utama

Tak Melulu Urusi Reproduksi

Sabtu, 29 Juni 2019 | 09:58 WIB
FOKUS: Sejumlah warga sedang menghias Kampung KB. Tampak mural ajakan dan program Kampung KB terpampang dilingkungan RW3 Kelurahan Serua, Bojongsari. Bahkan program Kampung KB menjadi pembahasan di kalangan ibu-ibu rumah tangga. Foto : DICKY/RADARDEPOK
 

Fenomena Kampung KB di Kota Depok

RADARDEPOK.COM- Pemerintah Kota Depok terus berusaha mewujudkan dan menyukseskan visi Kota Depok, menjadi kota yang unggul. Guna menguatkan salah satu program ketahanan keluarga, Pemkot Depok berusaha memadukan program ketahanan keluarga dengan Kampung KB yang merupakan program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan sudah dimulai sejak Januari 2016.   Guna mengetahui lebih dalam pengembangan Kampung KB di wilayah Kota Depok, Radar Depok mencoba menelusuri Kampung KB Tabanas Sejahtera 03 Kelurahan Serua, Kecamatan Bojongsari. Terletak di lingkungan RW3, tampak mural ajakan dan program Kampung KB terpampang di lingkungan RW3. Sekretaris Kampung KB RW3, Andi Lala mengatakan, pembentukan Kampung KB Tabanas Sejahtera 03 merupakan kelanjutan dari program Pemkot Depok yang dicanangkan di setiap kelurahan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Sehingga RW3 terpilih menjadi Kampung KB. “Kampung KB kami masih dalam kategori Kampung KB Dasar,” ujar Andi kepada Radar Depok. Pria yang pernah menjadi pengurus lingkungan tersebut mengungkapkan, Kampung KB di wilayahnya memiliki warga mencapai 648 penduduk. Jumlah tersebut tersebar di RT01 dengan jumlah perempuan 107 jiwa, RT02 ada 97 jiwa, dan RT3 ada 107 jiwa. Dari total tersebut, sebanyak 60 warga mengikuti program Kampung KB. Kampung KB Tabanas Sejahtera 03 sambung Andi telah diberikan pemahaman mengikuti program Kampung KB. Selain menekan angka pertumbuhan penduduk dapat menguatkan ketahanan keluarga melalui program yang disinergikan dengan program Ketahanan Keluarga Pemkot Depok. “Untuk KB ada beragam jenis KB yang digunakan masyarakat dalam program KB,” terang Andi. Pria yang tergabung dalam Pokja Sehat Kelurahan Serua tersebut menuturkan, jenis KB di antaranya IUD, MOW, MOP, Kondom, Implan, suntik, dan pil. Kampung KB tidak serta merta hanya mengurusi permasalahan penekanan angka penduduk, namun sebagai wahana pemberdayaan masyarakat. Kampung KB Tabanas Sejahtera 03 berusaha merubah sikap, prilaku, dan cara berpikir masyarakat kearah yang lebih baik. Salah satu contohnya, lanjut Andi dengan mengembangkan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yakni usaha rumahan makanan ringan Dampros (Kembangros). Andi mengakui, usaha tersebut telah berjalan. Tetapi belum dijadikan kelompok mengingat Kampung KB Tabanas Sejahtera 03 masih kategori dasar dan perlu melakukan pembenahan untuk mencapai peningkatan ke kategori berkembang atau mandiri. “Kami tengah berusaha menjadikan Kampung KB Tabanas Sejahtera 03 masuk katagori mandiri,” harap Andi. Terpisah, UPT Puskesmas Bojongsari, Rahmina Dewi mengungkapkan, secara tidak langsung pihaknya ikut membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat, salah satunya Kampung KB di wilayah Kecamatan Bojongsari. Pemberian pemahaman tentang pentingnya dan manfaat KB dilakukan saat melakukan pertemuan. Perempuan berhijab dan berkacamata tersebut menuturkan, UPT Puskesmas Bojongsari kerap melakukan pembahasan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program Lokakarya mini yang diselenggarakan di tiap kelurahan sesuai jadwal setiap bulannya. “Secara tidak langsung kami ikut membantu menyukseskan program Kampung KB di Kecamatan Bojongsari,” tutup Rahmina Dewi. Cimpaeun Rintis Kampung KB Sementara itu Lurah Cimpaeun, Dadang Ruhiyat mengatakan, saat ini di wilayahnya ada satu Kampung KB di RW 09 Kelurahan Cimpaeun. Dia berambisi menambah jumlah Kampung KB jika anggaran kelurahan sekitar Rp2,7 Miliar cair pada tahun 2020. “Pada 2020, kami akan meningkatkan jumlah KB. Serta menguatkan dan menggencarkan pembinaan kepada pengurus Kampung KB,” singkat Dadang kepada Radar Depok. Senada, Kasi Kemas Kelurahan Cimpaeun, Titin Sumarsih mengungkapkan, Kampung KB Dibentuk agar masyarakat paham mengenai pentingnya program KB. Sebab KB memiliki banyak manfaat bagi masyarakat, seperti mengurangi tingkat kelahiran dan mencegah kematian warga. “Kampung KB bukan hanya membahas mengenai masalah reproduksi, alat kontrasepsi saja, tapi sangat luas seperti kesehatan masyarakat, kesejahteraan dan keagamaan masyarakat menjadi fokus Kampung KB,” ucapnya. Dia menjelaskan, Kampung KB memiliki delapan fungsi yaitu fungsi keluarga, fungsi keagamaan, fungsi sosial budaya, fungsi cinta dan kasih sayang, fungsi perlindungan, fungsi reprodusksi, fungsi soasial istri dan pendidikan, terakhir fungsi ekonomi dan lingkungan. “Kedelapan Fungsi itu dijabat oleh masing–masing pengurus, ada pengurus di bidang fungsi keluarga, pengurus di bidang fungsi keagamaan dan seterusnya,” tuturnya. Sebelum dibentuk, lanjutnya, para pengurus sudah terlebih dahulu mendapat pembinaan dari Dinas terkait di Kota Depok sebelum bertugas membina masyakarakat. “Kampung KB RW09 Kelurahan Cimpaeun dibentuk pada 2016, berbarengan dengan pelaksanaan P2WKSS,” bebernya. Seluruh warga RW09 Kelurahan Cimpaeun merupakan peserta program Kampung KB meskipun beberapa warga punya anak lebih dari dua orang anak. “Karna Kampung KB hadir menyejahterakan warga, walaupun anaknya banyak tetap dapat pembinaan,” imbuhnya. Ketua RT01/09 Kelurahan Cimpaeun, Romi mengatakan, keberadaan Kampung KB di lingkungannya cukup membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya KB. “Alhamdulillah semua warga sangat antusias mengikuti kegiatan yang diadakan Kampung KB,” akunya. Meski demikian, dia mengakui tidak semua program KB di ikuti warganya. Dia mencontohkan, salah satu warga hanya ikut program KB terkait fungsi keagamaan atau kesehatan. “Ada ibu yang hanya ikut kegiatan keagamaan seperti belajar mengaji, atau ada ibu yang hanya ikut kegiatan di Posyandu seperti penimbangan dan imunisasi,” ujarnya. Salah satu warga RT01/09 Kelurahan Cimpaeun, Nanik Kuntari mengaku, senang adanya Kampung KB di lingkungannya, sebab sejak ada program itu, dia mendapatkan banyak wawasan yang dibutuhkannya sebagai ibu rumah tangga. “Kampung KB sangat bermanfaat dalam menambah wawasan saya dalam mengurus keluarga,” beber ibu empat anak ini. Dia mengatakan, salah satu program yang paling sering dia ikuti adalah penimbangan bulanan bagi anaknya yang masih balita. “Saya sering ke Posyandu memantau tumbuh kembang anak saya. Di sini pelayanan para kader sangat baik dan sering berbagi ilmu terkait kesehatan anak,”  pungkasnya. (dic/dra)

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB