utama

Kenali AN Pengganti UN di Sekolah, Tidak Ada Lulus dan Tidak Lulus

Kamis, 29 Juli 2021 | 11:40 WIB

RADARDEPOK.COM - Ujian Nasional (UN) sudah dihapuskan dan digantikan dengan Asesmen Nasional (AN) yang rencananya akan diadakan pada September-November 2021 di sekolah. Namun, tanggal belum ditentukan.

AN akan dilaksanakan untuk siswa kelas V SD, VIII SD, dan XI SMA. Jadi, semua jenjang pendidikan akan melangsungkan AN untuk penilaian.

Menurut Kepala Balitbang dan Perbukuan Kemdikbudristek, Anindito Aditomo, setelah dilaksanakan dan dinilai, hasil Asesmen Nasional ini nantinya akan dikembalikan ke sekolah atau institusi masing-masing demi mencapai tujuan dari AN itu sendiri.

“AN tujuan utamanya untuk mendorong terjadinya perbaikan kualitas pelajaran, dari SD, SMP, SMA/SMK, sederajat. Dorongan ini dicapai dengan cara mengembalikan hasil AN ke satuan pendidikan supaya mereka bisa pakai sebagai bahan evaluasi diri dan berbasis data objektif. Hasilnya sebermanfaat mungkin,” ujar Anindito.

AN hanya akan mengambil sampel siswa dari setiap sekolah yang dipilih secara acak oleh Kemdikbud. Dari jenjang SD akan diambil maksimal 30 orang sampel, sementara dari SMP diambil 45 orang. Setiap jenjang juga akan mempersiapkan hingga 5 peserta AN cadangan.

AN memiliki tiga komponen utama, yaitu AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) Literasi dan Numerasi, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

“AKM mengukur kompetensi kognitif, fokus pada kompetensi yang nanti akan diperlukan; problem-solving dengan matematika dasar dan berpikir kritis. Survei karakter mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai yang mencerminkan profil belajar Pancasila,” jelasnya.

Lalu, seperti apa bentuk soal yang akan diberikan pada asesmen tersebut?

“AKM itu bermacam-macam bentuk soalnya. Pilihan ganda tradisional, pilihan ganda kompleks juga ada. Ada beberapa versi dari pilihan ganda, dan sebagian kecil berupa soal isian singkat. Sementara survei-survei itu berupa pernyataan tertutup, pernyataan frekuensi, setuju atau tidak setuju, dan sebagainya," jelasnya.

Tidak Ada Siswa yang Lulus dan Tidak Lulus

Anindito menegaskan, pada AN ini, tidak ada lagi siswa yang lulus atau tidak lulus. Hal ini disebabkan Kemdikbud ingin memotret secara kolektif, bukan individu. Jika skor kolektif sekolah rendah, skor itulah yang akan menjadi bahan “cerminan” sekolah untuk melakukan evaluasi.

Tenaga pendidik di sekolah juga seluruhnya akan berpartisipasi dalam Survei Lingkungan Belajar untuk mencari tahu apakah sekolah sudah mampu menciptakan iklim pembelajaran yang baik dan aman bagi siswa.

Waktu Pelaksanaan AN

Untuk waktu pelaksanaannya sendiri, Anindito mengungkapkan, masih belum ada tanggal pasti. Hal ini dikarenakan kondisi pandemi Covid-19 serta PPKM, sehingga Kemdikbud masih harus melakukan berbagai penyesuaian.

“Kapannya, kita merencanakan menjelang akhir tahun ini. September, Oktober, atau November. Tapi karena ada PPKM, situasi dinamis, kita terus menyesuaikan. Menyesuaikan dengan kondisi pandemi di tiap wilayah. Kalau tidak memungkinkan, tidak akan dipaksakan,” pungkasnya. (rd/net)

Halaman:

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB