utama

376.581 Pelanggan Depok Disengat Rp29.000

Kamis, 21 November 2019 | 10:30 WIB
MELAKUKAN PENGECEKAN : Petugas melakukan pemeliharaan jaringan di Gardu Induk Gandul, Kecamatan Cinere Kota Depok. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Pengguna listrik berkekuatan 900 VA di Kota Depok berjumlah 376.581, siap-siap tercekik. Dipastikan per 1 Januari 2020, kelompok pelanggan rumah tangga mampu (RTM) tersebut tak lagi dapat subsidi dari pemerintah. Tak main-main, kenaikannya mencapai Rp29.000 sebulan. Kepala PLN UP3 Kota Depok, Putu Eka Astawa menyebutkan, dari korporasi PLN sementara ini belum ada info terkait kenaikan tersebut. “Saya juga belum bisa memberikan komentar terkait kenaikan tersebut, karena memang belum ada info resmi dari pusat,” singkatnya kepada Harian Radar Depok, Rabu (20/11). Sementara, Humas PLN UP3 Kota Depok, Yudita Fariani mengungkapkan, untuk jumlah tarif rumah tangga 900 VA sejumlah 376.581 pelanggan. Jumlah tersebut yang masuk dalam wilayah kerja PLN UP3 Depok, yang meliputi Kota Depok dan Kabupaten Bogor. Dia juga menyebutkan, untuk wilayah PLN UP3 dengan tarif rumah tangga 1.300 VA sebanyak 248.052. Dan untuk 2.200 VA sejumlah 78.439 pelanggan. “Pengguna 3.500 VA sampai dengan 5.500 VA  sejumlah 20.273, sedangkan jumlah pengguna 6.600 VA keatas sejumlah 2.054,” beber Yudita kepada Radar Depok, Rabu (20/11). Salah satu warga Sukmajaya yang menjadi pelanggan listrik 900 VA, Asmanidar mengaku, keberatan dengan adanya kenaikan tarif listrik yang akan mulai diberlakukan di tahun depan. “Kita si keberatan kalau memang ada kenaikan. Sebab, nantinya semua akan ikut naik, apalagi kenaikan Rp29.000 perbulannya cukup berasa bagi kami,” tegas ibu berusia 67 tahun ini. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan, hitungan kenaikan tarif listrik akan mencapai Rp29.000 per bulan. "Kalau yang mampu disesuaikan Rp29.000 per bulan, kenaikan untuk 900 VA," ungkap Arifin Tasrif, usai rapat di Gedung Kemenko Bidang Maritim dan Investasi, Selasa (19/11). Sebagai informasi, golongan 900 VA terdiri dari dua kategori yakni rumah tangga mampu dan rumah tangga tidak mampu. Totalnya mencapai 27 juta pelanggan, sementara untuk kategori keluarga mampu diperkirakan mencapai 6,9 juta pelanggan. Terkait hal ini, Direktur Jenderal Kelistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menerangkan, penyesuaian ini telah disepakati oleh DPR. "Bahwa yang pasti itu sudah tidak disubsidi lagi," tegasnya. Hitungan ESDM, saat ini rumah tangga mampu masih dikenakan tarif Rp1.352 per Kwh. Mulai Januari mendatang, tarif ini akan disesuaikan dan sama dengan pelanggan kelompok non subsidi yang berdaya 1300 VA yakni Rp1.467,28 per kWh. Dengan disesuaikan tarif listrik untuk kelompok 900 VA rumah tangga mampu, tersisa pertanyaan apakah berarti akan ada penyesuaian juga untuk pelanggan dengan kelompok berikutnya. Rida mengatakan, saat ini tengah dipertimbangkan, apakah memungkinkan untuk diadakan evaluasi tarif listrik per 3 bulan atau 6 bulan secara periodik. Sambil melihat fluktuasi harga komoditas yang berperan penting, untuk menyalakan pembangkit. "Atau juga berapa persen setiap naiknya, itu yang lagi dikaji. Baru nanti dilaporkan ke Pak Menteri," imbuhnya. Terkait fluktuasi harga komoditas, saat ini harga batu bara dan minyak tengah loyo ketimbang awal tahun lalu. Rida belum bisa memastikan apakah bisa membuat tarif listrik ikut turun. "Kita lihat, kan tiga bulan. Misalkan untuk tarif Januari, berarti yang dilihat itu data November-Oktober-September," terangnya. Para menteri menurutnya sudah meminta kajian ini, namun urusan tarif listrik perlu waspada dan hati-hati. Tarif listrik menurutnya, tidak hanya sekedar menaikkan dan menurunkan, perlu juga mempertimbangkan masalah daya beli masyarakat, dan daya saing industri. "Industri misalkan lagi stagnan, terus listriknya dinaikkan mungkin kurang elok, kita harus melihat," katanya. Terkait hal ini, Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan buka suara. "Semua kan ada yang naik. Kita kan belum tahu, kita lihat aja. Apa yang ngga. Masa kau mau tetap segitu aja?" tegasnya singkat.(rd/net)   Fakta dan Data Kenaikan Listrik :   Tanggal Naik : - 1 Januari 2020   Target Naik : - Kelompok RTM 900VA   Golongan 900 VA Ada 2 : - Rumah tangga mampu - Rumah tangga tidak mampu - Totalnya mencapai 27 juta pelanggan - Kategori mampu mencapai 6,9 juta pelanggan.   Hitungan ESDM : - Rumah tangga mampu masih dikenakan tarif Rp1.352 per Kwh. - Mulai Januari tarif disesuaikan dengan non subsidi berdaya 1300 VA yakni Rp1.467,28 per kWh.   Alasan Naik : - Pemerintah cabut subsidi   Kenaikan : - Rp29.000 sebulan   Kelompok Pengguna di Depok : - 900 VA sejumlah 376.581 pelanggan - 1.300 VA sebanyak 248.052 pelanggan - 2.200 VA sejumlah 78.439 pelanggan - 3.500 VA sampai dengan 5.500 VA sejumlah 20.273 pelanggan - Pengguna 6.600 VA keatas sejumlah 2.054 pelanggan   Jurnalis : Fahmi Akbar (IG : @akbar.fahmi.71) Editor : Pebri Mulya

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB