RADARDEPOK.COM – Pria berkaos merah dan mengenakan celana levis ditemukan tak bernyawa di semak-semak kawasan Patoembak, Kelurahan Harjamukti, Cimanggis Kota Depok, Kamis (23/9). Kuat dugaan pria yang memakai tas selempang kecil, telah dibunuh di kawasan berupa tanah garapan yang didominasi rumput-rumput liar, berada di antara tembok batas lahan milik perusahaan. Beberapa rumah semi permanen tumbuh berselingan dengan semak-semak. Jalan menuju ke Patoembak pun belum diaspal.
Seorang warga setempat, FA mengungkapkan, mayat itu ditemukan pada pagi hari. Dia bangun pukul 05:30 WIB sudah ramai di sini, istrinya (korban) teriak-teriak nangis. "Saya tanya ada apa, terus pada jawab katanya Om Lo (inisial korban) meninggal," kata FA saat ditemui, Kamis (23/9) sore.
FA menuturkan, korban tinggal tak jauh dari lokasi ditemukan tewas. Ia juga masih berkerabat dengan istri korban. Korban diduga merupakan aparat keamanan, tetapi ketika dikonfirmasi soal hal ini, FA menolak memberi jawaban lugas. "Kalian pasti lebih tahu dari saya," ujarnya.
Pantauan Harian Radar Depok, semak-semak itu sudah bersih dan telah diberi garis polisi. Tidak tampak jejak-jejak darah di sana. Jasadnya telentang dan wajahnya tertutup rumput-rumput. "Yang saya lihat sih tidak ada luka, tapi tidak tahu, karena mayatnya langsung dibawa ke RS Polri," kata FA.
Informasi yang dihimpun Radar Depok, korban biasa disapa Om Lopo merupakan aparat yang dinas di Resimen Menzikon Kalisari Jakarta Timur. Dan berpangkat Sertu.
"Saya bangun jam setengah 6 pagi," kata ID, salah satu warga yang rumahnya hanya berjarak lima meter dari lokasi penemuan.
Menurut ID, warga mengenal korban dan akrab disapa Om Lopo yang rumahnya tak jauh dari lokasi kejadian. ID mengaku tidak tahu persis siapa yang menemukan korban pertama kali. ID mengaku tidak mendengar adanya kegaduhan semalam.
Polisi telah melakukan olah Tempat Kejadian perkara (TKP) atas kejadian ini. Namun demikian, pihak terkait belum bersedia memberikan keterangan. "Nanti aja polres. Saya tidak bisa statement," ucap Kapolsek Cimanggis, Kompol Ibrahim J Sadjab.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, saat ini pihaknya masih mendalami kasus ini. “Lagi proses penyelidikan,” ucapnya.
Menimpali hal ini, Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala menerangkan, kejadian ini memperlihatkan yang namanya maut tidak mengenal mata. Anggota TNI maupun Polri yang kuat dan bisa melawan, bisa menjadi korban.
"Ini menjadi satu hikmah bagi orang lain dan kita semua agar menjaga diri, prilaku, serta omongan agar tidak menjadi korban," jelasnya.
Dia tidak dapat berkomentar lebih lanjut, karena memang belum mengetahui secara pasti terkait kejadian ini. "Yang terpenting, Kota Depok harus selalu waspada, agar tidak masuk dalam siatuasi konflik," tegasnya.
Hingga artikel ini disusun, polisi masih belum bersedia berkomentar lebih banyak terkait kasus kematian ini.(tul/rd)