utama

Diteror Jelang Aksi 212

Rabu, 19 Februari 2020 | 08:55 WIB
MENUNJUKKAN LAPORAN : Ketua Umum PA 212, ustad Slamet Maarif menunjukkan berkas laporan kejadian teror yang menimpanya, ke Polres Metro Depok, Selasa (18/2). FOTO : LULU/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Rumah Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif di Jalan Gatot Kaca RT08/03 Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, dilempari batu oleh orang tak dikenal, Selasa (18/2) pukul 03.00 wib. Slamet menduga teror tersebut terkait aksi yang akan digelar PA 212 pada Jumat (21/2) mendatang. Slamet mengatakan, kejadian tersebut terjadi dua kali. Pertama sekitar pukul 03.00 wib, kedua pada pukul 05.20. Diduga pelaku berjumlah dua orang mengendarai sepeda motor, melempar batu ke arah jendela hingga mengakibatkana kaca jendela dua-duanya hancur. “Menurut tetangga ada dua orang pelaku pakai motor lempar batu. Kejadian kedua sekitar pukul 05.20 saya sedang salat Subuh di masjid, ada teror lagi,” ungkap Slamet kepada Radar Depok, kemarin (18/2). Slamet mengaku, ia hanya mendengar suara bising motor dan suara kaca pecah. Dan motor tersebut terdengar langsung melaju kencang. Berdasarkan keterangan pelaku menggunakan jaket dan mengendarai motor matic, warna putih. “Kalau untuk pelakunya siapa, saya serahkan seluruhnya kepada kepolisian untuk menyelidiki dan mengungkapnya. Dugaan sementara yang ada di kita, berkaitan dengan apa yang akan kita lakukan ditanggal 21 Februari nanti. Karena kita akan ada aksi besar, yaitu aksi berantas korupsi,” jelasnya. Walaupun ada teror seperti ini, namun Slamet menegaskan bakal tetap akan menjalankan aksi tersebut pada tanggal yang sudah ditetapkan. “Kita tidak akan mundur dengan teror-teror seperti ini, karena ini sudah sering tejadi di aktivis-aktivis kita. Tetap aksi hari Jumat, apalagi surat ke Polda sudah kita sampaikan, tanda terima pun sudah diremia,” tegasnya. Selain itu, dirinya juga mengungkapkan bahwa ia tak pernah ada permasalahan pribadi dengan siapapun. Maka dari itu hanya ada dua kemungkinan yang terjadi, yang mengakibatkan teror ini. “Antara ada pihak yang panik dengan aksi kita besok, atau ada beberapa orang yang tidak suka dengan ceramah saya akhir-akhir ini. Yang membahas tentang bahaya bangkitnya komunis dan bahaya korupsi di Indonesia yang sudah akut,” terangnya. Ia juga menjelaskan, saat kejadian dua anak serta istrinya sempat kaget dan syok. Tetapi ia mencoba memberi penjelasan bahwa ini merupakan sebuah risiko perjuangan. “Harus tetap tegar dan bertawakal kepada Allah SWT. Saat itu di rumah ada dua anak saya dan istri. Kita berempat di rumah. Alhamdulillah ga ada yang luka,” tandasnya. Slamet mengaku, sebelumnya ruangan itu merupakan kamarnya. Tetapi sekarang sudah berubah menjadi musala. “Jika masih kamar pasti itu akan ada korban,” tuturnya. Pihaknya sudah melakukan upaya hukum, dengan melaporkan kejadian ini ke polisi. Slamet berharap pihak yang berwajib dapat mengungkap kejadian ini. “Kita berharap kepolisian bisa mengungkap ini semua. Karena aksi teror yang lalu tidak pernah ada kejelasnnya, termasuk yang menimpa dirinya. Mudah-mudahan kali ini dapat mengungkap siapa dan motifnya apa,” pungkasnya. (rd)   Jurnalis : Lutviatul Fauziah (IG : @lutviatulfauziah) Editor : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB