utama

Depok Kekurangan Vaksinator Korona

Jumat, 23 Oktober 2020 | 09:35 WIB
PANTAU SIMULASI : Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi tenaga kesehatan saat simulasi pemberian vaksin covid-19 pada seorang warga, di Puskesmas Tapos, Kecamatan Tapos, Jumat (22/10). FOTO : ARNET/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK - Suntik Vaksin Sinovac yang digaungkan Provinsi Jawa Barat (Jabar) sudah disiapkan 298.103 bagi masyarakat. Cairan yang dinilai ampuh menangkal virus mematikan itu masih diuji Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sayangnya, keseriusan lahirnya harapan baru tak diiiringi dengan tenaga kesehatan (Nakes) atau vaksinator di Kota Depok. Ketua Divisi Manajemen Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) Jabar, Marion Siagian mengatakan, ada 298.103 masyarakat di Kota Depok yang akan diberikan vaksin. Namun, dari jumlah vaksin yang akan diberikan, untuk kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) hingga Oktober ini. Baru satu nakes di setiap puskesmas yang ada di Kota Depok. “Berdasarkan perhitungan masih kurang nakes vaksinatornya,” jelasnya singkat kepada Radar Depok, Kamis (22/10). Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Novarita membenarkan, tenaga vaksinator yang telah di latih di Kota Depok masih sedikit jumlahnya. Dari jumlah nakes dan non nakes yang ada di Kota Depok, baru 40 tenaga vaksinator yang telah dilatih. “Jumlah itu meliputi, 38 dari tiap-tiap Puskesmas dan dua orang dari Dinkes," tuturnya. Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Depok ini menjelaskan, nantinya, 40 vaksinator tersebut akan On Job Training (OJT) kepada tenaga-tenaga lainnya yang akan membantu vaksinasi. "40 vaksinator yang sudah dilatih, diharapkan bisa juga memberikan pembelajaran kepada nakes ataupun non nakes yang akan menjadi vaksinator," terangnya. Terkait kasus positif covid-19, kini Depok sudah memasuki zona oranye. Bahkan, ada satu kecamatan yang sudah berzona kuning. "Dari 11 Kecamatan, saat ini sudah ada satu kecamatan dengan zona kuning, yaitu Kecamatan Cinere," paparnya. PANTAU SIMULASI : Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi tenaga kesehatan saat simulasi pemberian vaksin covid-19 pada seorang warga, di Puskesmas Tapos, Kecamatan Tapos, Jumat (22/10). FOTO : ARNET/RADAR DEPOK   Dalam mempersiapkan saat hari penyuntikan vaksin Korona, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil melihat simulasi vaksin yang dilakukan di UPTD Puskesmas Tapos, Kamis (22/10). Pantauan Radar Depok, sebelum melihat simulasi, Mantan Walikota Bandung ini terlebih dahulu mengadakan brifieng terkait simulasi vaksin di aula Kantor Kecamatan Tapos. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut, tujuan dari sumulasi ini melihat kemampuan puskesmas di Depok dalam melakukan vaksinasi. Dari jumlah yang akan diberikan vaksin, dia ingin lihat dulu apakah puskesmas memadai atau tidak menampung jumlah tersebut. “Jika tidak, maka GOR dapat disulap jadi tempat vaksin, dan jika SDM tidak mencukupi maka perlu merekrut relawan," ujarnya. Dalam simulasi yang dilakukan, pihaknya menjelaskan, satu orang memerlukan waktu kurang lebih 45 menit penyuntikan vaksin. "Kami hitung mulai dari datang, cuci tangan, cek surat, periksa kesehatan, penyuntikan, dan ada protokol 30 menit untuk melihat reaksi langsung pasca disuntikan. Maka, satu orang kurang lebih memakan waktu 45 menit," terangnya. Menurutnya, vaksin yang akan diberikan saat ini masih diuji oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). "Pemeriksaan ini, untuk mengetahui apakah vaksin tersebut layak atau tidak, serta halal atau tidaknya," tuturnya. PANTAU SIMULASI : Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi tenaga kesehatan saat simulasi pemberian vaksin covid-19 pada seorang warga, di Puskesmas Tapos, Kecamatan Tapos, Jumat (22/10). FOTO : ARNET/RADAR DEPOK   Walaupun, vaksin ini tidak sempurna 100 persen, tetapi dia yakin bahwa ini efektif dalam menangkal virus Covid-19. Kang Emil -sapaan Ridwan Kamil- ingin Provinsi Jabar menjadi yang paling siap dalam manajemen koordinasi vaksin. "Untuk itu, kami melakukan simulasi agar bisa mengetahui apakah jumlah puskesmas yang tersebar di Kota Depok, dapat melakukan vaksin untuk 298.103 orang," terangnya. Kang Emil juga menjelaskan, vaksin tersebut disuntikan dua kali kepada setiap orang, dengan durasi sesuai dengan arahan dari dokter. "Vaksin ini tidak hanya disuntik sekali, tetapi dua kali kepada orang yang sama. Setelah dilakukan penyuntikan pertama, mungkin di hari ke-30 atau sesuai arahan dokter dia harus datang lagi. Jadi kebayangkan bagaimana rumitnya," jelasnya. Dalam pemberian vaksinasi tahap 1 ini pun tak sembarangan, warga yang divaksin adalah yang berusia 18 hingga 59 tahun. Maka jika usia dibawah atau diatas yang telah ditentukan, perlu adanya surat rekomendasi dari tenaga kesehatan. Demi mengurangi lonjakan kasus terkonfirmasi, pihaknya meminta agar libur panjang dari tanggal 28 Oktober hingga 1 November 2020, masyarakat Kota Depok dapat menahan diri bepergian. "Walaupun tidak dilarang secara umum, tetapi harus hindari potensi kerumunan, interaksinya di daerah dekat rumah saja," tegasnya. PANTAU SIMULASI : Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi tenaga kesehatan saat simulasi pemberian vaksin covid-19 pada seorang warga, di Puskesmas Tapos, Kecamatan Tapos, Jumat (22/10). FOTO : ARNET/RADAR DEPOK   Dia pun sudah melakukan antisipasi, seluruh destinasi di Jabar agar dapat memaksimalkan protokol dan menjaga presenstase kunjungan. "Sisanya, jika terpaksa pergi maka harus tetap Menggunakan masker, Mencuci tangan serta Menjaga jarak (3M)," ungkapnya. Permintaan ini bertujuan untuk menekan angka lonjakan kasus positif Covid-19. Jangan sampai seperti libur panjang saat Maulid Nabi Muhammad SAW, setelah dua pekan lonjakan semakin meningkat. “Kami meminta dari sekarang agar masyarakat tetap bisa menjaga diri, dan tidak terjadi lonjakan tinggi pasca long weekend," pungkasnya. (rd/tul)   Jurnalis : Lutviatul Fauziah Editor : Pebri Mulya

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB