DEPOK - Hari ini (27/4) Kota Depok tepat berusia 19 tahun. Walikota Depok Mohammad Idris dan Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna berkomitmen memenuhi janji kampanye dan program unggulan. Hal tersebut sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021.
Infrastruktur pembangunan di sejumlah bidang, yakni pendidikan, ekonomi, ruang teruka hijau, kebudayaan, taman kota hingga bidang sosial terus dilakukan jajaran Pemkot Depok agar target pembangunan menuju kota yang Unggul, Nyaman, dan Religius cepat tercapai.
“Kami tetap fokus dan komitmen, karena ini adalah janji. Program prioritas juga sedang dalam proses, hasilnya dilaporkan dalam laporan kinerja tiap tahun,” kata Idris kepada Radar Depok.
Komitmen Pemkot Depok ini tentu disertai bukti bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Depok di tahun ini mencapai 7,97, dengan posisi di bawah Kota Bandung. Terjadi peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Di ulang tahun ke 19 ini kita hilangkan kepenatan, mari kita enjoy dan bahagia. Sampai usai pawai budaya,” ucap Idris.
Idris bersyukur, pencapaian prestasi sudah didapat kota ini. Tahun 2018, telah diraih dua penghargaan dari Provinsi Jawa Barat. Antara lain, dalam rangka Pembangunan Daerah Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2018, Kota Depok mendapat peringkat dua.
Selanjutnya ada prestasi Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-46 Tingkat Provinsi Jawa Barat, Kota Depok mendapatkan juara. Yakni, Juara 1 Lingkungan Bersih dan Sehat (LBS), Juara 1 Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), Juara 2 Lomba Kader PKK, dan Juara 2 Administrasi PKK. “Tahun lalu 33 prestasi dari tingkat nasional dan Provinsi Jabar,” ungkap Idris.
Senada, Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna menambahkan, Pemkot Depok juga terus berupaya mengatasi kemiskinan dan pengangguran, meningkatkan infrastruktur pelayanan dasar, daya saing ekonomi dan kualitas lingkungan hidup, penataan kota, ketahanan keluarga dan sosial kemasyarakatan, ketimpangan, kesehatan dan kualitas Sumber Daya Manusia, serta ekonomi kreatif dan UKM berbasis potensi lokal.
“Kita juga terus meningkatkan IPM di Depok, salah satunya dengan mengupayakan peningkatan sarana prasarana pendidikan dan kesehatan,” tutur Pradi kepada Radar Depok.
Pada bidang kesehatan lanjut Pradi, sudah berjalan ketersediaan puskesmas 24 jam, dan rawat inap di sebelas kecamatan. Sedangkan pembangunan dan rehab sekolah dasar dan menengah, juga menjadi prioritas pemerintah.
“Tidak lupa bantuan untuk siswa miskin SD dan SMP. Kami juga meningkatkan kesejahteraan guru honorer negeri, dan guru swasta,” beber Pradi.
Di sektor ekonomi Pemkot Depok juga terus meningkatkan daya beli masyarakat. Caranya kata Pradi, melalui pelatihan, pameran dan promosi produk, penyediaan kios untuk UMKM, dan lain-lain. Sedangkan, bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) peningkatan SDM dengan kapasitas dan kompetensi ASN baik melalui diklat, lokakarya, workshop, seminar, bimtek, hingga magang.
“Tanpa masyarakat kami tidak ada apa-apanya. Kami terus mengajak peran serta aktif berbagai stakeholder guna meningkatkan partisipasi dalam pembangunan di kota ini,” terang Pradi.
Ia menilai, tidak mungkin hanya mengandalkan sumber dari pemerintah kota saja dalam membangun Kota Depok. “Peran serta masyarakat, pengusaha, para akademisi, tokoh agama, tokoh masyarakat, RT, RW, LPM, tokoh pemuda, media, pokoknya semua yang tinggal di kota ini sangat diperlukan,” tegas Pradi.(irw)