utama

Kapolri, Jadikan Cucu Saya Polwan

Sabtu, 27 Juli 2019 | 07:30 WIB
DIBAWA KE PERSEMAYAMAN: Sejumlah anggota Polri membawa peti yang berisikan jenazah Bripka Rahmat Effendy (41) yang akan dibawa ke TPU Jonggol, Desa Singasari, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor dari kediamannya yang berada di Perumahan Permata Tapos Residence, Kecamatan Tapo, Jumat (26/7). Foto : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK RADARDEPOK.COM, DEPOK – Suasana duka menyelimuti kediaman almarhum Bripka Rachmat Effendi korban penembakan Brigadir Rangga Tianto, di Permata Tapos Residence, Kelurahan Sukamaju Baru, Tapos, Jumat (26/7). Saat melihat jasad orang yang mereka sayangi diangkat menuju pemakaman, isak tangis tak terbendung dari mata Neni Sukaesih istri korban, Grace Sania anak pertama korban baru tamat SMA, serta Tito Aulia Efendi anak kedua korban yang masih pelajar SMP. Tampak juga ratusan anggota Polri yang sebagian besar merupakan anggota Satlantas Polri tampak memenuhi rumah duka, pada Jumat (26/7) pagi. Kasubdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Sumardji yang datang ke rumah duka juga tak kuasa menyembunyikan kesedihan di raut wajahnya, tatkala melihat anggotanya terbaring di dalam peti jenazah. “Almarhum salah satu anggota yang memiliki integritas tinggi, bekerja baik, sopan, dan dapat menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan,” ungkap Sumardji kepada Radar Depok. Ia menilai, dikalangan prajurit Ditlantas Polda Metro Jaya, Bripka Rachmat dapat dijadikan contoh teladan anggota yang baik. Korban pun dikenal aktif menjaga keamanan di wilayah tempat tinggalnya dengan menjadi Ketua Pokdar Kamtibmas Sub Sektor Sukamaju Baru. “Almarhum sangat peduli dengan warga. Walaupun tugasnya padat di kedinasan, ia masih meluangkan waktu menjaga kamtibmas, itu luar biasa,” tutur Sumardji. Karena aktif di Pokdar Kamtibmas, setiap ada peristiwa yang mengganggu keamanan Bripka Rachmat selalu aktif memberitahu warga dan langsung memberikan solusi. Terkait kejadian di Polsek Cimanggis, Sumardji membenarkan bahwa sebelum tewas, almarhum sempat menghentikan rencana tawuran antar kampung. Dan membawa seorang pelaku tawuran berinisial FZ ke Polsek Cimanggis. "Kemarin itu almarhum membawa pelaku pengeroyokan yang membawa celurit ke Polsek Cimanggis. Rencananya mereka akan menyerang kampung tetangga," ungkap Sumardji. Di ruangan SPK Polsek Cimanggis, almarhum ditembak Brigadir Rangga Tianto yang datang bersama orang tua FZ dan hendak membebaskannya. Sumardji berharap, kejadian serupa tidak terulang lagi serta menjadi pelajaran bagi anggota Polri agar lebih sabar dalam menghadapi masalah. “Anggota jangan gampang marah, tetap harus berfikir jernih. Tidak asal meluapkan keinginan, kemarahan,” tegasnya. Sementara Arsyad Muhammad Zaelani (70) ayah Bripka Rachmat Effendi mengaku, ikhlas atas kejadian yang menimpa anak kelimanya tersebut. “Kami ikhlas, tapi bagaimana nasib anak-anaknya. Korban tulang punggung keluarga, sedangkan istrinya hanya ibu rumah tangga,” ucap Zaelani berkaca-kaca kepada Radar Depok. Zaelani mengatakan, anaknya tersebut merupakan pribadi yang sangat baik sering membantu jika keluarga sedang kesulitan. Ia berharap, ada perhatian dari Kapolda Metro Jaya atau pimpinan tertinggi Polri agar membantu masa depan cucu-cucunya yang masih belia. Khususnya putri sulung almarhum, Grace untuk dapat dibantu menjadi Polwan. “Putri pertama baru lulus dari pesantren tingkat SMA, kami berharap Kapolda atau pimpinan tertinggi Polri membantu anak Rachmat jadi Polwan. Agar ada jejak dari bapaknya menjadi anggota polisi,” harap Zaelani. Sebelumnya, Zaelani mengaku tidak mempunyai firasat apapun terkait kematian anaknya. Namun, menjelang Magrib pensiunan PNS ini merasakan badannya lemas tidak seperti biasanya. “Badan saya seperti kapas saking lemasnya, lalu saya minum obat dan istirahat. Sekitar jam sembilan saya dapat kabar dari cucu bahwa anak saya sudah tewas. Semua keluarga teriak dan histeris,” tutur Zaelani. Diketahui, penghormatan terakhir pada jenazah Bripka Rachmat dilepas dengan prosesi upacara penghormatan dan penyerahan jenazah dipimpin oleh Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Yusuf, didampingi Wadirlantas AKBP Made Agus. “Jenazah dimakamkan di TPU Graha Prima Desa Singosari Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor. Semua keluarga ikut pemakaman,” ujar Zaelani. Terpisah, mantan Lurah Sukamaju Baru, H. Samiya menilai, Bripka Rachmat sosok berintegritas tinggi dan memegang teguh prinsip. Saat masih menjadi lurah, dia kerap berpatroli bersama Bripka Rachmat menjaga keamanan lingkungan. “Kami sering patroli keliling lingkungan mulai dari jam 12 malam hingga jam 3 pagi,” kenang Samiya kepada Radar Depok. Samiya menuturkan, Bripka Rachmat selalu memimpin patroli di barisan paling depan menjaga rekannya patroli. “Dia sosok pengayom, sekaligus pemimpin yang baik. Banyak kasus kenakalan remaja dan kriminalitas berhasil digagalkan,” terangnya. (dra)

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB