RADARDEPOK.COM, JAKARTA - Calon Panglima TNI mengerucut pada dua nama, yakni KSAD Jenderal Andika Perkasa dan KSAL Laksamana Yudo Margono.
Menurut Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, Effendi Simbolon, dua nama tersebut menjadi calon terkuat untuk menggantikan posisi Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Kita rujuk lagi bisa menjadi dua, dua itu KSAD dan KSAL," kata Effendi.
Effendi mengatakan, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk salah satu di antara dua nama itu, maka ada hitungan matematis waktu pergantian panglima. Opsi pertama, jika menunjuk Andika sebagai panglima, maka menurut dia, pergantian harus dilaksanakan bulan depan, karena faktor usia Andika.
Pasalnya, Andika bakal berusia 57 tahun pada Desember 2021. Sedangkan, berdasarkan aturan dalam Pasal 71 Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, usia maksimal pensiun prajurit TNI 58 tahun.
"Karena kan tahun depan akhir (tanggal) 23 atau 21 Desember kan ulang tahun ke 58, jadi waktunya kan terbatas untuk Andika," ujar Effendi.
Kemudian, untuk Yudo bisa menjadi paling pas mengisi jabatan tersebut, berdasarkan perhitungan pergantian Panglima TNI dilaksanakan sesuai waktu pensiun Hadi pada November 2021.
"Kalau itu memang peluangnya menjadi kecil untuk KSAD, itu kemungkinannya KSAL masuk menggantikan," tuturnya.
Terpisah, Anggota Komisi I lainnya, Fadli Zon menegaskan, untuk saat ini sosok Andika Perkasa yang paling cocok menggantikan posisi Hadi Tjahjanto.
"Menurut saya yang paling cocok dalam situasi sekarang adalah Jenderal Andika Perkasa," kata Fadli.
Menurutnya, Andika memiliki sejumlah kelebihan dibanding kepala staf dua matra lainnya. Di antaranya, Andika dinilai profesional dan lebih berprestasi.
"Profesional, berprestasi dan melihat tantangan geopolitik yang dinamis. Jenderal Andika bisa merespons dengan baik. Bisa berkomunikasi dan interaksi dengan komunitas militer internasional, ini dibutuhkan," jelasnya. (rd/net)Editor : Pebri Mulya
https://www.youtube.com/watch?v=pf-a_5vP_ow