FOTO: Sukwanto Gamalyono, Ketua IDI Kota DepokDEPOK – Banyak hal yang perlu diperhatikan bagi pemudik, khususnya bagi yang membawa kendaraan pribadi atau pun bus. Terutama soal keamanan, kenyamanan, dan kondisi fisik yang sehat, agar selama perjalanan menuju kampung halaman berjalan lancar.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Depok memberikan sejumlah tips mudik, biar aman dan sehat selama perjalanan mudik Lebaran.
"Upayakan agar para pemudik dapat tidur nyenyak minimal enam jam sebelum berangkat," kata Ketua IDI Kota Depok, Sukwanto Gamalyono.
Ia juga mengingatkan agar para pemudik tidak menempuh perjalanan dalam kondisi lapar. Sebisa mungkin ada asupan makanan bergizi yang dikonsumsi sebelum perjalanan. Perbanyak unsur karbohidrat dan protein yang merupakan sumber tenaga bagi para pemudik.
Pria yang akrab disapa Gamal ini pun menganjurkan, para pemudik tidak menggunakan pakaian yang ketat. Karena selain dapat mengganggu kenyamana saat perjalanan, hal tersebut juga bisa berpengaruh terhadap kondisi kesehatan para pemudik.
"Dengan memakai pakaian yang ketat, maka akan membuat para pemudik lebih cepat berkeringat, serta aliran darah tidak sempurna. Sehingga dapat dengan cepat menimbulkan rasa lelah bagi para pemudik," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan, pihaknya telah menyediakan layanan kesehatan jika terjadi masalah kesehatan. Menurutnya, kesehatan yang prima penting sekali jika ingin mudik Lebaran berjalan baik, selamat, aman, dan menyenangkan.
"Kalau terjadi masalah kesehatan dan dalam keadaan darurat saat mudik, segera hubungi 119,” kata Nila pada Teleconference di Markas Besar Polri, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Terkait hal ini, Menkes juga pernah menjelaskan sejumlah upaya untuk meminimalkan potensi kecelakaan dan masalah kesehatan saat mudik. Sebagaimana diberitakan di laman depkes.go.id, tips mudik sehat, aman dan selamat yang ditujukan kepada pemudik, pengemudi dan masyarakat umum ini di antaranya adalah pemudik perlu menyiapkan fisik yang sehat dan prima sebelum mudik. Selain itu, periksa kondisi kelayakan kendaraan dan tidak meminum obat-obatan atau minuman yang menyebabkan kantuk sebelum dan selama mengemudi.
Tips lainnya, kendalikan kecepatan kendaraan pada kondisi jalanan rusak, bergelombang, saat hujan, dan cuaca buruk. Kendaraan tidak melebihi muatan yang layak, serta gunakan masker dan lindungi diri dari polusi udara. Diingatkan juga untuk tidak mengkonsumsi makanan atau minuman yang diberikan oleh orang yang tidak dikenal.
"Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir sebelum makan. Konsumsi makanan dan minuman yang sehat, buanglah sampah pada tempatnya, tidak buang air kecil/besar sembarangan, gunakan toilet yang tersedia. Bila sakit, manfaatkan pos kesehatan terdekat," tutur Nila.
Terkait pemeriksaan kesehatan, Kemenkes berkoordinasi dengan dinas kesehatan di kabupaten/kota untuk melakukan cek kesehatan pengemudi bus di 48 terminal pada H-10 sampai H+10. Disarankan juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pemudik, pemantauan data morbiditas dan mortalitas saat arus mudik. “Pemeriksaan itu meliputi wawancara, pemeriksaan fisik, gula darah, kadar alkohol dalam tubuh, dan kadar narkoba. Selain itu pengemudi bus juga perlu memperhatikan waktu istirahat, makan makanan yang sehat, dan lakukan peregangan saat istirahat,” kata Menkes.
Menkes mengatakan waktu istirahat lakukan setiap 2 jam untuk pengemudi roda dua, dan setiap 4 jam untuk pengemudi roda 4 minimal selama 15 menit.
Selain itu, Menkes juga mengatakan upaya yang dilakukan Kemenkes untuk mudik 2018 dengan menambah 84 fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes), yakni menjadi 3.910 Fasyankes di sepanjang jalur mudik. Total jumlah tersebut terdiri dari 923 Pos Kesehatan, 2.231 Puskesmas, 375 rumah sakit, 207 Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan 174 Public Safety Center (PSC) 119. (kmp/net/gun)