utama

Delapan Kelurahan Nihil Kasus Positif di Depok

Kamis, 11 Juni 2020 | 09:22 WIB
PERSIAPAN NEW NORMAL : Suasana persiapan menjelang penerapan new normal di Margo City Mal, beberapa waktu lalu. Pada fase PSBB Proporsional ini diketahui sebanyak delapan kelurahan di Kota Depok nihil kasus positif. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Penyebaran Covid-19 Kota Depok mengalami perkembangan yang cukup siginifikan, salah satunya kelurahan di wilayah Kota Depok yang tidak memiliki kasus konfirmasi positif. Perkembangan kelurahan tersebut disampaikan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (TGTPPC) Kota Depok, Rabu (10/06). Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, perkembangan penyabaran Covid-19 terus di pantau TGTPPC Kota Depok. Pada pantauan tersebut, terdapat sejumlah kelurahan yang memiliki perkembangan yang baik dalam catatan kasus Covid-19 di Kota Depok. “Terdapat delapan kelurahan di Kota Depok tidak memiliki kasus konfirmasi positif,” ujar Mohammad Idris kepada Radar Depok. Delapan kelurahan tersebut meliputi Kelurahan Bojongsari Baru, Bojongsari, Duren Seribu, dan Kelurahan Curug di Kecamatan Bojongsari. Begitupun dengan Kelurahan Krukut, Bojong Pondok Terong, Harjamukti dan Kukusan tidak memiliki kasus konfirmasi positif. “Namun, posisi tersebut dapat berubah apabila dikemudian hari ditemukan kasus baru, sehingga diperlukan partisipasi aktif semua pihak guna tidak terjadi penambahan kasus kembali,” tegasnya. Mohammad Idris menjelaskan, penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak delapan kasus. Penambahan tersebut berasal dari tindaklanjut program rapid test Kota Depok, ditindaklanjuti dengan Swab di Labkesda dan PCR di Laboratorium RS UI. Kasus konfirmasi yang sembuh bertambah sebanyak tiga orang, menjadi 335 orang atau 55,32 persen, dari seluruh kasus konfirmasi positif di Kota Depok. “Untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) yang selesai pemantauan bertambah 30 orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) 28 orang, sedangkan untuk Pasien Dalam Pemantauan (PDP) yang selesai pengawasan bertambah 16 orang,” terang Idris. Sementara itu, PDP yang meninggal saat ini berjumlah 91 orang, terdapat satu pasien PDP yang meninggal sebelumnya, namun hasil PCR menyatakan pasien tersebut positif Covid-19. Status PDP tersebut merupakan pasien yang belum dapat dinyatakan positif maupun negatif, karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh PHEOC (Public Health Emergency Operating Center) Kemenkes RI. Terpisah, perlu diketahui saat ini Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Depok telah memperoleh izin resmi dari Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI  untuk menyelenggarakan pemeriksaan Swab Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan metode Real Time-Polymerase (RT-PCR). Keputusan itu tertuang dalam  Surat Balitbangkes Nomor SR.01.07/II/2087/2020 Tanggal 3 Juni 2020. “Labkesda Kota Depok mendapat kepercayaan sebagai Laboratorium Pemeriksa PCR Covid-19 dengan menggunakan metode RT-PCR,” tutur Idris. Rencananya, pemeriksaan dengan metode tersebut dimulai pertengahan Juni mendatang. Dengan kapasitas pemeriksaan awal yaitu sebanyak 90 spesimen per hari. “Selain itu, Labkesda Kota Depok juga sudah memiliki dua mesin  Tes Cepat Molekuler (TCM). Namun saat ini masih menunggu catridge untuk dapat segera dioperasikan,” tandasnya. Selama ini pemeriksaan Swab PCR memerlukan waktu yang relatif lama. Namun dengan adanya izin tersebut, diharapkan dapat dilakukan dengan cepat dan real time. “Layanan ini diselenggarakan secara gratis melalui Puskesmas dan Rumah Sakit se-Kota Depok sebagai fasilitas kesehatan jejaring Labkesda,” pungkasnya. (rd/dic)   Jurnalis : Dicky Agung Prihanto (IG : @iky_slank) Editor : Pebri Mulya

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB