utama

Pembunuh Purnawirawan Sempat Dibelikan Motor

Rabu, 3 Juli 2019 | 09:45 WIB
PRA REKONSTRUKSI : Petugas kepolisian Polresta Depok melakukan pra rekontruksi perampokan disertai pembunuhan terhadap Purnawirawan TNI AL Reinhardt Parerungan di Jalan Artayasa No8, RT3/5, Kelurahan Grogol, Limo, Selasa (2/7). Foto : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK RADARDEPOK.COM, DEPOK-Pembunuh purnawirawan TNI Angkatan Laut (AL) Kolonel Reinhard Parerungan di Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo menjalani pra rekontruksi, Selasa (2/7). Pra rekonstruksi yang dilakukan langsung pelaku Bahrudin menjalani 23 adegan, sembari  disaksikan tetangga dan pihak keluarga korban. “Hari ini kami () melakukan pra rekon di TKP,” kata Kasubag Humas Polresta Depok Ajun Komisaris Polisi Firdaus kepada Harian Radar Depok, kemarin. Firdaus mengatakan, dalam prarekonstruksi ada 23 adegan yang diperagakan Bahrudin saat melakukan pembunuhan terhadap mantan majikannya itu. Adegan dimulai saat pelaku mempersiapkan diri membawa pisau, kemudian masuk ke dalam rumah korban hingga mencari linggis. “Total prarekonstruksi ada 23 adegan sesuai dengan berita acara yang sudah ditandatangani oleh keluarga korban,” ujar Firdaus. Berdasarkan prarekonstruksi terlihat Reinhard tewas setelah tiga kali dipukul di kepala belakang menggunakan linggis. Tersangka masuk ke rumah korban, memang langsung mengincar ke dalam kamar korban untuk melukai dengan memukul kepala korban. Melihat korban sudah mulai lemas, tersangka kemudian mengambil sejumlah barang berharga, yakni ponsel, dompet, dan laptop dari dalam rumah korban. Kemudian Baharudin melarikan diri ke Sukabumi. Bahrudin menyimpan barang hasil curiannya itu di tempat persembunyiannya di Sukabumi. Sementara, linggis yang sudah berlumuran darah ditinggalkannya di rumah korban. Untuk menghindari amukkan massa saat prarekonstruksi, sejumlah polisi berjaga di lokasi. Anak kandung Kolonel (purn) Reinhard Parerungan, Paul Alexander Dwiyanto Parerungan tak menyangka hidup sang ayah berakhir di tangan Baharudin alias Udin, yang pernah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah tersebut. Paul Alexander mengungkapkan, selama bekerja di rumah orangtuanya, Udin sudah dianggap seperti anaknya sendiri oleh korban. Bahkan, kata Paul, pelaku sempat dibelikan motor dan dikontrakan rumah untuk operasional tersangka. “Bapak tuh sangat sayang sebenarnya sama dia (Udin, red) dan sudah dianggap sebagai anak. Bapak sudah beliin motor dan mengontrakan Udin,” kata Paul Alexander dirumahnya. Dikemukakan Paul, kali pertama ayahnya mengajak Udin bekerja di rumahnya, karena merasa kasihan kepada pelaku yang kala itu bekerja sebagai pemulung dan kebetulan jamaah satu gereja. Akhirnya, Reinhard mempekerjakan pelaku di rumah sebagai pembantu rumah tangga yang bertugas membersihkan rumah, merawat tanaman, dan memberikan makan hewan peliharaan. “Bapak temukan dan memperkerjakan Udin pertama kali karena kasihan dan waktu itu Udin sebagai pemulung di daerah Jakarta,” paparnya. Meski begitu, Paul mengaku menyerahkan semuanya sesuai dengan proses hukum yang berlaku. “Harapan keluarga, terhadap tersangka ini diproses secara hukum. Kami sudah memaafkan pelaku, semua orang meninggal degan cara masing-masing, biar hukum yang berjalan,” katanya. Sementara itu, Paul Alexander menceritakan, bapaknya akan dimakamkan pada tanggal 5 Juli di Taman Bahagia, Cileduk. Saat ini sambungnya, jasad almarhum masih berada di rumah sakit Sentra Medika, Jalan Raya Bogor. “Dimakamkan tanggal 5 Juli sekarang masih divisum,” tandasnya.(rub)

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB