IRWAN/RADAR DEPOK CEK KELAYAKAN: Walikota Depok, Mohammad Idris dan Kapolresta Depok, Kombes Didik Sugiharto saat mengecek bus yang akan mengangkut pemudik, di Terminal Depok.BANDUNG – Memasuki H-7, lalu lintas di Jawa Barat diprediksi mulai ramai oleh para pemudik. Dinas Perhubungan Jawa Barat pun terus memperbaiki berbagai persiapan untuk keamanan dan kenyaman para pemudik yang melintas di wilayah Jawa Barat.
Kepala Humas Dinas Perhubungan Jawa Barat, Juddy Kadarlaksana Wachjoe mengatakan pihaknya memastikan semua rambu lalu lintas dan penertiban jalan di beberapa titik sudah mencapai 90 persen.
"Kami siapkan semuanya dimulai dari rambu, lampu jalan dan lainnya untuk mudik lebaran, artinya pada hari H (mudik) Insya Allah sudah maksimal," kata Juddy di Kantor Dishub Jabar, Bandung, Kamis (7/6).
Selain rambu lalu lintas Dishub juga menyiapkan beberapa posko mudik lebaran 2018. Hal ini difasilitasi agar pemudik bisa istirahat di beberapa titik posko ketika kelelahan dalam perjalanan menuju kampung halamannya. Jembatan timbangan milik Dishub Jabar pun akan dimaksimalkan sebagai posko pemudik. Ini antisipasi Dishub untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan akibat kelelahan. "Kami berikan agar para pemudik nyaman dan aman serta selamat sampai tujuan," ujarnya.
Perihal kasus kecelakaan lalu lintas saat mudik, Dishub Jabar mendapat apresiasi dan penghargaan dari Presiden RI, Joko Widodo. Diketahui pada mudik lebaran 2017, kecelakaan di Jawa Barat menurun hingga 46,67 persen. Dengan angka jumlah kecelakaan pada 2016 sebanyak 120 sedangkan pada 2017 menurun menjadi 64 kejadian.
Dengan diberikannya apresiasi tersebut, Dishub Jabar berharap bisa mempertahankan prestasinya dalam hal menurunkan angka kecelakaan saat mudik lebaran. "Tahun lalu kan sudah mendapat penghargaan, besar harapan kami tahun ini kembali meraih itu," ungkapnya.
Untuk pencapaian tersebut masyarakat yang hendak mudik baik menggunakan roda dua dan roda empat untuk mengikuti semua aturan yang ada. Sekaligus tidak memaksakan diri untuk melanjutkan perjalanan ketika sudah kelelahan. Sebab, kebutuhan istirahat harus tetap dipenuhi.
"Untuk para pemudik, baik yang menggunakan mobil pribadi maupun umum, kami imbau ikuti aturan lalu lintas, ikuti arahan dari petugas-petugas kami yang ada di lapangan, ingat Keluarga menunggu dirumah," tandasnya.
111 Bus Untuk Mudik Gratis
Tidak hanya itu, Pemprov Jabar melalui Dishub memfasilitasi mudik gratis bagi masyarakat yang hendak pulang kampung. Sebanyak 111 bus siap mengantar pemudik secara gratis. Juddy mengatakan, bus gratis tersebut difasilitasi Pemprov Jabar sebanyak 100 unit dan Jasaraharja 11 unit. Namun bus tersebut belum memenuhi kuota pemudik yang hendak menggunakan bis gratis. "Mudik gratis udah ditutup sekarang tinggal menunggu penukaran tiket. Target 100 bus tapi kebetulan jasarharja juga ikut memfasilitasi 11 bus, jadi semua yang diberangkatkan 111 unit," kata Juddy, beberapa waktu lalu.
Sebagaimana diketahui, kata Juddy pendaftaran telah dibuka sebelum Ramadan dan ditutup pada dua minggu lalu. Walaupun sudah ditutup masyarakat masih terus antusias mendaftarkan diri untuk ikut mudik gratis. Sehingga saat ini bagi masyarakat yang sudah daftar bisa menukarkan tiket ke pihak Dishub Jabar maupun Kota.
"Dua minggu sebelum penukaran tiket itu masih membeludak, masih banyak karena liburnya panjang 12 hari termasuk PNS pun sudah libur," jelasnya.
Direncanakan pemudik akan diberangkatkan pada 9 Juni 2018 secara serentak di lima titik. Yakni Bekasi, Sukabumi, Bogor, Bandung dan Cirebon. Untuk diketahui pemberangkatan dari Bandung akan dilepas langsung Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan pada pukul 15.00 WIB, Sabtu (9/6). "Dilepas serentak, dengan tujuan akhir Solo dan Jogjakarta," ujarnya.
Bus yang disediakan lewat lelang tersebut akan mengantarkan 45 pemudik per busnya. Sehingga diperkirakan akan ada 4.500 pemudik yang daftar ke pihak Dishub. Jumlah bus ini naik dari dari tahun 2017 yang hanya menyediakan sebanyak 60 bus. Adapun kategori pemudik adalah umum, baik dari pedagang hingga para Aparatur Sioil Negara (ASN) pun diperbolehkan. "Kategori pedagang pasar, buruh pabrik, ada juga PNS kan liburnya juga Sabtu jadi pas ditambah armadanya timingnya pas jadi makin banyak juga," tandasnya.(ona/JPC)