utama

Syawal Bulan Peningkatan Amal

Jumat, 29 Juni 2018 | 10:33 WIB
FOTO: Ust. Imam Nafi' Junaidi, Ketua PC JQH NU Depok Oleh: Imam Nafi Junaidi (Ketua PC JQH NU Depok)  Kita sudah memasuki bulan syawal setelah selesei menjalankan rangkaian ibadah di bulan suci Ramadhan. Semoga ibadah kita di bulan suci Ramadhan diterima oleh Allah dan menjadi pribadi yang muttaqin (orang baik) dan berharap bisa bertemu dengan bulan Ramadhan yang akan datang. Syawal artinya peningkatan, maka peningkatan kualitas dan kuantitas ibadah kita harus kita jaga seperti terjaganya ibadah ketika di bulan suci Ramadhan.      Peningkatan ibadah sebagai hasil penggemblengan saat bulan suci ramadhan. Umat Islam diharapkan meningkat ibadahnya pada bulan syawal ini, bukan sebaliknya malah menurun seperti diluar bulan suci Ramadhan. Bulan syawal juga merupakan bulan pembuktian apakah ibadah kita pada bulan Ramadhan berhasil atau tidak. Puasa yang merupakan tujuannya membentuk pribadi yang bertakwa, mampukah bertahan di bulan syawal ini. Jika tujuan puasa itu tercapai, maka sudah bisa dipastikan kehidupan seorang muslim akan menjadi lebih baik. Lebih baik dalam menjaga hubungan dengan Allah (hablum min Allah) dan menjaga hubungan baik sesama manusia (hablum min an-nas). Dua-duanya menjadi penting dalam menjalankan kehidupan ini, karena kalau salah satu yang dominan akan menjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan ini. Di bulan ini juga ada amalan yang tidak kalah pentingnya di bulan-bulan selain bulan syawal. Nabi Muhammad SAW memberikan teladan kepada kita, bahwa Nabi menjalankan ibadah puasa selama 6 hari di bulan syawal. Sebagai kelanjutan atau kesempurnaan puasa pada bulan suci Ramadhan. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, “Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan lalu diiringinya dengan puasa enam hari bulan Syawal, berarti ia telah berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i dan Ibnu Majah). Puasa 6 hari di bulan syawal merupakan kesempatan emas bagi umat muslim untuk meraih tambahan pahala dari Allah SWT. Umat Islam kembali kepada fitrah (suci/asal kejadian) pada bulan ini, dosa-dosanya diampuni oleh Allah, menjadi seperti bayi yang baru dilahirkan dari sang ibu. Kedatangan bulan ini membawa kemenangan bagi para pejuang yang melaksanakan puasa dan ibadah lainnya di bulan suci Ramadhan. Ia merupakan lambang kemenangan umat Islam setelah berhasil melaksanakan “pertempuran” melawan musuh dalam jiwa yang terbesar yaitu hawa nafsu. Di bulan ini juga umat Islam banyak melaksanakan amaliah ibadah silaturahmi, mudik ke kampung halaman, sungkem kepada orang tua, saling bermaaf-maafan kepada sanak saudara, teman dan handai tolan. Sungguh syawal merupakan bulan yang berkah, rahmat dan ampunan dari Allah karena umat Islam menguatkan tali silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah. Di Indonesia bulan syawal merupakan bulan yang penuh kebahagiaan dan keceriaan, ini sedikit berbeda dengan negara-negara lain. Tradisi silaturahmi yang begitu panjang, tidak cukup sehari saja namun silaturahmi kepada saudara dan teman, kerabat bisa memerlukan waktu berhari-hari. Di tambah lagi dengan tradisi mudik ke kampung halaman yang menjadi pusat perhatian bagi masyarakat dan pemerintah khususnya untuk mempersiapkan segala sesuatunya agar menjadi lancar dan aman.             Kemudian tradisi membeli sesuatu yang baru juga menjadi kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Masyarakat bersuka cita, bersalam-salaman, bermaaf-maafan, saling mengasihi satu sama lain. Laki-laki, perempuan, tua muda, kaya miskin semua berbahagia. Indahnya menjadi masyarakat Indonesia. Wallahu ‘alam… (*) 

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB