utama

Kloter 63 Ziarah ke Masjid Quba

Selasa, 3 September 2019 | 11:02 WIB
  Laporan: HM. Badruddin Ali (TPIHI Kloter 63 JKS)   Mengisi kegiatan di Madinah, jamaah Kloter 63 JKS Kota Depok mengadakan kegiatan ziarah ke beberapa tempat di Kota Madinah. Diantaranya ke Masjid Quba. Masjid Quba merupakan masjid yang pertama dibangunkan oleh Rasulullah SAW. Masjid Quba dibangun di awal peradaban islam yaitu pada 8 Rabiul Awal tahun 1 Hijrah sekitar 622M. Masjid Quba terletak di luar kota Madinah sekitar 5km di sebelah tenggara kota madinah. Masjid Quba yang saat ini berdiri adalah masjid yang telah diubah dan diperluas pada masa Kerajaan Arab Saudi. Masjid ini berdiri diatas kebun kurma dengan luas 1200 meter persegi, dan saat ini keluasan Masjid Quba sekitar 5.035 meter persegi. Masjid ini memiliki 19 pintu dan 3 pintu utama tempat masuk para Jemaah ke dalam masjid ini. Masjid Quba juga memiliki keutamaan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang keluar dari rumahnya kemudian mendatangi masjid ini, yakni Masjid Quba kemudian salat di dalamnya, maka pahalanya seperti ia menjalankan umrah" (Musnad Ahmad: 15981). Setelah melakukan salat sunnah di Masjid Quba, jamaah kemudian diajak berziarah ke Jabal Uhud. Jabal Uhud adalah bukit terpanjang di Madinah yang membentang 6 KM. Tempat ini sering dijadikan destinasi wisata religi di Arab Saudi holeh jamaah umrah atau haji, karena makam para syuhada di zaman Nabi Muhammad SAW. Nama Jabal Uhud berarti bukit yang menyendiri. Mengapa demikian? Karena berbeda dengan umumnya bukit dan gunung di Madinah yang saling menyambung, Jabal Uhud tidak bersambungan. Nah, di tahun 625 pernah terjadi perang di sini yang dikenal sebagai Perang Uhud, di mana 70 orang syuhada gugur dan dimakamkan di tempat itu juga. Nabi Muhammad SAW dulu kerap berziarah ke Jabal Uhud, bahkan hampir setiap tahun. Sehingga umat Muslim pun kemudian sering kali mampir ke Jabal Uhud untuk berziarah. Kini, makam para syuhada antara lain Hamzah bin Abdul Muthalib yang merupakan paman Nabi Muhammad, masih ada di sana. Kompleks pemakamannya begitu sederhana, dikelilingi pagar berjeruji setinggi sekitar 3 meter. Di area pemakaman terlihat batu-batu hitam membentuk kotak cukup besar yang merupakan tanda makam Hamzah bin Abdul Muthalib dan Abdullah bin Jahsyi yang merupakan sepupu Nabi Muhammad. Sementara itu makam para syuhada lainnya tidak terlihat ada tandanya. Di Jabal Uhud, terdapat bukit tidak terlalu tinggi yang biasanya didaki para pengunjung. Tidak mudah memang untuk mencapai puncaknya. Hal itu mengingatkan bahwa medan saat Perang Uhud terjadi cukup sulit. Di area Jabal Uhud, saat ini banyak para pedagang suvenir dan makanan khas Arab. Misalnya saja ada yang menjual aneka batu perhiasan yang harganya bervariasi, bermacam-macam jenis kurma, tasbih, hingga gelang-gelang berkilauan. Selesai berziarah ke Jabal Uhud, jamaah diajak ke kebun kurma yang terletak tidak jauh dari Masjid Quba. (rd)   Jurnalis : M. Agung HR Editor : Pebri Mulya

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB