utama

Waspada Anak Kecanduan Gadget

Senin, 27 Agustus 2018 | 11:46 WIB
DEPOK – Keberadaan gadget saat ini bagai dua sisi mata uang yang perlu diawasi secara ketat, terutama bila penggunaannya dipakai oleh anak-anak. Jika salah pakai, hasilnya pun bisa kurang baik terhadap kondisi anak, begitu pun sebaliknya. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok Sidik Mulyono menilai, penggunaan gadget dalam waktu lama tentu banyak pengaruhnya. Pertama, efek radiasi elektromagnetik pada gadget dapat merusak perkembangan otak anak. Karena tulang otak masih tipis tidak mampu menahan radiasi elektromagnetik dari gadget. Kedua, menurunkan perkembangan otak, hanya terpola pada konten gadget saja, membuat kurang perhatian terhadap lingkungan sekitar. “Hal itu juga bisa mengurangi kemampuan interaksi sosial, karena waktunya habis untuk konsentrasi di gadget,” terang Sidik kepada Radar Depok, kemarin (26/8). Keempat, anak menjadi temperamen, mudah marah dan tersinggung, terutama bila dipisahkan dari gadget. Kelima, menimbulkan obesitas karena kurang gerak. Keenam, merusak penglihatan, karena berkurangnya kemampuan akomodasi mata untuk jarak pandang yang bervariatif. Dan ketujuh, menjadi tidak minat bermain di alam terbuka. “Ini perlu perhatian orang tua dalam mengawasi anak bermain atau menggunakan gadget,” tutur Sidik. Meski begitu, penggunaan gadget juga memiliki dampak positif, terutama bila proporsional secara waktu. Pertama, dapat mengikuti perkembangan teknologi, serta pintar memperoleh informasi terkini. Kedua, mendukung kebutuhan akademis. Ketiga, mudah meniru sesuatu. Dan keempat memberi motivasi untuk berpikir kreatif. “Solusinya setiap orang tua maupun pasangan muda yang baru menikah harus diberi edukasi yang cukup dalam memberikan pendidikan gadget kepada anak-anaknya,” ungkap Sidik. Selain itu, aturan perdagangan gadget harus dibatasi hanya untuk digunakan oleh anak berumur 13 tahun. Lalu budayakan permainan anak di alam terbuka, dan masukan ke dalam ekskul. “Peran seluruh lapisan masyarakat, saling mengingatkan bila ditemukan ada anak yang bermain gadget tanpa didampingi orang tua,” tuturnya. Sementara itu, gadget kini menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat, seiring berkembangnya teknologi internet. Namun, ternyata hal tersebut juga membawa dampak buruk salah satunya adalah kecanduan akan smartphone terutama di kalangan anak–anak. Terpisah, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia Henny S. Widyaningsih mengataku prihatin terhadap kondisi penggunaan teknologi  komunikasi melalui gadget. Di satu sisi sangat bermanfaat, di sisi lain memiliki dampak negatif, terutama pada anak-anak usia dini. “Pola Komunikasi saat ini sudah bergeser dari yang selalu dialogis tatap muka, menjadi lebih individual,” ucap Henny kepada Radar Depok. Sehingga, menurutnya kegiatan tersebut dibagi menjadi dua sasaran yaitu Ibu dan anak. Sementara itu anak-anak yang berusia 5-10 tahun dikenalkan dan diajak bermain permainan tradisional dan lomba. Misalnya, susun puzzle dan mewarnai. “Ibu-ibu harus waspada ketika anak menolak melakukan rutinitas sehari-hari dan lebih memilih gadget. Ini salah satu tanda aditif,” papar Henny. Henny menegaskan, salah satu tanda kecanduan gadget pada anak adalah menurunnya keinginan untuk bermain dan bergaul dengan anak lain. Senada, Dosen dan Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi UI Meily Badriati menyebutkan, ia mencoba menularkan pengalaman bermain dengan rekan sebaya. Pihaknya menghadirkan permainan tradisional kepada anak-anak. Misalnya, congklak, ular tangga, dan mewarnai. "Anak-anak diharapkan bisa merasakan pengalaman sensori dan motorik dari kegiatan ini sehingga mereka bisa merasakan sensasi asyiknya. Diharapkan mereka bisa mengulang asyiknya pengalaman ini pada waktu yang lain,” pungkasnya. (irw)

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB