utama

AHY-Cak Imin Tebar Pesona di Depok

Jumat, 23 Maret 2018 | 10:50 WIB
RICKY/RADAR DEPOK/AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
BERTEMU WARGA: (kiri) Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) didampingi istrinya Anissa Pohan menyapa warga saat acara Ngopi Bareng dan Silaturahmi Bersama di Café Brons, Jalan Radar Auri, Kecamatan Cimanggis, Kamis (22/3).
DEPOK – Dua calon yang digadang-gadangkan maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin terbar pesona di Depok, kemarin.  AHY yang datang bersama istri tercinta sekaligus menutup rangkaian Ngariung di Jabar. Sedangkan Cak Imin, dideklarasikan sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden, di Ponpes Almanar Azhari, Jalan Raya Limo, Depok. Dukungan tersebut datang  ulama dari Jakarta-Depok yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Kyai. Kepada Radar Depok AHY menjelaskan, kedatangan dirinya sebagai bagian dari upaya mendekatkan diri dengan warga. Sehingga dia bisa melihat langsung permasalahan warga di lapangan. “Blusukan in untuk berdialog dengan masyarakat, mendengarkan aspirasi masyarakat dan mendekatkan diri dengan masyarakat,” kata AHY. Menurut Ketua Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat itu,  Jabar merupakan propinsi dengan populasi terbesar dan sangat kompleks. Letaknya pun berdekatan dengan Jakarta. Namun jika tidak disambangi maka dirinya tidak akan tahu apa persoalan yang terjadi di masyarakat. Ia mengakui, rangkaian perjalanan ini memiliki kaitan dengan pilpres 2019 nanti. “Tentu ini ada korelasinya. Siapa yang bisa unggul di Pulau Jawa, akan mendapat keuntungan dalam pemilihan nasional. Dan ini bicara politik electoral,” tukasnya. Disinggung soal hasil survey yang menyebutkan namanya mulai meningkat, Agus mengaku tidak ingin jumawa dan terus berupaya rendah hati. Dan menurutnya apa yang dilakukan saat ini adalah bagian dari persiapan untuk maju dalam kancah pemilihan nasional. “Saya syukuri hal itu dan saya selalu mencoba merendahkan hati. Dalam berpolitik harus ada rasionalitas. Upaya meningkatkan elektabilitas itu mutlak dilakukan. Berbagai cara dilakukan untuk dikenal baik nama, wajah dan gagasan. Yang saya lakukan sekarang adalah bagian dari persiapan diri,” tutupnya. Sementara, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Depok, Edi Sitorus mengaku bangga dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada AHY dan rombongan yang telah menyempatkan hadir mengunjungi Kota Depok. “Beberapa bulan roadshow ke nusantara, begitu luarbiasa pemberitaan dan responnya. Saya bahkan menyampaikan ke sahabat saya bang Rudi yang juga pernah menjabat sebagai Plt Ketua DPC Partai Demokrat Kota Depok, untuk mengundang mas AHY ke Depok, tapi diminta bersabar,” kata Edi. Terpisah, Koordinator Forum Komunikasi Kiyai Jakarta-Depok, KH. Manarul Hidayat. Dalam pendeklarasian tersebut, juga ada sedikitnya lima amanat yang dititipkan kepada pria yang akrab disapa Cak Imin ini. Bahkan dinilai pantas untuk meneruskan perjuangan Gus Dur di kursi tertinggi republik ini. “Saya mintanya jangan cawapres tapi capres. Cak Imin ini Insya Allah komplit, dia santri, kyai, cucunya kyai, politisi juga bahkan seorang birokrat, semua ada,” kata Manurul. Ia menilai sosok Cak Imin dinilai sanggup mewakili aspirasi para kyai, santri dan ulama dari segenap lapisan. Bahkan, ia sempat berkelakar, tubuh mungil Cak Imin adalah ciri orang yang cerdas. “Aspirasi kami ini sekarang ditampung dimana cak, siapa yang mewakili santri sekarang ini, siapa yang mewakili kiyai. Orang NU dari dulu enggak ada yang ngurus, kalau bisa presiden cak, kalau orang kecil gini biasanya cerdas, sebab otak sama perut dekat. Mikirnya cepat,” kelakarnya. Menurutnya, sudah sepatutnya seorang pemimpin hadir dari kalangan santri. “Apapun pembangunan fisik tanpa ridho Allah akan hancur. Dasar negara kita pancasila, yang pertama sila ke-Tuhanan Yang Maha Esa, ini ke-Tuhanannya kurang terurus, fisik triliunan, kereta triliunan, mana anggaran untuk pesantren, mana untuk kiyai,” katanya. Dirinya menitipkan amanat para kiyai, dan pihaknya berdoa setiap malam semoga Cak Imin bisa memimpin negeri ini. “Sukur-sukur kalau jadi presiden, sekali-kali presiden dari kiyai, dari santri kan pantes banget kalau Gus Dur nurun ke Cak Imin.”paparnya. Sementara, Cak Imin mengaku bersyukur atas dukungan ini. Ia mengatakan, terkait hal itu pihaknya pun telah melakukan gerakan yang beberapa diantaranya adalah soal perkembangan terakhir dalam konteks Pemilihan Presiden (Pilpres). Sekitar lima bulan yang lalu, jelas Cak Imin, pihaknya dari berbagai daerah di tanah air telah mengkalkulasi tokoh-tokoh NU, pesantren, tokoh dari kalangan Ahlussunah Wal Jama’ah yang punya potensi untuk bisa menjalankan kewajiban kifayah semangat nahdiyah amanah Ahlussunah Wal Jama’ah. “Lalu teman-teman melakukan pemetaan ternyata mandat jatuh ke tangan saya, salah satunya diantara yang lain meminta saya untuk maju jadi calon presiden,” kata Cak Imin. Meski begitu, berdasarkan kalkulasi penghitungan sekaligus peta politik hari ini, kata Cak Imin, untuk maju sebagai capres harus ada dua syarat, yang pertama elektabilitasnya harus mencorong, baik itu disengaja atau tidak sengaja, direkayasa atau lahir dari langit pokoknya elektabilitsnya harus mencorong. “Sementara saya belum pernah sedikitpun menyatakan sebagai capres pasti orang belum tahu. Lalu, syarat parlementar, yaitu 20 persen kursi di DPR maupun hasil pemilu dari tahun lalu bisa mencalonkan sebagai capres 20 persen, kemudian syarat ketiga dana yg cukup besar.” tandasnya.(cky)

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB