utama

Wiranto Beberkan Soal Ahok dan Aman saat Kerusuhan di Mako Brimob Depok

Sabtu, 12 Mei 2018 | 10:32 WIB
DEPOK – Dua sosok yang cukup menarik perhatian publik ketika terjadi kerusuhan di Rutan Salemba Cabang Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, adalah Sulaiman Aman Abdurrahman dan Basuki T Purnama alias Ahok. Aman merupakan terdakwa kasus terorisme, dan disebut sebagai pimpinan ISIS di Indonesia. Nah, salah satu tuntutan napiter saat kerusuhan di Mako Brimob adalah bertemu Aman. Sedangkan Ahok, masyarakat mempertanyakan keselamatannya karena dia menjalani hukuman di sana. Wiranto pun menjelasakan bahwa komunikasi dengan Aman telah dilakukan pada Selasa (8/5). "Kalau Aman memang sudah, kemarin (napiter) sudah minta komunikasi, kami sudah komunikasi lewat video sudah, dan itu tidak usah kita permasalahkan," ucap dia. Terkait Ahok, mantan Panglima ABRI ini menyebutkan blok rutan napiter dengan mantan gubernur DKI Jakarta itu menjalani hukumannya berbeda. "Sedang untuk Ahok, itu ada enam rutan di situ. Jadi tidak dijadikan satu dengan teroris. Ahok ada sendiri. Aman Abdurahman ada sendiri. Jadi enggak usah itu dipermasalahkan," jelasnya. Dia hanya memastikan bahwa saat ini ada 145 napiter dari Rutan di Mako Brimob, telah dipindah ke Lapas Nusakambangan. Sedangkan 10 lainnya masih ditahan di Mako Brimob. Sebelumnya, Aman Abdurrahaman (46), disebut-sebut menjadi sosok penting di balik menyerahnya para napi terosime di Rutan Salemba Cabang Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, yang menyandera Bripka Iwan Sarjana. Aman merupakan napi teroris, yang juga pentolan aksi Bom Thamrin Januari 2016 silam. Beredar di kalangan wartawan, suara Aman yang memberi seruan kepada para napi teroris untuk mengakhiri kerusuhan tersebut. Dalam rekaman, terdengar suaranya mengaku mendapat laporan kerusuhan di rutan dari Densus 88 Antiteror. "Kepada Ikhwan semua, saya Aman Abdurrahman mendengar laporan yang baru. Laporan dari pihak Densus bahwa ada kekisruhan di tempat antum," kata dia seperti dikutip dari rekaman suara berdurasi sekitar dua menit tersebut. "Menurut laporan sementara, (kerusuhan) itu karena urusan dunia sehingga terjadi hal-hal yang tidak sepatutnya terjadi," tambah dia. Aman melanjutkan, dia mengaku sudah mendapat penjelasan dari para narapidana di rutan. Rabu menjelang Kamis, dia mengimbau agar situasi diredam. Dia juga meminta agar yang bukan penghuni rutan, dalam hal ini polisi yang disandera yakni Irwan Sarjana, untuk dibebaskan. Aman lantas menjanjikan utusan para napi bisa menemuinya beberapa hari ke depan, untuk menjelaskan langsung masalah yang sebenarnya terjadi. Utusan tersebut diantaranya bisa Ustaz Muslih, Ustaz Alex Iskandar, atau yang lainnya. "Karena untuk masalah urusan dunia (urusan makanan) tidak pantas terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kecuali masalah prinsipil yang tidak bisa ditolerir, baru itu dipermasalahin," kata dia. "Untuk malam ini agar meredam dulu. Agar bukan penghuni biar pada keluar dulu saja. Itu saja mungkin dari ana. Mudah-mudahan bisa dipahami karena tidak ada manfaat juga bikin keributan di kandang singa, mungkin seperti itu," tukas bunyi suara di rekaman tersebut. Ditanya perihal rekaman yang viral beredar itu, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengaku belum mendengarnya. "Saya belum dengar," ujarnya saat menggelar konferensi pers di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (11/5). Ditanya lebih lanjut apakah benar Aman yang meminta napi teroris itu mengehentikan aksinya, Setyo tidak menerangkan secara jelas. "Nanti kita cek dulu ya," pungkasnya. (fat/dna/JPC)

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB