utama

5.689 CPNS Depok Dirangking

Rabu, 21 November 2018 | 10:24 WIB
DEPOK - Selepas mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di Kabupaten Bogor, Selasa (30/10/18) lalu hingga kemarin belum ada kabar baik. Tak ayal, perasaan 5.689 CPNS asal Depok galau sejadinya. Apalagi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PANRB) Syafruddin, pastikan tidak ada penurunan passing grade. Menteri Syafruddin menyebutkan, demi menjaga kualitas sumber daya manusia (SDM) aparatur sipil negara (ASN), sistem ranking dinilai lebih pantas diberlakukan. “Jadi, tidak ada menurunkan grade. Tidak ada. Gradenya tetap, tapi ini seleksi ketat, di-ranking sesuai kebutuhannya berapa. (Misalnya) 10, ya nomor 1 sampai 10, 11 tidak boleh, ya kira-kira gitu ya gambarannya,” ujarnya saat ditemui di Masjid Cut Meutia, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (20/11). Dia menegaskan, pemerintah sangat membutuhkan SDM yang bisa menduduki formasi untuk melayani masyarakat. Untuk itu, para ASN harus memiliki sifat kompetitif, profesional, kredibel, berkemampuan yang handal. “Karena kita akan menghadapi dua masalah besar ke depan, yaitu revolusi industri 4.0, yang kedua kita akan menuju visi Indonesia 100 tahun merdeka pada 2045. Jadi nggak boleh mundur, ini harus maju,” kata mantan Wakapolri itu. Dalam memenuhi keinginan tersebut, adalah wajar jika passing grade yang ditetapkan setiap tahunnya terus naik. Hal itu juga untuk mengejar ketertinggalan kualitas SDM Indonesia di kancah internasional. “Jadi tahun lalu kalau nilainya B, kita harus naikkan B plus atau kalau perlu A. Karena patut diakui dan dipahami grade-nya SDM kita ini belum terlau memadai di ranking, baik itu Asean, Asia, bahkan di dunia internasional,” pungkas dia. Sebelumnya, peserta rekrutmen yang lulus SKD terlampau sedikit, yakni hanya mencapai 10 persen. Angka tersebut berasal dari data yang telah masuk, yakni mencapai 60 persen dari total 2,8 juta peserta SKD. Adapun kekosongan formasi tertinggi yakni di wilayah timur, tercatat sebanyak 90,95 persen. Kemudian, di wilayah tengah 72,69 persen dan wilayah barat 58,47 persen. Sementara itu, formasi kosong untuk kementerian/lembaga di pusat berjumlah 12,9 persen. Terpisah, Sekretaris BKPSDM Depok, Mary Liziawati mengatakan, belum ada informasi jumlah peserta CPNS dari Depok usai melakukan SKD di Kabupaten Bogor. "Kita belum dapat info dari Panselnas, pasca SKD," kata Mary, kepada Harian Radar Depok, kemarin. Ia pun tidak mengetahui berapa peserta CPNS dari Depok yang lulus seleksi itu. Kata dia, CPNS yang mengikuti SKD di Kabupaten Bogor sesuai data passing grade SKD yang diikuti 5.689 CPNS. "Hanya saja, dari ribuan peserta, nilai tertinggi SKD Depok 412 poin," ucap Mary. Perlu diketahui kuota CPNS yang dibutuhkan 239 orang. Formasi tersebut berdasarkan Surat Edaran Nomor 810/3866-BKPSDM Depok, dan keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Nomor 308 Tahun 2018 tentang kebutuhan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN). Dari total kuota tersebut, dibagi menjadi dua formasi. Pertama, formasi umum meliputi tenaga guru 108 orang, tenaga kesehatan 104 orang, dan tenaga teknis 13 orang. Kedua, formasi khusus, yaitu eks. Tenaga Honorer K2 sebanyak 14 orang, dengan kualifikasi pendidikan paling rendah Strata Satu (S1) sebelum November 2013.(irw/JPC)

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB