utama

Belajar Tatap Muka Gantung, Satgas Covid-19 Depok Masih Was-was

Rabu, 24 Maret 2021 | 08:12 WIB
RADARDEPOK.COM – Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok masih harap-harap cemas, soal belajar tatap muka (BTM) Juni mendatang. Hingga kemarin (23/3), satgas masih menimbang kepastian belajar tatap langsung tersebut. Tak seperti tetangganya, Kabupaten Bogor dan Bekasi sudah mulai uji coba dari tingkatan SD, SMP dan SMA. “Kita nanti melihat kondisi tren kasus sampai Juni karena PJJ (pembelajaran jarak jauh) sampai Juni,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Selasa, (23/3). Dia menjelaskan, jika zona terus menunjukkan arah yang baik maka tidak menutup kemungkinan sekolah tatap muka diizinkan. Tapi sekarang masih fluktuatif, mudah-mudahan kondisi saat ini terus baik. “Kalau dilihat dari PPKM mikro sudah lebih dari 4.000 RT zona hijau, kuning 1.600-an, oranye sama merah enggak ada,” ujarnya. Dadang menegaskan, Pemerintah Kota Depok tak ingin tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. “Kan kita masih menunggu juga zonasi risiko daerah yang diumumkan Satgas Pusat. Tiga Minggu ini tidak dikeluarkan karena ada penyelesaian dalam hal ini mungkin ada gap data dan lain-lain," ujarnya. Pada intinya, sambung Dadang, ketika nanti akan dilakukan tatap muka tentu Pemerintah Depok akan menyusun SOP protokol kesehatan yang mendukung ke arah sana. “Sampai saat ini kami belum melakukan pembahasan secara intensif terkait dengan persiapan sekolah secara offline,” ujarnya. Hal itu, lanjut Dadang, karena setiap waktu masih ada pertambahan kasus dan itu masih sangat dinamis. “Ketika saat ini mulai melanda tapi tiba-tiba, mudah-mudahan tidak menanjak lagi (kasusnya)," katanya. Dia berharap, setelah Juni, ada keputusan pada April atau Mei. “Yang menjadi keyakinan untuk PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) dan offline adalah zona risiko daerah dengan 14 indikator kesehatan masyarakat,” bebernya. Sementara itu, Kasi Kurikulum SMP Dinas Pendidikan Kota Depok, Muhammad Yusuf mengatakan, belum ada rencana uji coba mapun kepastian sekolah tatap muka di Depok. Hal ini dikarenakan belum adanya anjuran dari Satgas Covid-19 Kota Depok. “Kita juga belum menyebar petunjuk teknis (Juknis) tatap muka, tapi sudah kita persiapkan. Karena sepenuhnya pelaksanaan sekolah tatap muka ini adanya di Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Depok,” bebernya. Dia mengungkapkan, ada beberapa Juknis yang harus dipenuhi sebelum melakukan sekolah tatap muka. Diantaranya, draft peraturan walikota, surat edaran walikota, daftar periksa sekolah, pernyataan orang tua, serta surat edaran Dinas Pendidikan. “Semuanya secara draft sudah kita persiapkan, jika jadi tatap muka tinggal direlease, tapi jika masih belajar dari rumah, berarti konsepnya masih sama dengan pola sekarang,” terangnya. Dia menambahkan, hingga saat ini belum ada titik terang sama sekali terkait pelaksanaan sekolah tatap muka. Diperkirakan masih ada pembahasan yang mendalam terkait pelaksanaan ini. “Kan semester tahun ajaran baru juga masih tiga bulan lebih. Masih ada waktu buat pembahasannya,” tegasnya. Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jabar, Dedi Supandi mengatakan, dari data yang dihimpun di situs https://dapodik.disdik.jabarprov.go.id/, sudah ada 2.800-an sekolah yang mendaftarkan kesiapannya. “Sudah ada 2.800-an, Depok juga ada beberapa sekolah yang daftar kesiapan,” kata Dedi, Selasa (23/3). Dia mengungkapkan, untuk pelaksanaan sekolah tatap muka merupakan keputusan dari masing–masing Satgas Covid-19 kota dan kabupaten yang ada di Jabar. “Kita hanya mempersiapkan, kalau keputusan masih tunggu kajian epidomologi gugus tugas penanggualang Covid-19,” ucapnya. Dia mengakui, beberapa sekolah di Provinsi Jabar sudah melakukan simulasi sekolah tatap muka, seperti di Bogor, Bekasi, dan beberapa kabupaten kota lainnya.  “Sudah ada yang melakukan simulasi sekolah tatap muka,” ujarnya. Salah satu orang tua siswa, Sunandar menyebut, Juni belajar tatap muka sangat setuju, tapi SOP-nya harus benar-benar dikaji. Bila perlu mesti ada uji coba seperti kota dan kabupaten lain. Tidak bisa langsung belajar tatap muka tanpa ada percobaan. “Olahraga saja perlu pemanansan. Jadi sangat penting uji coba,” singkat bapak yang anaknya sekolah dasar di wilayah Kelurahan Pancoranmas Kota Depok itu. Senanda dengan Sunandar, Ria Wati juga mengatakan, sangat perlu adanya uji coba. Nantinya bisa disimulasikan berapa dalam satu kelas dan berapa lama waktu pembelajaran. Pihaknya berharap belajar tatap muka bisa direalisasikan. Karena selama PJJ anaknya kurang maksimal, sudah dipastikan seluruh orang tua juga ingin anaknya bisa menyerap ilmu secara utuh. “Uji coba itu kewajiban sebelum belajar tatap muka. Apalagi, waktu yang ada tinggal dua bulan lagi. Pemerintah Depok harus memikirkan itu,” tandas perempuan dua anak ini di Kelurahan Jatimulya.(rd/dra) Jurnalis : Indra Abertnego Editor : Fahmi Akbar

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB