utama

24 Jam Usai Tsunami, Sebagian Banten Gelap

Senin, 24 Desember 2018 | 11:17 WIB
RAKA-DENNY JAWAPOS
MENGUNGSI: Warga yang tinggal di pesisir pantai Carita, Kabupaten Pandeglang memilih mengungsi dari pesisir pantai. PANDEGLANG  – Usai dihajar tsunami yang terjadi di Selat Sunda yang memporakporandakan sebagian kawasan Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12) malam terpantau sepi dan gelap. Warga yang tinggal di pesisir pantai Carita, Kabupaten Pandeglang memilih mengungsi dari pesisir pantai. Lampu penerangan yang berada di kawasan tersebut pun padam, hingga tidak nampak ada kehidupan pasca tsunami yang melululantahkan daerah tersebut. Kendaraan yang rusak pun hanya dibiarkan. Yudi (30) warga desa Sukarame, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten mengatakan, keluarganya saat ini menjauh dari pesisir pantai. Karena khawatir ada gelombang tinggi susulan di malam hari. Menurut Yudi, masyarakat sekitar berhamburan saat gelombang tsunami datang menerjang wilayahnya. Beruntung keluarganya selamat dari peristiwa nahas tersebut. "Keluarga saya selamat, cuma Ibu saya luka-luka. Sekarang mendapat perawatan di rumah sakit," kata Yudi saat ditemui Jawa Pos (Radar Depok Grup) di desa Sukarame, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu (22/12). Lebih lanjut, Yudi menyebut, saat gelombang tsunami terjadi pada Sabtu (22/12) malam, dirinya tengah duduk di halaman rumah yang jaraknya sekitar 200 meter dari pantai. Namun, tiba-tiba air laut datang menerjang pemukiman masyarakat hingga kendaraan terseret dan ratusan rumah hancur. "Saat kejadian, saya lihat ketinggian air laut sangat menakutkan karena arusnya cukup kuat," paparnya. "Kami tidak terbayangkan jika tengah tidur, karena gelombang pasang itu cukup tinggi hingga lima meter," ucap Yudi. Saat ini, wilayah Anyer hingga Carita terbilang sepi. Sebab semua warga meninggalkan rumahnya untuk menyelamatkan diri. Bahkan, wilayah terdampak tsunami gelap gulita karena ratusan gardu rusak akibat diterjang tsunami. "Terdapat 146 gardu yang berhasil dinyalakan, sementara gardu yang masih padam yakni 102 gardu. Selain itu terdapat 20 tiang SUTM Roboh akibat diterjang Tsunami," kata Executive Vice President Corporate Communication and CSR, I Made Suprateka dalam keterangannya, Minggu (22/12). Made menuturkan, saat ini PLN sedang melakukan proses penormalan listrik dengan melakukan perbaikan gardu serta investigasi jaringan. "Petugas PLN tengah memperbaiki gardu yang rusak akibat diterjang gempa," pungkasnya. (rdw/JPC)

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB