utama

Giat GOW dan Kombat Kota Depok

Kamis, 26 April 2018 | 10:40 WIB
AGUNG/RADAR DEPOK
KREATIF: Para peserta membatik menunjukan hasil karyanya pada Pelatihan Seni Membatik bersama Komunitas Batik (Kombat) Depok, yang berlangsung di gedung STIH Iblam, Beji, Kota Depok, Selasa (24/4).

Batik sudah menjadi budaya bangsa Indonesia. Bahkan, setiap daerah memiliki ciri khasnya dalam mendesain batik, begitu pula dengan Kota Depok. Guna melestarikan batik, belum lama ini Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Depok bersama Komunitas Batik (Kombat) Depok menggelar Pelatihan Seni Membatik.

 Laporan: Muhammad Agung HR - Depok

Selasa (24/4) siang, gedung STIH Iblam di kawasan Beji Kota Depok mendadak riuh oleh suara puluhan ibu-ibu kreatif yang sedang mengikuti pelatihan seni membatik. Kegiatan tersebut dipelopori pengurus Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Depok bersama Komunitas Batik (Kombat) Depok. Dibagi menjadi beberapa kelompok lingkaran, setiap peserta sudah siap dengan canting di tangan. Sedangkan lilin atau malam yang sudah dicairkan tepat berada di tengah peserta, lengkap disertai kompor kecil sebagai alat pemanas. Untuk awal pembatikan setiap kelompok tampak didampingi pembimbing yang berasal dari Kombat Depok. Ditemui di lokasi, Ketua GOW Kota Depok, Asri Mulyanita menyebutkan, membatik ini merupakan realisasi Memorandum of Understanding (MoU) ketika pengukuhan GOW dengan Kombat Depok. Pelatihan membatik ini juga bertepatan dengan hari Kartini, dan sengaja dibuat yang berbeda serta bernilai edukasi. Acara ini juga berdekatan dengan HUT Ke-19 Kota Depok dan hari Pendidikan Nasional. Luar biasanya lanjut Asri, pelatihan membatik dihadiri empat senior Kombat yang melatih langsung di GOW, dan membuat kemitraan.  Diharapkan, pelestarian membatik ini bisa menjadikan Depok sebagai kota yang cerdas dan berbudaya. “Awalan ini peserta antusias sekali, kalau tidak dibatasi peserta bisa lebih dari seratus orang. Sebetulnya kuotanya hanya 50 peserta, tetapi untuk awal ini sampai 90 peserta,” ungkap perempuan yang pernah menjabat sebagai Ketua IWAPI Kota Depok ini. Untuk membumikan batik ini, Asri menilai Kombat ini sangat layak didampingi menjadi mitra GOW. Karena organisasi wanita ini menjadi mitra pemerintah dengan tema mengusung Depok kota yang cerdas dan berbudaya. “Tujuannya meningkatkan budaya, yaitu budaya membatik yang sudah mulai dibumikan di kota Depok. Jadi, bukan hanya sekedar belajar membatik atau tahu tentang batik dan beli, tetapi bisa membuat suatu keindahan di dalam diri ibu-ibu dan bisa menumbuhkan jiwa kreatif serta usaha,” ucap Asri yang juga sebagai Direktur Tunas Iblam Kota Depok. Belajar membatik hari ini bukan selesai begitu saja, melainkan ini adalah awalan. Dari pelatihan ini juga diharapkan dapat melahirkan wira usaha batik rumahan yang dikerjakan ibu-ibu, bahkan para usia lanjut hasilnya lebih bagus. “Alhamdulillah peserta kali ini berasal dari anggota organisasi yang tergabung di GOW. Dengan anggota 42 hari ini yang ikut hampir 75 persen peserta, padahal ini ada anggarannya. Mereka membayar bukan gratis, luar biasa, benar-benar mandiri,” kata Asri kepada Radar Depok Karena visi GOW itu menjadi organisasi wanita yang Independen Mandiri dan Terbuka. Nah, hari ini dibuktikan melalui program edukasi membatik dengan membayar. Ini pesertanya membeludak hingga waiting list. “Ini saya terharu sekali dengan animo para peserta penggerak organisasi,” tambah Asri. Kelanjutan dan targetan dari pelatihan membatik ini adalah dari angkatan pertama ini hasilnya berapa persen ibu-ibu yang kelihatan memiliki keahlian. Kemudian akan dipilih oleh Kombat dan hasilnya bagus nanti dilihat keahliannya. “Saya memang menginginkan Kombat bisa menjadi pendamping GOW untuk melihat multi talentnya para ibu, khusunya di bidang batik. Bagi yang tidak ahli minimal bisa untuk terapi. Karena membatik itu bisa melembutkan, bisa membuat indah, bisa menjadi refreshing. Karena membatik ini juga bisa membuat terapi dan nuansa yang luar biasa untuk wanita Kota Depok,” tutur Asri. Sementara itu Ketua Kombat, Ratna menyebutkan, pada tahapan membatik langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut Molani. Langkah kedua adalah melukis dengan lilin malam menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut. Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). “Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas di atas tungku,” kata Ratna dihadapan para peserta. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan canting) untuk menahan warna pertama dan kedua. Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan. “Proses selanjutnya, adalah nglorot. Di mana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas.” (*)

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB