utama

Pasien Isoman di Rumah Kehabisan Obat Covid-19 di Depok 

Kamis, 24 Juni 2021 | 08:15 WIB
RADARDEPOK.COM – Penyebaran Covid-19 di klaster perumahan sudah tak diragukan lagi kecepatannya. Diketahui Rabu (23/6), satu pasien konfirmasi dari klaster perumahan yang berdomisili di Perumahan Taman Cipayung RW27 Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, dikabarkan telah meninggal dunia. Sementara, Bukit Rivaria Sawangan ada tujuh penghuni yang terpapar positif. Puluhan warga yang isolasi mandiri (Isoman) justru membutuhkan obat Covid-19 yang kini kehabisan. "Iya perkembangannya yang terkonfirmasi positif warga kami telah meninggal di rumah sakit. Tepatnya sekitar pukul 23:00 WIB (Selasa,22/06)," terang Ketua RW27 Kelurahan Abadijaya, Bambang Junaedi kepada Harian Radar Depok, Rabu (23/6). Setelah itu, kata Bambang, ada satu warga yang terkonfirmasi baru. Hal itu diketahuinya setelah tim satgas di lingkungan setempat melakukan pengecekan berkala. "Ada penambahan lagi 1 warga yang terpapar. Kami sudah minta untuk isolasi mandiri, sambil menanti hasil swabnya keluar. Tapi yang bersangkutan telah mengakui bahwa dirinya terkena Covid-19," ungkapnya. Perkembangan tersebut membuat pengurus lingkungan bersama tim satgas setempat melakukan lockdown total, untuk menekan penyebaran. Pihak lingkungan telah menjaga dan menutup akses keluar masuk permukiman tersebut. "Kami jaga, orang luar di larang masuk, begitu pun orang yang di dalam lingkungan untuk menahan aktifitas jika tidak mendesak," pinta Bambang. Kebutuhan obat dan makanan bagi warga yang menjalani isolasi mandiri, pihak lingkungan telab berkoordinasi dengan kelurahan, kecamatan, hingga puskesmas untuk memenuhi kebutuhan pasien, terutama obat-obatan. Hal tidak jauh berbeda juga terjadi di Perumahan Bukit Rivaria Sawangan. Ketua Paguyuban Warga Bukit Rivaria, Gledek Aria menerangkan, di sektor 2 untuk vitamin dari puskesmas memang sudah di suplai.  Tapi, hanya obat Covid-19 saat ini sedang kosong, bahkan warga di beri resep untuk mencari ke apotek di wilayah Depok namun tidak ada. "Ini hasil setelah saya menghubungi ketua RW nya. Kalau di puskesmas habis, warga sendiri yang ingin membeli ke puskesmas," terangnya. Diterangkan Gledek, perhari ini (Kemarin) ada penambahan warga yang terkonfirmasi sebanyak tujuh orang. Dengan rincian enam orang melalui program kelurahan dan satu orang menjalani swab mandiri. "Semua sudah menjalankan isolasi mandiri di rumah masing-masing, dengan pantuan dari pengurus lingkungan dan pihak lainnya," ungkap Gledek. Ketua RW11 Sektor 2 Bukit Rivaria, Iwan membenarkan, jika obat oseltamivir telah habis di puskesmas, sehingga pihaknya bersama warga harus mencari di apotek luar. "Obat oseltamivir habis di puskesmas, sudah 3 hari lalu obat habis," bebernya saat dikonfirmasi. Obat tersebut digunakan warganya dengan dosis dua kali 1 tablet. Tentunya sangat dibutuhkan keberadaan obat tersebut. Selama obat tersebut tidak ada di puskesmas dan apotek di Depok, Iwan menuturkan  harus membeli secara online yang memakan waktu pengantaran. "Kami mohon untuk pengadaan oseltamivir dipercepat. Karena setiap hari di warga saya tambah terus yang positif," tegasnya. Jadi sekarang yang di dapat dari puskesmas, ada vitamin, paracetamol, azithromycin. Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Novarita menambahkan, petugas kesehatan bersama aparatur wilayah telah melakukan tracing kepada warga yang melakukan kontak erat dengan pasien. "Kami sudah lakukan tracing, sudah lakukan koordinasi dengan puskesmas setempat untuk melakukan monitoring berkala," ungkapnya. Menurutnya, klaster keluaga terus mengalami peningkatan hingga angkanya berkisar ratusan. Sehingga warga yang berada dalam satu rumah atau satu keluarga diminta untuk peduli dan disiplin lagi. "Kedisiplinan haris ditingkatkan. Bukan berarti kalau didekat keluarga itu aman dari virus. Virus tidak kenal keluarga, jadi tetap peduli pada kesehatan dan pada keluarga," tegas Nova.(arn/rd) Jurnalis : Arnet Kelmanutu Editor : Fahmi Akbar

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB