FOTO: Pradi Supriatna, Wakil Walikota DepokOleh: Pradi Supriatna Wakil Walikota Depok
Ketika kita mendengar kata “Ramadhan” yang diikuti kata “Kariim”, bayangan kita membentuk sebuah frasa kebaikan yang masuk menjadi qalbu. Indah dan membuat jiwa kita menjadi tenang. Itu dari namanya saja. Bagaimana kandungan yang ada di dalam bulan mulia nan berkah tersebut? Tentu akan sangat luar biasa. Allah SWT “menghidangkan” aneka “makanan” yang sangat lezat dan bergizi di bulan Ramadhan kariim.
Hidangan dari Allah SWT tersebut sangat bernilai tinggi. Di hari biasa kita hanya mendapatkan nilai satu, tapi ketika kita menikmati hidangan tersebut di bulan Ramadhan, nilainya biasa berlipat ganda.
Allah SWT menyiapkan bermacam “hidangan” bernama puasa, shalat tawarih, shalat malam, makan sahur, tadarus Qur’an, sedekah, zikir, mencintai dhuafa dan fakir miskin, dan masih banyak lagi yang akan dapat meningkatkan iman dan takwa. Semua itu Allah SWT berikan dengan gratis bahkan kita mendapatkan berkah pahala dan ridha-Nya jika kita ikhlas melakukannya.
Allah Ta’ala berfirman, “Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara haq dan batil. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, hendaklah berpuasa pada bulan itu,”(QS. Al-Baqarah [2] : 185).
Ibnu Katsir menafsirkan ayat di atas, Allah Ta’ala memuji bulan Ramadhan karena bulan Ramadhan telah dipilih sebagai bulan diturunkannya Al-Qur’an. Ramadhan begitu sangat istimewa di mata Allah SWT. Karenanya, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun diikat. “Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu,”(HR. Bukahri-Muslim).
Ramadhan hanya sekali setahun. Akan sangat merugi jika kita tidak mengambil kesempatan itu dengan maksimal. Sebagai bulan untuk kita mengisi gelas keimanan, melakukan charging agar jiwa kita suci dari lumuran dosa. Bersyukurlah kita kaum muslimin masih memiliki bulan yang agung, bulan yang penuh berkah.
Kedatangan bulan suci Ramadhan sebagai bulan yang penuh berkah adalah karunia besar untuk bangsa di Indonesia. Konstelasi politik memasuki tahun politik menjadi lebih dingin. Bangsa ini dilatih untuk sabar dan berjiwa pemaaf. Tangan ini dilatih untuk menjadi hamba yang gemar bersedekah. Perpecahan bangsa yang tampak ke permukaan dirajut kembali oleh kasih sayang Ramadhan. Ramadhan kariim memang menjadi berkah di semua lini kehidupan manusia.
Ramadhan bisa dinisbatkan sebagai bulan tempat kaum muslimin mendapatkan puncak dari ibadah. Ramadhan adalah bulan istimewa dan bulan anugerah. Terkait kemuliaan bulan Ramadhan, Rasulullah SAW menegaskan dalam sabdanya, “Jika umatku tahu nilai yang ada dalam bulan Ramadhan, mereka pasti berharap bahwa seluruh bulan menjadi bulan Ramadhan,”. Poin plusnya lagi yakni amalan kita di bulan Ramadhan dilipatgandakan menjadi 70 kali lipat. Amalan sunah disamakan dengan wajib di luar Ramadhan. Subhanallah...
Aktivitas ibadah bagi seorang muslim di bulan Ramadhan sungguh hebat. Sejak tidur hingga bangun lalu tidur lagi selalu bermakna. Shaum, shalat berjamaah di masjid, zikir, sedekah, tilawah Qur’an, bermuamalah dengan orang lain, dan masih sangat banyak kegiatan yang bernilai pahala di sisi Allah SWT. Itulah berkah Ramadhan. Ramadhan yang membawa kebaikan tidak hanya untuk dirinya sendiri namun juga untuk orang lain.
Ramadhan benar-benar membawa kedamaian yang nyata di bumi pertiwi. Suasana menjadi kondusif. Jiwa-jiwa dengki yang selalu ingin membuat onar dan permusuhan menjadi terbelenggu oleh kebaikan Ramadhan. Ramadhan bagi seorang muslim adalah sarana untuk melatih hati agar seluruh hidupnya untuk beribadah kepada Allah SWT. Seorang muslim memiliki jiwa pemberani yang cinta negeri. Buah dari tempaan di bulan suci Ramadhan yang menjadi berkah untuk Indonesia. (jun)