utama

Penyerang Novel Ditangkap di Cimanggis

Sabtu, 28 Desember 2019 | 10:01 WIB
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Pelaku penyiraman air keras kepada Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, ditangkap di kawasan Cimanggis, Kota Depok, pada Kamis (26/12) malam. Kedua pelaku berinisial RM dan RB, merupakan anggota polisi aktif. Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menyebutkan, pengungkapan pelaku terjadi atas informasi signifikan yang ditemukan oleh Tim Teknis bentukan Polri. Kemudian didalami, dan petunjuk mengarah kepada dua pelaku tersebut. “Kemarin malam kami Tim Teknis bekerjasama dengan Dankor Brimob telah mengamankan pelaku yang diduga melakukan penyiraman saudara NB. Jadi pelaku dua orang inisial RM dan RB. Anggota Polri aktif,” kata Listyo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (27/12). Senada, Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Argo Yuwono menyebutkan, penangkapan terhadap dua pelaku ini setelah melalui proses penyidikan panjang. Di antaranya, tujuh kali menggelar olah TKP, memeriksa 73 saksi, Tim Pakar juga berkoordinasi dengan Inafis, Laboratorium Forensik dan lain sebagainya. Hasil itu kemudian yang mengarahkan kepada dua pelaku. “Kita bawa (pelaku) ke Polda Metro Jaya, tentunya Polda Metro Jaya dan kedua pelaku ini akan dilakukan interograsi. Tadi pagi sudah jadi tersangka,” kata Argo. Meski begitu, Argo belum menjelaskan secara rinci ihwal penangkapan dua pelaku ini. Baik itu peran, motif maupun asal satuan dua polisi tersebut. Saat ini dua tersangka itu masih menjalani pemeriksaan intensif. “Pemeriksaan belum selesai masa motif. Nanti setelah pemeriksaan baru kita sampaikan,” tandas Argo. Sebelumnya, pada Selasa 11 Maret 2017, ketika Novel pulang dari masjid Jami Al-Ihsan RT 3/10, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, ia disiram air keras oleh orang tidak dikenal yang berboncengan menggunakan sepeda motor. Air keras itu mengenai bagian wajahnya. Akibatnya, Novel Baswedan mengalami bengkak di kelopak mata bagian bawah kiri serta di dahinya. Ia menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga, lalu dipindahkan ke Jakarta Eye Center (JEC). Setelah sembuh, ia pun kembali aktif menjadi penyidik di KPK. Terpisah, Kurnia Ramadhana selaku Tim kuasa hukum Novel Baswedan meminta, Polri segera mengungkap jendral dan aktor intelektual lain yang terlibat dalam kasus penyiraman dan tidak berhenti pada pelaku lapangan. Karena, dugaan adanya keterlibatan polisi aktif dalam kasus ini telah terbukti. “Sejak awal jejak-jejak keterlibatan anggota Polri dalam kasus ini sangat jelas, salah satunya adalah penggunaan sepeda motor anggota kepolisian,” kata Kurnia dalam keterangan tertulis, Jumat (27/12). Kurnia menegaskan, Polri harus segera mengungkap motif pelaku yang tiba-tiba menyerahkan diri, apabila benar bukan ditangkap. Polri juga harus memastikan bahwa yang bersangkutan bukanlah orang yang ‘pasang badan’ untuk menutupi pelaku yang perannya lebih besar. “Polri harus membuktikan pengakuan yang bersangkutan bersesuaian dengan keterangan saksi-saksi kunci di lapangan. Hal ini diperlukan karena terdapat kejanggalan-kejanggalan,” tegas Kurnia. Kejanggalan tersebut seperti, adanya SP2HP tertanggal 23 Desember 2019 yang menyatakan pelakunya belum diketahui. Kemudian, perbedaan berita yaitu kedua polisi tersebut menyerahkan diri atau ditangkap. “Ketidaksinkronan informasi dari Polri yang mengatakan belum diketahuinya tersangka dengan pernyataan Presiden yang mengatakan akan ada tersangka menunjukkan cara kerja Polri yang tidak terbuka dan profesional dalam kasus ini,” sesalnya. Sementara itu, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menduga, dua anggota tersebut berasal dari satuan Brimob, Kelapa Dua, Kota Depok. Ia yakin betul, karena mendengar langsung dari salah satu sumbernya di internal kepolisian. “Terduga pelaku penyerangan Novel adalah anggota Brimob, Kelapa Dua, Depok. Terduga Pelaku berpangkat Brigadir itu adalah pelaku tunggal,” kata Neta, Jumat (27/12). Meskipun ada dua pelaku, Neta menyebut pelaku penyiraman beraksi tunggal. Pelaku hanya mengajak teman polisi lainnya untuk diantarkan ke wilayah tempat penyiraman terjadi. “Temannya tersebut tidak tahu menahu bahwa terduga pelaku akan menyerang Novel. Teman terduga juga seorang anggota Brimob di Kelapa Dua,” imbuh Neta. Neta menyebut, berdasarkan informasi yang dia dapat, pelaku menyiram Novel dengan air aki mobil yang dicampur cairan lainnya itu dilandasi motif balas dendam. Karena itu, ia berharap kasus ini segera diungkap ke publik secara transparan supaya tidak menjadi simpang siur. “Harus diungkap secara transparan. Agar kasus Novel bisa segera dituntaskan, sehingga Polri tidak terus menerus tersandera kasus Novel,” pungkas Neta.(rd/jwp)   Jurnalis : Agung HR (IG : @agungimpresi) Editor : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB