utama

Depok Persiapkan PTM 100 Persen

Selasa, 28 Desember 2021 | 07:30 WIB
RADARDEPOK.COM – Kebijakan baru Pembelajaran Tatap Muka (PTM) penuh atau 100 persen disambut Kota Depok. Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri itu sedang dipersiapkan Kota Depok dalam menyambut tahun ajaran baru 2021-2022 pada Januari 2022.  Apalagi, saat ini Depok sudah masuk dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1.

Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono mengatakan, Pemerintah Kota Depok masih mempersiapkan untuk para siswa belajar tatap muka 100 persen. Persiapannya bisa di lihat Kota Depok sudah level 1. Lalu lihat perkembangan Omicron yang mudah-mudahan tidak sampai ke Depok. “Semua sudah tervaksin baik guru maupun pelajar seluruh jenjang sekolah," ujarnya kepada Harian Radar Depok, Senin (27/12).

Imam menyebut, vaksinasi di Kota Depok sudah mencapai 70 persen lebih, dan 90 persen seluruh pelajar di kota Depok. "Vaksin pelajar sudah mencapai 90 persen, kecuali sekolah dasar yang baru-baru ini dilaksanakan vaksinasi," ucapnya.

Sementara, Sekretaris Komisi D DPRD Kota Depok, Rudy Kurniawan mengaku, mendukung dengan adanya pembelajaran tatap muka. Menurutnya, belajar daring sudah tidak efektif bagi pelajar di Kota Depok. "Saya sih mendukung dengan adanya pembelajaran tatap muka penuh ya, karena para anak juga sudah mulai bosan untuk belajar daring," bebernya.

Rudy menjelaskan, jika ingin dilaksanakan pembelajaran tatap muka, Pemerintah Kota Depok harus memperketat protokol kesehatan salah satunya seperti antar-jemput anak yang diharuskan dengan orang tuanya. "Tetapi mereka harus buat aturan kalau antar jemput anak harus orang tua. Selain itu, penjual jajanan di depan sekolah juga tidak diperbolehkan untuk jualan. Saya berharap Depok membuat peraturan itu," jelasnya.

Menurutnya, meski virus Omnicron terus membayang-bayangi masyarakat khususnya di Kota Depok, tapi dirinya tetap ingin pelaksanaan PTM di tahun depan terus berjalan. Yang penting PTM dilaksanakan diatas 50 persen. “Meskipun bertahap misalnya 80 persen, harus tetap dimulai walaupun resiko virus Omicron membayang-bayangi kita. Tetapi menurut saya hal itu juga tidak berpengaruh," tandasnya.

Sebelumnya, Ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan, pemerintah daerah (Pemda) yang akan mengikuti instruksi tersebut harus berhati-hati, dalam mengambil kebijakan terkait sekolah tatap muka. Hal ini, dikarenakan kemungkinan terinfeksinya siswa saat mengikuti sekolah tatap muka.

"Harus hati-hati, jangan sampai kayak Amerika, mentang-mentang vaksinasi sudah di atas 70 persen masyarakat dibebasin. Nah, sekarang kasus Covid-19 di sana meledak lagi," katanya kepada Harian Radar Depok, Minggu (26/12).

Dia mengungkapkan, penambahan peserta belajar tatap muka dimungkinkan asal dengan cara bertahap. Tidak bisa langsung 100 persen diterapkan, hal ini untuk mencegah klaster penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.

"Harus bertahap, pertama 70 persen, dua minggu kemudian 80 persen, lalu dua minggu lagi naik 90 persen dan sampai 100 persen. Kenaikan dilakukan. Dua minggu sekali untuk melihat perkembangan penularan Covid-19," bebernya.

Dia menjelaskam, untuk Kota Depok dia merekomendasikan untuk tidak melakukan tatap muka sekolah 100 persen, lantaran capaian vaksin di Depok belum begitu tinggi. "Sampai sekarangkan baru 50 persenan yah capaian vaksin di Depok, kalau bisa mendekati 60 persen lah baru dilonggarkan pertemuan tatap muka," terangnya. (van/rd)

Jurnalis : Ivanna Yustiani

Editor : Fahmi Akbar 

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB