BERZIARAH: Calon Gubernur Jawa Barat yang diusung PDI Perjuangan TB. Hasanuddin berziarah kemakam KH. Achmad Hasyim Muzadi, Kukusan, Beji, kemarin (25/1).
DEPOK – Jelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jabar 2018, Calon Gubernur yang diusung PDI Perjuangan, Mayjen TNI (Purn) TB. Hasanuddin berziarah ke makam KH Hasyim Muzadi, di Pondok Pesantren Al-Hikam Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, kemarin (25/1).
Tidak hanya itu, pada kegiatan blusukannya, pria yang akrab disapa Kang Hasan ini didampingi Ketua DPC PDIP Kota Depok, Hendrik Tangke Allo, anggota DPR RI Risa Marieska, anggota DPRD Provinsi Jabar Waras Wasisto, serta sejumlah anggota DPRD dari Fraksi PDIP Kota Depok.
Tepat di atas makam KH Hasyim Muzadi, kang Hasan menaburkan bunga didampingi keluarga almarhum. Kesan yang diingat kang Hasan bersama KH Hasyim yaitu beberapa bulan saat Pilpres tahun 2004.
“Saya coba memahami setiap ucapan beliau. Pembicaraannya selalu dimaknai dengan sikap kearifan, kebijakan, dan pluralisme. Itu yang membuat saya terkesan, dan bisa menjadi teladan,” kata Kang Hasan kepada Radar Depok.
Kang Hasan mengaku, sebelum KH Hasyim Muzadi meninggal, ia sempat bertemu di Wantimpres dan berdiskusi banyak hal. Sehingga ia berziarah ke Ponpes AL-Hikam untuk mengenang kembali sosok KH Hasyim Muzadi. "Ini jadi satu bagian yang tidak terpisahkan untuk memohon doa restu," ucapnya.
Sebelumnya, kang Hasan menyambangi pasar Cisalak di Cimanggis. Meski diguyur hujan, ia berjalan kaki sambil menyapa warga dan pedagang yang ditemui. Bahkan, ada yang mengajak berswafoto hingga sarapan di lantai tiga pasar Cisalak.
“Saya sangat senang bisa berkunjung ke sini. Hampir semua suku ada, Madura, Jawa, Sunda, Batak, Padang dan suku lainnya. Ini pasar pluralisme yang harus kita jaga, disamping nilai-nilai ekonomis yang tidak dapat dipisahkan,” tutur kang Hasan.
Sementara itu, pengurus Ponpes Al-Hikam, Arif Zamhuri mengatakan, pihaknya tak menutup diri pada siapapun yang datang kesini. Mengingat almarhum KH Hasyim adalah tokoh nasional dan bukan hanya milik satu golongan saja. "Siapapun boleh (datang) karena beliau tokoh nasional, dan bukan milik NU saja tapi juga kalangan non NU juga bisa datang mendoakan," kata Arif.
Terkait ada Cagub yang datang ketempatnya dan meminta restu, Arif menilai, hal itu adalah hak semua orang. Kedatangan para calon itu diartikan bahwa pemikiran KH Hasyim masih diperlukan untuk kemajuan bangsa. "Pemikiran beliau lintas golongan untuk kemajuan Indonesia. Siapapun yang datang harus diterima dan ini tanda bahwa almarhum masih dikenang," tandasnya
Setelah itu, kang Hasan dan rombongan menuju kantor DPC PDIP Kota Depok di bilangan Grand Depok City. Di sana, mantan perwira tinggi TNI-AD yang sejak 1 Oktober 2014 mengemban amanat sebagai Anggota DPR RI ini sudah ditunggu ratusan pengurus, kader PDIP Kota Depok.
Kang Hasan melakukan konsolidasi dengan seluruh pengurus PDIP dalam rangka memastikan kesiapan struktur partai berlambang banteng ini untuk memenangkan Pilgiub Jabar 2018. Selain struktur partai, konsolidasi ini melibatkan organisasi sayap partai, seperti Taruna Merah Putih, Banteng Muda Indonesia, Relawan Perjuangan Demokrasi dan Baitul Muslimin Indonesia.
Konsolidasi juga dilakukan bersama relawan Hasanah (sebutan pasangan Hasanuddin-Anton Amanah) di dua titik Posko Relawan, yaitu di Jalan Kamboja Kecamatan Pancoranmas dan di Jalan Raya Limo, Kecamatan Limo. Kang Hasan juga berkunjung ke Perguruan Pencak Silat Misar Siban Jalan Enam Pengasinan, Sawangan. “Pencak Silat sudah mendarah daging dalam diri saya,” ujarnya dihadapan para sesepuh dan pendekar perguruan MS Jalan Enam.
Karenannya, pengembangan seni bela diri pencak silat tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari kebijakannya apabila dirinya diberikan amanah oleh rakyat untuk menjadi pemimpin Jabar.“Pencak Silat yang merupakan seni bela diri asli bangsa kita begitu dikagumi di luar negeri. Alangkah bodohnya kita apabila tidak merawat warisan leluhur yang berharga ini,” ujar Kang Hasan.
Pernyataan Kang Hasan ini sejatinya mencerminkan kiprahnya selama ini dalam pengembangan seni bela diri Pencak Silat. Bahkan, putra Sunda kelahiran Majalengka itu tercatat sebagai Ketua Dewan Penasehat Persatuan Pencak Silat Gagak Lumayung. (cky)