utama

Usia Calon Siswa Jadi Penentu

Selasa, 7 Juli 2020 | 09:11 WIB
LENGANG : Kondisi SMP Negeri 2 Kota Depok di Jalan Bangau Raya, Kelurahan Depok Jaya, pada PPDB Zonasi hari pertama, Senin (6/7) tampak lengang. Hanya ada beberapa orang saja yang ada di sekolah tersebut. Pasalnya, pendaftaran PPDB Zonasi dilakukan secara online alias daring. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Pada hari pertama pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020 jalur Zonasi jenjang SMP secara online, diikuti oleh ratusan calon siswa, Senin (6/7). Operator PPDB SMP Negeri 1 Kota Depok, Ahmad Syafei mengungkapkan, pada hari pertama PPDB Zonasi hingga pukul 13.30 wib pendaftar mencapai 600 orang. Sebelumnya, satu jam setelah dibukanya pendaftaran PPDB Zonasi, yaitu pukul 01.00 ada 68 pendaftar, kemudian pada pukul 02.00 sudah ada 285 pendaftar. “Hari pertama PPDB zonasi alhamdulillah antusias warga dan orang tua untuk masuk di SMPN 1 cukup tinggi,” ungkapnya kepada Radar Depok. Kemudian lanjutnya, berkas yang masuk nantinya akan diverifikasi berdasarkan zonasi. Apabila dalam zonasi itu ada nilai yang sama, pihaknya secara sistem akan diseleksi dengan usia yang lebih tinggi diambil. Sebelum jalur zonasi, SMPN 1 Depok telah membuka PPDB lebih awal, yaitu pada 15 Juni, 16-17 Juni uji kompetensi, dan 19 Juni pengumuman. “Di SMPN 1 dan SMPN 11 berbeda dengan sekolahan lain, karena memiliki kelas khusus. Di SMP 1 ada kelas Seni, dan SMP 11 ada kelas Olahraga,” terangnya. Daya tampung di SMPN 1 untuk jalur zonasi jumlahnya 144 siswa, dari total sembilan kelas atau rombongan belajar (Rombel) di luar kelas khusus. Syafei menegaskan, selama proses pendaftaran PPDB jalur zonasi berjalan lancar. Walaupun sebelumnya selama dua hari jaringan internet sempat down dari tanggal 4 Juli. “Sempat khawatir, karena mau memasuki hari pertama PPDB zonasi. Antisipasinya kami menyiapkan jaringan tetring, dengan tiga operator yang siap siaga,” tegasnya. Meski begitu ia mengaku, di masa pandemi banyak kekecewaan dari orang tua. Karena nilai yang mereka dapat itu tidak diperhitungkan. “Diutamakan usia, karena sudah sesuai Peraturan Menteri Pendidikan,” ujarnya. Sementara itu, PPDB jalur zonasi di SMP Negeri 14 Kota Depok masih ada saja orang tua yang datang ke sekolah mempertanyakan tentang proses pendaftarannya. Terkait hal itu, Kepala SMPN 14 Depok, Komar Suparman mengatakan, semua jalur di PPDB tahun 2020 dilakukan secara online. “Masih ada orang tua datang ke sekolah menanyakan proses pendaftarannya. Tapi kami tidak bisa menerima, karena semua dilakukan secara online,” tegas Komar. Pada PPDB 2020, pihaknya menerima 352 siswa dengan total sebelas rombel. Sedangkan untuk jalur zonasi dibuka hanya untuk 50 persennya saja, yaitu 176 siswa. “Hari pertama pendaftaran dibuka pukul 00:00 sampai 17:00 pada Senin (6/7), total sudah ada 350 lebih pendaftar. Tetapi, untuk penyeleksiannya dilihat dari zonasi domisili pendaftar,” ungkapnya. Jika nanti didapati zonasinya sama, maka seleksi dilanjutkan berdasarkan usia calon siswa tersebut. Jika usianya semakin dewasa, maka akan diprioritaskan diterima. “Kalau usianya lebih dari 15 tahun maka itu sudah melebihi masa usia sekolah di jenjang SMP, maka tidak bisa diterima,” tuturnya. Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin mengatakan, PPDB zonasi merupakan jalur terakhir. Kuotanya pun cukup besar 50 persen, bagi nilai poinnya sama maka akan dilihat usia jika zonanya sama. “Saya harap di PPDB zonasi ini sesuai dengan tempat tinggal. Daftar bisa di rumah, karena online. Kalau pun tidak punya fasilitas di rumah, maka dibantu dari sekolah asal. Tapi tetap perhatikan protokol kesehatan,” ungkap Thamrin kepada Radar Depok, Senin (6/7). Thamrin menegaskan, PPDB zonasi bisa dipantau setiap saat terkait masuk atau tidaknya anak. Karena daya tampungnya (di negeri, Red) terbatas, ia berharap orang tua segera mendaftarkan anaknya ke sekolah swasta. “Tinggal bagaimana kita memberikan pendidikan. Daya tampung terbatas di negeri,” ucapnya. Ia juga mengingatkan, pada 13-15 Juli setelah PPDB akan dilangsungkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang dilakukan secara virtual, serta persiapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Disdik meminta semua sekolah melaksanakan persiapan menyusun perangkat pembelajaran dimasa pandemi. “Pelaksanaan selama satu semester kita sudah menuangkan resmi, akan dilaksanakan pola PJJ. Sehingga satu semester ini tuntas. Pada situasi ini kita utamakan keselamatan murid dan gurunya,” pungkasnya. (rd/gun/peb)   Jurnalis : M. Agung HR (IG : @agungimpresi) Editor : Pebri Mulya

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB