Imam Budi Hartono, Anggota DPRD JabarDEPOK – Setiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional (HGN). Namun, kesejahteraan guru, khususnya guru honorer masih dibilang minim. Untuk itu, anggota dewan sepakat meminta pemerintah guna memperhatikan dan menyejahterakan nasib guru.
Seperti disampaikan Anggota DPRD Jabar, Imam Budi Hartono. Politisi PKS ini menganggap, nasib guru tidak sebaik pegawai swasta atau buruh yang gajinya sudah UMR sekalipun, terutama para guru swasta atau guru honor. Menurutnya, walau ada sertifikasi mungkin satu banding 100 bahkan lebih, guru tidak layak menerima upah jauh dari UMR/UMK.
“Beberapa guru swasta atau honor pernah datang ke saya curhat, mereka hanya menerima honor Rp200 ribu hingga Rp500 ribu per bulan,” kata Imam kepada Radar Depok.
Ia pun mengusulkan kepada pemerintah agar lebih memperhatikan guru, seperti memberikan bantuan dana insentif bagi guru honorer dan guru swasta yang masih jauh gajinya atau di bawah Rp1 juta. Imam melanjutkan. bentuknya seperti bantuan langsung tunai (BLT), walau dalam pemberiannya bisa diberikan per tiga bulan.
“Bantuan BOS belum bisa memberikan dana untuk kesejahteraan guru. Kami dari DPRD Jabar coba mengusulkan kesejahteraan guru honorer atau swasta, tapi sepertinya masih domain pusat,” tandasnya.
Meski begitu, Imam menegaskan akan cari terus pijakan hukumnya agar bisa terealisasi sebagai otonomi daerah.
Anggota Komisi D DPRD Kota Depok, Lahmudin Abdullah pun mengucapkan selamat hari guru kepada seluruh guru di Indonesia. Politisi PAN ini menilai, guru tidak hanya yang mengajarkan dan menyampaikan ilmunya di sekolah, tapi kepada siapa saja yang telah mengajarkan dan memberikan ilmu terbaiknya.
“Tidak bisa kita pungkiri masih saja kita dapatkan perlakuan terhadap guru yang tidak menyenangkan. Bahkan, bisa jadi dilakukan orang yang telah mendapatkan ilmunya dari guru,” kata Lahmudin.
Penghargaan untuk guru lanjutnya, terutama honorer dinilai masih jauh dari kepantasan. “Sampai saat ini guru PNS di mana-mana masih kurang. Bersyukur masih banyak para guru yang bersedia mengabdikan dirinya mencerdaskan bangsa,” ucapnya.
Anggota Komisi D DPRD Kota Depok, Qonita Luthfiyah menegaskan, HGN merupakan momen dan sebuah penghargaan atas jasa para guru yang telah ikut mencerdaskan anak bangsa.
“Guru harus menjadi perhatian, karena berkat jasa beliaulah kita bisa seperti sekarang ini. Tidak ada sekat guru, baik guru agama, guru umum, guru madrasah atau guru SMP Semua tugas dan tanggung jawab mereka sama, mencerdaskan anak bangsa,” kata Qonita.
Menurut Qonita, guru juga sebagai salah satu komponen penting di dunia pendidikan. Untuk itu, ia meminta agar kesejahtraan guru harus menjadi perhatian, karena itu juga menjadi bentuk apresiasi kita kepada para pahlawan tanpa tanda jasa.
Ia pun berharap agar permasalahan tenaga honorer dapat segera terselesaikan. Sebab, banyaknya tenaga honorer yang telah mengabdi puluhan tahun tanpa memiliki status yang jelas. “Meskipun telah mengabdi lama, banyak tenaga honorer di daerah yang digaji kecil, dan sering tidak dapat untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,” tegasnya. (cky)