utama

RSUI Masih Full, Makara UI Sisa 214 Bed

Rabu, 28 Juli 2021 | 08:33 WIB
RADARDEPOK.COM – Kondisi pandemi Covid-19 di Depok, kian hari terus mengalami perkembangan yang baik. Setiap harinya, data yang ditunjukkan Satgas Covid-19 Kota Depok menerangkan jika per harinya, angka kesembuhan pasien Covid-19 terus meninggi, sedangkan kasus konfirmasi aktif terus menurun. Akan tetapi, hal ini tak lantas membuat kondisi rumah sakit menjadi sepi dari pasien Covid-19. Sejumlah rumah sakit dan tempat isolasi khusus masih mengalami kondisi full. Humas Rumah Sakit (RS) Universitas Indonesia (UI), Kinanti Putri Utami mengatakan, saat ini tempat isolasi tekanan negatif tersisa tiga unit dari 88 tempat tidur yang tersedia. Namun, tempat tidur UGD khusus Covid-19 di sana hanya ada dua sedangkan antrean pasien ada 18 orang. Lalu, untuk ruangan PICU khusus Covid-19 haya ada dua tempat tidur dan sudah terisi, kemudian NICU khusus Covid-19 juga mengalami hal yang serupa. Dua unit tempat tidur di ruangan tersebut sudah terisi. Ruang ICU tekanan negatif tanpa ventilator ada 10 unit sudah terisi, serta ICU tekanan negatif dengan ventilator ada 20 tempat tidur sudah penuh juga.  “Sema sudah full, hanya ruang isolasi tekanan negaif saja yang tersedia tiga tempat tidur,” kata Kinanti kepada Harian Radar Depok, Selasa (27/7). Terpisah, Kepala Tempat Karantina Madiri Kota Depok, Deni Romulo Hutauruk mengungkapkan, persentase keterisian di Wisma Makara UI I juga masih mengalamai persentasi bed terisi yang tinggi, yaitu 71.82 persen, dengan kapasitas 110 ditambah 11 ekstra tempat tidur, saat ini terisi 79 tempat tidur dan tersisah 42 tempat tidur. “Pasien laki – laki 35 orang, perempun 44 orang,” bebernya. Dia menambahkan, untuk Wisma Makara UI II, saat ini tersedia 172 tempat tidur dan terisi 61 tempat tidur, dari kapasitas total sebanya 233 tempat tidur. “Kalau Wisma Makara UI II, persentase keterisianya baru 26,18 persen,” terangnya. Terpisah, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut tingkat keterisian tempat tidur/bed occupancy rate (BOR) di Jawa Barat sudah turun cukup signifikan dibandingkan data sebulan yang lalu. "Per hari ini, BOR kami di 66 persen. Puncaknya bulan lalu 91 persen," ujar, Selasa (27/7). Eks Walikota Bandung itu membeberkan, ada sejumlah strategi Jawa Barat menurunkan beban rumah sakit. Di antaranya dengan mengurangi pasien Covid-19 masuk ke rumah sakit hingga kurang lebih 14 ribu. Kemudian meningkatkan kuota tempat tidur pasien Covid-19 dari 20 persen menjadi 40 persen. Selanjutnya, memindahkan pasien yang hampir sembuh ke tempat isolasi terpusat. Ridwan menyebut, secara umum, 80 persen pasien Covid-19 di Jabar itu adalah pasien isolasi mandiri. Untuk melayani pasien isoman ini, pada awal Juli lalu, Pemprov Jabar meluncurkan fitur Isolasi Mandiri dalam portal Pikobar (Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar). Fitur ini memberikan layanan telemedicine berupa konsultasi online dan obat gratis.(dra/rd) Jurnalis : Indra Abertnego Siregar Editor : Fahmi Akbar 

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB