“Jika orang-orang lama ini pemikirannya tidak diapresiasi, kita tidak tahu bagaimana suara di Pilgub nanti. Tapi bisa dipastikan turun. Saya berharap sebelum Pilgub 2018 ini SK sudah dikembalikan. Seperti halnya di Karawang,” paparnya.
Menurutnya, jika berbicara Pemilihan Anggota Legislatif memang baru akan dilangsungkan pada 2019. tetapi jika berbicara Pilgub di Depok tidak akan begitu ketara. Di Pileg baru akan terlihat, orang-orang ini, jika hanya seribu atau dua ribu suara bisa kita lihat,” ucapnya.
Selain pembenahan, dalam rangka Pilgub Jabar ini, pihaknya sebagai kader Partai Golkar mengajak Partai Demokrat, khususnya di Kota Depok untuk melakukan komunikasi efektif baik di dalam suksesi pasangan Demiz-Demul memenangkan Pilgub kedepan.
“Kemudian, kami mengajak seluruh kader Partai Golkar kota depok melakukan komunikasi ke masyarakat dan memperkenalkan pasangan Demiz-Demul. Kami pun berharap sekali agar seluruh jajaran Demokrat dan Golkar menyatu berkomunikasi agar kedepannya dapat menghantarkan Demiz-Demul sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar periode 2018-2023. Kami kader Golkar siap mensukseskan pasangan Demiz-Demul,” pungkasnya.
Diketahui, pada Pilwalkot 2015 lalu, Penetapan hasil rekapitulasi menunjukkan pasangan Dimas Oky Nugroho memperoleh 253.086 suara dan pasangan Mohammad Idris-Pradi Supriatna memperoleh 411.367 suara.
Total suara sah berdasarkan rekapitulasi adalah 664.453 suara sedangkan jumlah surat suara yang tidak sah berjumlah 28.412 suara. Total surat suara sah dan tidak sah berjumlah 692.865. Sementara DPT Kota Depok adalah 1.222.092 suara
Sedangkan pada, Pileg 2014, PDI Perjuangan berhasil meraih suara terbanyak dengan jumlah 165.236 suara atau mendapatkan 11 kuris DPRD Kota Depok, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hanya mendapatkan 113.787 suara atau mendapatkan 6 kursi, Untuk Nasdem meraih 25.452 suara (1 kursi), PKB 32.706 suara (1 kursi), Golkar 94.365 suara (5 kursi), Gerindra 137.887 suara (9 kursi), Demokrat 65.678 suara (5 kursi).
Selanjutnya Partai Amanat Nasional (PAN) 67.672 suara (6 kursi), PPP 60.164 suara (4 kursi), Hanura 45.026 suara (2 kursi), PBB 9.997 suara tidak mendapat kursi, dan PKPI 6.207 suara tidak mendapat kursi. (cky)