IST RINGKUS : Dua sejoli pasangan sesama jenis (gay) MS dan RS saat diringkus Aparat Kepolisian Resor Kota Depok, beberapa waktu lalu.DEPOK – Polresta Depok, beberapa waktu lalu meringkus sejoli pasangan mesum sesama jenis lelaki dengan lelaki (gay) di salah satu tempat fitnes di bilangan jalan Raya Sawangan. Bagaimana pengakuan pelaku, berikut penuturannya.
Dari balik dinginnya sel tahanan Polresta Depok, MS alias Ucil (31) bercerita bagaimana dirinya terjurumus ke hubungan terlarang tersebut. Dengan menggunakan penutup mulut, tanpa ragu ia menceritakan kisahnya kepada awak Radar Depok.
“Bermula di tahun 2004, saya masih duduk di bangku SMA, waktu itu saya lagi ngerjain tugas, tiba tiba temen pria saya pegang alat vital saya,” kata MS.
MS mengaku, saat itu dirinya yang masih polos, merasa terangsang dengan tindakan temannya tersebut. “Setelah itu, saya penasaran dengan hal yang berbau seks, akhirnya saya beranikan untuk mencari tahu tentang dunia itu,” lanjutnya.
Sejak saat itu, dirinya mulai menjelajah dunia internet untuk memperoleh informasi soal seks. Kebiasaan tersebut terus tumbuh hingga dirinya lulus sekolah sekitar tahun 2008. “Ada salah satu teman saya ngomong, download aja di playstore, aplikasi Hornet, terus karena saya penasaran saya download,” kata MS.
Berawal dari memuaskan hasrat seksualnya, hingga dirinya mulai menyelami dunia tersebut. Dan berjejaring di aplikasi hornet. “Dari aplikasi itu saya sudah melakukan hubungan sebanyak empat kali dengan pria lain,” katanya.
Hingga akhirnya, datanglah Daniel alias RS (21) yang menginvite akun Hornetnya. “Saya kenalan tuh, awalnya ngobrol doang. Hingga akhirnya Daniel ngajak saya ketemuan, awalnya saya tolak, tapi dia memaksa,” katanya.
Akhirnya, karena jadwalnya yang padat, janjian ditentukan di tempatnya ia bekerja yakni gym. “Itu pertemuan pertama saya, sekitar tahun 2017, dan saya main dengannya (hubungan intim),” katanya.
Karena ketagihan, RS terus mengajak MS untuk melakukan hubungan tersebut hingga kurang lebih tiga kali. “Dengan RS yang paling banyak, kalau yang lain hanya sebentar-sebentar,” katanya.
Hingga pada permainan yang terakhir, MS mengaku, RS merekam aksi mereka di smartphonenya dengan alasan sebagai koleksinya. “Awalnya saya menolak, tapi karena untuk koleksi, saya iyakan, tapi dengan catatan wajah saya ditutup,” katanya.
Singkat cerita, akibat rekaman video tersebut, MS merasa terkenal di kalangan teman-temannya, karena disebarkan oleh RS. “Saya kaget kok teman saya tahu, ternyata videonya disebarin sama RS,” katanya.
Hingga video tersebut terungkap dan dirinya diringkus polisi, MS mengaku tidak pernah melakukan hubungan tersebut karena marah akibat ulah RS yang menyebarkan video. MS mengaku kalau dirinya memiliki kekasih di daerah Bandung, intensitas bertemunya hanya setahun sekali.
“Saya juga suka perempuan, jalin hubungan sampai saat ini. Kalau suka dengan laki-laki itu hanya sesaat saja, tapi kalau wanita saya mau ke jenjang pernikahan,” katanya.
MS mengaku menyesali perbuatannya dengan menyukai dan melakukan hubungan sesama jenis. Dirinya juga mengaku menyesal bergabung ke media sosial hornet.
“Kedepan saya akan menjalani normal aja, saya mau hubungan dengan pacar saya yang perempuan. Saya akan melupakan hal ini, akun hornet saya hapus. Saya juga berpesan agar orang-orang yang seperti saya berubahlah, jangan sampai menyesal seperti saya,” pungkasnya. (ade)