utama

10 Kota dengan Toleran Tertinggi, Sayangnya Depok Belum Masuk

Kamis, 4 Maret 2021 | 09:55 WIB
RADARDEPOK.COM - Setara Institut merilis 10 kota dengan indeks Kota Toleran 2020 tertinggi. Salatiga menjadi kota dengan skor toleransi tertinggi di Indonesia, di atas Singkawang dan Manado. Setara Institute diketahui merupakan lembaga independen yang fokus pada demokrasi, hak asasi, dan keberagaman. Direktur Riset Setara Institute, Halili Hasan mengatakan, indeks ini dibuat dengan dasar bahwa semua masyarakat Indonesia memiliki sifat toleran. "Indeks Kota Toleran itu didasari keyakinan bahwa masyarakat Indonesia itu toleran, tinggal yang membedakan satu kota dengan yang lain itu mengenai tata kelola," ujar Halili. Dalam indeks yang dibuat Setara Institute tersebut, Kota Salatiga menduduki posisi pertama sebagai kota paling toleran di Indonesia. Total ada 94 kota dari total 98 kota di seluruh Indonesia yang menjadi obyek kajian dalam studi Setara Institute. Adapun untuk kota-kota administratif di DKI Jakarta, studi ini menggabungkannya menjadi satu unit. Halili menjelaskan, kota administratif tidak memiliki kewenangan untuk mengeluarkan peraturan daerah. Penilaian dalam studi ini menggunakan skala dengan rentang nilai 1 sampai 7. Angka 1 adalah nilai untuk situasi paling buruk pada masing-masing indikator untuk mewujudkan kota toleran, sedangkan 7 adalah nilai untuk situasi paling baik pada masing-masing indikator. Dalam Indeks Kota Toleran 2020, terdapat 10 kota dengan skor toleransi tertinggi, meliputi:
  • Salatiga dengan skor 6,717
  • Singkawang dengan skor 6,450
  • Manado dengan skor 6,200
  • Tomohon dengan skor 6,183
  • Kupang dengan skor 6,037
  • Surabaya dengan skor 6,033
  • Ambon dengan skor 5,733
  • Kediri dengan skor 5,583
  • Sukabumi dengan skor 5,546
  • Bekasi dengan skor 5,530
Setara Institute melakukan pembobotan dengan persentase yang berbeda untuk tiap skor akhir. Halili menjelaskan, yang menjadi sorotan penilaian ini adalah bagaimana regulasi dan kebijakan yang diterapkan pemerintah di suatu kota. "Variabel utamanya regulasi pemerintah baik dalam bentuk perencanaan dan kebijakan ya," kata Halili. Adapun indikator dan pembobotan persentasi penilaian kota toleran, meliputi:
  • Rencana pembangunan sebanyak 10 persen
  • Kebijakan diskriminatif sebanyak 20 persen
  • Peristiwa intoleransi sebanyak 20 persen
  • Dinamika masyarakat sipil sebanyak 10 persen
  • Pernyataan pejabat publik di pemerintah kota tindakan nyatanya sebanyak 15 persen
  • Heterogenitas agama sebanyak 5 persen
  • Inklusi sosial keagamaan sebanyak 10 persen
  Editor : Pebri Mulya   https://www.youtube.com/watch?v=uZJ_wt6_zjg

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB