utama

Laporan Relawan Depok : Air Bersih Susah, Listrik Rumah Masih Padam, Tidak ada Warga Depok Terdampak

Selasa, 7 Desember 2021 | 07:30 WIB
RADARDEPOK.COM - Hari kedua Pasca Erupsi Gunung Semeru, Senin (6/12). Masyarakat terdampak terutama yang berada di Desa Supit Urang dan Desa Oro Ora Ombo, Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang, Jawa Timur masih mengalami kesulitan air bersih. Ini disebabkan karena sumber mata air yang tersumbat debu erupsi dan juga karena aliran listrik yang masih padam.

Berdasarkan laporan para relawan dari lokasi, kini listrik di lokasi padam dan sinyal telekomunikasi seluler menjadi terganggu, sehingga menyulitkan koordinasi. Begitu pun dengan bahan bakar minyak yang sulit ditemui di lokasi, ditambah kondisi di Lumajang yang masih hujan abu vulkanik.

Minimnya komunikasi dibuktikan dengan sulitnya Radar Depok menghubungi Ketua Tim Relawan dari Sekolah Relawan Depok, Rizki Ilham. Terakhir ia mengatakan, aktivitas Gunung Api Semeru saat ini tetap di Level II (Waspada) dan masih berpotensi adanya erupsi susulan. "Gunung Semeru masih suka mengeluarkan lava pijar, dan masih berpotensi erupsi susulan," ujar Rizki Ilham kepada Radar Depok, Senin (6/12).

Namun, sampai saat ini belum ditemukannya warga Depok yang terdampak. Akan tetapi banyaknya relawan Kota Depok yang berdatangan dan membantu masyarakat di Lumajang yang terdampak erupsi Gunung Semeru. Kondisi disini warga terdampak masih ada yang padam listriknya dan kesulitan air bersih. "Yang datang sebagai relawan banyak dari Depok, yang terdampak sepertinya tidak ada," tegasnya.

Masyarakat Dusun Gumuk Mas, Desa Supit Urang sebelumnya mendapatkan air bersih dari sumber air dengan pompa air. Namun, karena setelah erupsi listrik masih padam sehingga pompa air tidak bisa beroperasi sampai saat ini. Menurut warga, sebenarnya jika ada pinjaman jenset, maka bisa dihidupkan lagi pompa air, sehingga tidak perlu lagi bantuan air bersih dari mobil tangki.

Dari hari pertama pasca erupsi, setiap hari tiga unit mobil tangki air yang berkapasitas 5.000 liter harus dua kali mengisi ulang tangki. Jarak lokasi pengambilan air dengan lokasi pendistribusian terjauh sekitar 2 km.

Sementara, Kementerian ESDM memastikan sebanyak 69 dari 79 trafo listrik yang berada di wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru dinyalakan hari ini (6/12).  Adapun jumlah gardu distribusi yang sudah menyala mencapai 33 gardu atau 29,5 persen dari total 112 gardu terdampak. Sementara 22.826 pelanggan masih belum bisa menikmati aliran listrik.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agung Pribadi mengatakan, upaya normalisasi dan pengecekan instalasi tetap memperhatikan zona aman bencana.

"Kami mendapatkan laporan tim PLN yang turun ke lapangan hari ini akan menyalakan 69 trafo yang terdampak erupsi Gunung Semeru. Normalisasi dan pengecekan instalasi dilakukan dengan tetap memperhatikan zona aman," ujarnya dalam siaran pers, Senin (6/12).

Untuk memulihkan kondisi kelistrikan wilayah tersebut, Kementerian ESDM terus berkoordinasi dengan PT PLN (Persero).

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Adi Priyanto mengatakan akan mengambil langkah alternatif untuk desa terdampak. Daerah yang masih terputus akan dilakukan pembangunan jaringan listrik baru. Sementara untuk 10 trafo lainnya, belum bisa dipulihkan karena lokasinya berada di aliran erupsi Gunung Semeru.

"Kami upayakan maksimal untuk penarikan jaringan baru dari daerah Dampit. Hari ini ditargetkan 69 trafo menyala. Untuk penormalan 10 trafo lainnya masih menunggu informasi dari pihak berwenang dan kondisi aman," ungkap Adi.

Tak hanya itu, PLN juga telah mengumpulkan genset portable berkapasitas 2,2 sampai 4 Kilo Watt (KW) sebanyak 8 unit, kapasitas 23 KW sebanyak satu unit dari ULP dan UP3 terdekat. "Ini langkah penanganan kami, kami langsung melakukan langkah pengamanan untuk memastikan zona aman. Kemudian kami menyediakan genset di posko untuk tetap ada aliran komunikasi dan penerangan bagi warga," tambah dia.

Dalam upaya penormalan sistem kelistrikan di daerah terdampak erupsi, PLN menerjunkan sebanyak 124 personel, yakni 53 personil tim siaga dan 71 personil tim pelaksana pekerjaan.(van/JPC/rd)

Jurnalis : Ivanna Yustiani

Editor : Fahmi Akbar  

 

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB